> Manneke Budiman <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > Anda ini keliatan intelek tapi sesungguhnya logikanya keplintir. Ini > hasil brainwash dikatotor militer Orba ya? Nggak heran kalo gitu. >
Tulisan diatas bukanlah tulisan saya tetapi ditujukan kepada YHG, kesimpulannya sangat jelas, YHG ini adalah promotor diktaktor Orba yang ketakutan kepada Bossnya, akibat brainwash dia tidak sadar bahwa dunia sekarang sudah bukan lagi dibawah kekuasaan sang Boss. > Saya dituding menyepelekan dukungan RRC-PKI? Anda ini lagi baca > postingan saya atau baca Doktrin TNI AD? Yang saya bilang--kali ini > bukan mata Anda yang lebar--urusan RRC dan PKI jangan menjadikan WNI > turunan Cina sebagai tumbalnya. Kalo Anda mau jadi tumbal, go ahead, > tapi jangan bawa-bawa yang lain, oke? Nah, masih kurang jelaskah > makna statement saya? > Benar dia asal tuding, padahal kalo dia baca document CIA ternyata tidak ada kaitan dengan RRC-PKI, kaitannya justru bagaimana memusnahkan PKI yang didukung RRC. Saya justru pendukung politik Amerika juga telah mengemukakan panjang lebar bahwa keterlibatan Amerika dan CIAnya bukan sekedar menyokong Suharto jadi presiden, tetapi juga terlibat dalam semua penculikan2 yang terjadi. > segenting apapun situasi keamanan, tidak pernah boleh suatu > pemerintah melakukan stigma atas sekelompok warga berdasar etnisnya. > Tugas negara yang utama adalah melindungi seluruh warganya. Betul, belum ada tercatat dalam sejarah dimana negara dalam keadaan genting malah mengadu domba bangsanya, mendiskriminasi bangsanya, memeras bangsanya, bahkan membunuh bangsanya. Hal itu hanya ada dalam benak YHG yang sudah dirusak oleh brainwash ketakutannya sebagai warga keturunan Cina yang merasa keharusan dan kewajiban menyokong diktaktor yang menakutkannya. Ny. Muslim binti Muskitawati.