Sudah 50 tahun berlangsung, perdamaian kok justru terasa makin menjauh? Kemana atau apa yang dilakukan oleh para alumninya? Apa kontribusinya terhadap penciptaan perdamaian? Atau adakah yang masih melanggengkan kebencian? KM
-------Original Message------- From: mediacare Date: 28/08/2007 7:52:51 To: mediacare@yahoogroups.com; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Cc: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED] Subject: [mediacare] Pemahaman budaya bisa ciptakan perdamaian Jakarta, Kompas - Islam dan Barat saat ini seperti dua kutub yang berseberangan. Dalam situasi demikian diperlukan kesadaran dan usaha dari kedua budaya ini untuk mau saling berinteraksi dan memahami perbedaan yang ada sehingga kesalahpahaman dan stereotip antarkeduanya bisa dihilangkan. Hal itu dikemukakan oleh Jacqueline Wasilewski, ahli kajian antarbudaya dari The International Society for Intercultural Education, Training, and Research dalam seminar "Islam and the West: >From Coexistence to Engagement" di Jakarta, akhir pekan lalu. Seminar yang digelar oleh Bina Antarbudaya ini dimaksudkan untuk memperingati 50 tahun Program Pertukaran Pelajar American Field Service (AFS) di Indonesia. Program pertukaran pelajar seperti AFS, menurut Wasilewski, merupakan suatu wahana pembelajaran antarbudaya yang efektif. Peserta program harus belajar untuk bisa menyesuaikan diri dengan lingkungan yang memiliki nilai, cara hidup, dan cara pikir yang sangat jauh berbeda dengan lingkungan asal. Ribuan peserta AFS dari berbagai negara Barat tinggal di keluarga Muslim, juga sebaliknya. "Tinggal bersama keluarga asing dengan budaya yang berbeda, mereka tidaklah belajar sebagai "penonton", tetapi sebagai "pemain" yang turut mengalami dan menghayati kehidupan budaya lain yang sangat berbeda sehingga dapat lebih merasakan dan memahami secara mendasar dan mendalam," kata Wasilewski. Para alumni AFS yang telah dibekali dengan pemahaman antarbudaya itu kini tersebar di berbagai penjuru dunia. AFS asal Indonesia di antaranya penyair Taufiq Ismail, Tanri Abeng, dan pendidik Arief Rachman. (LOK) http://www.kompas.co.id/kompas-cetak/0708/27/humaniora/3793827.htm
<<penguin_side_system.gif>>