Lagi-lagi non-pribumi dikambinghitamkan untuk kebrobrokan dan salah urus rezim Orde baru. Alangkah hebat dan berkuasanya ya segelintir konglomerat non-pri itu, sampai bisa menyebabkan keruntuhan sebuah rezim yang sudah berkuasa 30 tahun lebih? Jadi, Reformasi harus "berterima kasih" dong pada para konglomerat-kroni itu? manneke
-----Original Message----- > Date: Fri Apr 27 11:40:54 PDT 2007 > From: "BDG KUSUMO" <[EMAIL PROTECTED]> > Subject: [mediacare] Re: [HKSIS] Fw: Buku: Soeharto Dikhianati Konglomerat > Cina > To: [EMAIL PROTECTED] > > Seru juga Retno sudah tentu cukup rajin menulis buku yang diberitakan sangat > positif menilai Suharto, tetapi ayahnya oleh Koran Tempo ditulis sebagai > "bekas > ajudan Soekarno". Apa ini salah tulis, salah cetak, "slip of tongue" atau > malah penilaian yang jujur, dengan sadar dan disengaja tentang jejak langkah > sang ayah itu? > > Sekait hubungan kerjasama antara penguasa-kroni, yang bisa berdimensi hanya > nasional namun bisa juga internasional, mungkin salah satu prinsipnya ialah > siapa yang lebih dulu menerapkan "habis manis sepah dibuang" pada siapa. > > Salam, Bismo DG > > ----- Original Message ----- > From: HKSIS > To: HKSIS-Group > Sent: Friday, April 27, 2007 10:10 AM > Subject: [HKSIS] Fw: Buku: Soeharto Dikhianati Konglomerat Cina > > > > > ----- Original Message ----- > From: Ivan Wibowo > To: [EMAIL PROTECTED] ; [EMAIL PROTECTED] > Sent: Friday, 27 April, 2007 12:08 > Subject: [snb-milis] Buku: Soeharto Dikhianati Konglomerat Cina > > > Dasar nasib ..... kadang aman, kadang terancam .... > Kamis, 26 April 2007 Koran Tempo > > Nasional > Buku: Soeharto Dikhianati Konglomerat > > > JAKARTA -- Pasangan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla diminta tak mudah > memberi angin dan kepercayaan kepada para konglomerat yang tak jelas > integritasnya dalam mengembangkan bisnisnya. "Pak Harto dulu jatuh gara-gara > terlalu percaya kepada konglomerat," kata Retnowati Abdulgani, penulis buku > Soeharto, the Life and Legacy of Indonesia's Second President, di Jakarta > kemarin. > > > Dalam buku yang diluncurkan kemarin itu, Retnowati menilai kekuasaan > Soeharto jatuh karena terlalu memberikan peluang kepada pengusaha nonpribumi. > Dalam tulisannya disebutkan para konglomerat menipu Soeharto dalam suatu > konspirasi. > > > Para pengusaha menggunakan dana bantuan likuiditas Bank Indonesia untuk > memborong valuta asing, sehingga sendi perekonomian Orde Baru roboh. "Tingkat > kesejahteraan berbeda mencolok antara pribumi dan nonpribumi sehingga > menimbulkan kecemburuan sosial dan gerakan reformasi," kata putri bekas > ajudan Soekarno, almarhum Roeslan Abdulgani, ini. > > > Retnowati meminta keluarga Presiden tidak terlibat bisnis dalam skala > besar. Keterlibatan keluarga pejabat menyebabkan pengawasan profesional > terhadap lembaga-lembaga bisnis amat kurang. "Pak Harto terlena dan tidak > bisa mengendalikan para kroninya," katanya. > > > Menurut menteri pada masa Orde Baru, Siswono Yudhohusodo, Soeharto terlalu > terlena oleh rayuan para kroni dari kalangan pengusaha. Akibatnya, kata > Siswono yang menjadi pembicara dalam acara peluncuran buku tersebut kemarin, > penguasa Orde Baru itu tak menyiapkan penggantinya. "Seperti Bung Karno, > Soeharto naik (menjabat) dengan baik-baik tapi diturunkan dengan cara tidak > baik," katanya. > > > Soeharto, the Life and Legacy of Indonesia's Second President berisi > tentang kelebihan dan kekurangan Soeharto pada masa pemerintahannya. Buku ini > terbit setebal 376 halaman dalam bahasa Inggris. Penulis menyusun tulisannya > di Singapura selama lima tahun sejak 2001. Retno pun mewawancarai langsung > Soeharto dalam membuat tulisannya. ERWIN DARIYANTO > > > koran > >