Ancaman Israel Terhadap Indonesia

Kamis, 22/07/2010 11:04 WIB |
email<http://www.eramuslim.com/editorial/send/ancaman-israel-terhadap-indonesia>|
print<http://www.eramuslim.com/editorial/cetak/ancaman-israel-terhadap-indonesia>|
share<http://www.addthis.com/bookmark.php?url=http://www.eramuslim.com/editorial/ancaman-israel-terhadap-indonesia.htm>

Ancaman Israel terhadap Indonesia semakin nyata. Israel dengan menggunakan
berbagai kedok terus berusaha mempenetrasi ke dalam kepentingan strategis
Indonesia. Israel  menginginkan Indonesia  negeri muslim terbesar di dunia
akan menjadi 'sekutu' nya yang permanen.

Langkah-langkah Israel  akhir-akhir ini dengan menggunakan kedok kerjasama,
atau perusahaan yang tidak menggunakan langsung asal negara, atau
menggunakan negara fihak ketiga. Seperti belakangan adanya kerjasama antara
pihak Telkomsel yang akan menggunakan teknologi dari Amdocs di dalam sistem
billingnya yang sebelumnya mengaku sebagai perusahaan di AS.

Awalnya peusahaan Amdocs yang mengaku berbasis di AS, berhasil memenangkan
tender dengan perusahaan seluler di Indonesia Telkomsel, anak perusahaan
Telkom, yang akan menggunakan teknologi Israel dalam sistem billing. Ini
akan membuka seluruh informasi penting tentang Indonesia, termasuk data-data
yang strategis.

Kemenangan  perusahaan Amdocs, yang memperoleh tender sebesar $ 120 juta
dolar (Rp 1,2 triliun) itu, sekaligus akan menjadi ancaman keamanan nasional
Indonesia. Israel akan mempunyai peluang untuk mendapatkan data informasi
yang luar biasa dari kerjasama antara Telkomsel dengan Amdocs.

Padahal, di Irlandia tiga orang politisinya dari Socialist Workers Party
(SWP), yaitu: Proinsias De Rossa MEP, Chris Andrews TD dan Richard Boyd
Barrett menyerahkan petisi kepada Eircom, perusahaan telekomunikasi terbesar
di Irlandia agar menolak kerjasama dengan konsorsium yang dipimpin oleh IBM,
karena di dalamnya terdapat Amdocs, perusahaan penyedia billing system dari
Israel. Petisi ini dikumpulkan oleh Kampanye Solidaritas Irlandia Palestina
(IPSC) dan Gerakan Anti Perang Irlandia (IAWM). Demikian situs resmi SWP
melaporkan.

Situs SWP selanjutnya menjelaskan bahwa Amdocs adalah penyedia software dan
layanan billing dan operational support systems, yang juga adalah "key
player" dalam ekonomi Israel dan didukung oleh pemerintah Israel. Amdocs
memiliki basis pekerja di Israel dan sudah menyatakan dukungannya atas apa
yang disebut "kebijakan keamanan" dari pemerintah Israel.

Tetapi, kasus Indonesia ini, memang tidak tanggung-tanggung, wakil
pemerintah Amerika turun tangan untuk menjelaskan ini kepada menteri
Indonesia, dan sang menteri langsung 'percaya' begitu saja atas  penjelasan
yang disampaikan oleh duta besar negara sekutu terdekat Israel itu.

Tifatul menyampaikan pernyataan dubes AS bahwa Amdocs adalah perusahaan
Amerika yang tercatat di bursa New York dan beralamat di Missouri. Sehingga
perusahaan tersebut selanjutnya diperbolehkan ikut di dalam tender pengadaan
perangkat billing system Telkomsel.

Namun demikian, penelusuran di berbagai sumber memperlihatkan hal yang
berbeda. Beberapa situs berita bisnis dan teknologi bereputasi di Amerika
dan Israel bahkan situs Amdocs sendiri, melaporkan hal sebaliknya bahwa
Amdocs tidak lain dan tidak bukan adalah perusahaan Israel.

Situs portal bisnis Allbusiness.com, dimiliki oleh The Dun & Bradstreet
Corporation, pada tanggal 1 Februari 2000 dalam artikel berjudul "Shortage
Of Software Professionals Forces Amdocs To Head For Ireland" menyatakan
Amdocs Ltd sebagai salah satu perusahaan software management telekomunikasi
Israel yang tercepat pertumbuhannya.

Situs portal teknologi Tmcnet.com, dimiliki oleh Technology Marketing
Corporation yang berdiri sejak tahun 1972 melaporkan pada berita tanggal 3
Januari 2010 bahwa Indonesia memang tidak memboikot Amdocs Ltd, tapi karena
alasan yang salah. Hal itu terjadi setelah dubes AS menginformasikan kepada
menkominfo bahwa Amdocs adalah perusahaan AS. Dalam paragraf yang sama
Tcmnet menyatakan: meskipun Amdocs dijalankan oleh orang Israel dan dianggap
sebagai perusahaan Israel, ia terdaftar di Channel Islands dan bermarkas di
St Louis, Missouri.

Tmcnet mengutip pernyataan di atas dari situs berita dan teknologi Israel
sendiri, Globes.co.il, "Although Amdocs is run by Israelis and is considered
an Israeli company, it is registered in the Channel Islands and
headquartered in St. Louis, Missouri."

Situs berita Newsmax.com yang berbasis di Florida, AS, melaporkan dalam
artikel "FBI Investigates Foreign Spy Ring –U.S. Companies Deny
Involvement", pada tanggal 16 Januari 2002, bahwa FBI menyelidiki kegiatan
spionase terhadap sistem penyadapan telepon dari penegak hukum AS, yang
melibatkan hampir 100 orang warga negara Israel yang memiliki hubungan
dengan dinas militer luar negeri dan intelijen.

Kegiatan spionase itu dilaporkan melibatkan pegawai dari dua perusahaan yang
melakukan penyadapan untuk penegak hukum AS di tingkat lokal, negara bagian
dan federal, yaitu Comverse Infosys and Amdocs. Meskipun pernyataan resmi
kedua perusahaan itu membantah keterlibatan di dalam tuduhan mata-mata itu.

Televisi Foxnews pada tahun 2002 juga melaporkan dalam sebuah reportase
tentang keterlibatan warga Israel dalam kegiatan mata-mata di AS. Dalam
sebuah video cuplikan rekaman investigasi Foxnews yang dimuat di situs
Youtube.com, reporter investigator Carl Cameron menyebutkan Amdocs sebagai
sebuah perusahan telekomunikasi swasta yang berbasis di Israel.

Pada menit 1:08 di dalam rekaman tersebut Carl Cameron menyatakan "Most
directory assistance calls, and virtually all call records and billing in
the U.S. are done for the phone companies by Amdocs Ltd., an Israeli-based
private telecommunications company."
Situs informasi investasi dan pendanaan, Fundinguniverse.com menjelaskan
sejarah Amdocs Ltd.

Didirikan pada tahun 1982 dengan nama Aurec Information and Directory
Systems. Pada tahun 1995 berganti nama menjadi Amdocs. Pada tahun 1998
terdaftar di New York Stock Exchange. Disebutkan pula awalnya berbasis di
Ra'anana, Israel, di mana hingga kini sebagian besar aktifitas riset dan
pengembangan berjalan dengan hampir separuh dari total karyawannya. Amdocs
kemudian memindahkan pusatnya ke Chesterfield, Missouri, AS.

Di situs Amdocs sendiri, Amdocs mengakui mereka adalah founding member dari
High-Tech Industry Association (HTIA) dan menjadi anggota direksinya. HTIA
adalah asosiasi industri berteknologi tinggi di Israel, yang konferensinya
pada bulan Juni tahun 2010 ini dibuka langsung oleh PM Israel Benjamin
Netanyahu sebagaimana dilaporkan oleh situs kementerian luar negeri Israel
sendiri.

Situs ekonomi terkemuka Forbes.com menyebutkan susunan direksi Amdocs. Di
situ terlihat jelas nama-nama berbau Israel pada posisi kunci.

Di antaranya Ayal Shiran, Senior Vice President and Head of Customer
Business Group, yang pernah berdinas di angkatan udara Israel, dan
bertanggungjawab dalam berbagai proyek pengembangan sistem komputer untuk
jet temput F-15 (yang sudah tak terhitung 'jasanya' dalam membunuh rakyat
Palestina).

Lalu ada Dov Baharav, President and Chief Executive Officer, lulusan MBA
dari University of Tel Aviv. Di dalam situs Amdocs.com sendiri, Dov
digambarkan sebagai Israeli hi-tech entrepreneur.

Dov menjabat sejak tahun 2002 menggantikan Avi Naor, sang CEO sebelumnya.
Avi Naor lahir di Haifa, pernah berdinas di angkatan darat Israel dan
menjadi CEO Amdocs pada periode 1995-2002, dia termasuk seorang pendiri
Amdocs pada tahun 1982. Sekarang Avi Naor aktif di Jewish Agency for Israel,
salah satu lembaga pendukung zionis.

Kemudian ada Eli Gelman, direktur Amdocs, lulusan Technion-Israel Institute
of Technology. Tahun ini Eli Gelman keluar dari Amdocs setelah 20 tahun
berkarir di Amdocs, dan menjadi chairman dari Retalix, sebuah perusahaan
software berbasis di Ra'anana, Israel.

Lalu ada Giora Yaron, direktur Amdocs sejak Juli 2009. Yaron juga menjabat
chairman Yissum Research Development Company, perusahaan alih teknologi
Hebrew University of Jerusalem. Juga penasehat direksi Rafael Advanced
Defense Systems, Ltd, perusahaan riset pertahanan Israel

Lalu Nehemia Lemelbaum, direktur Amdocs sejak 2001. Sebelum bergabung ke
Amdocs, dia bekerja di Contahal Ltd sebuah perusahaan software terkemuka
Israel, dan sebelum itu, dari tahun 1967 hingga 1976 dia bekerja di
kementerian komunikasi Israel.

Lalu Tamar Rapaport Dagim, Senior Vice President and Chief Financial Officer
(CFO) Amdocs. Sebelum bergabung di Amdocs, dia menjadi CFO di Emblaze,
perusahaan multimedia yang berpusat di Ra'anana, Israel.

Lalu Zohar Zisapel, direktur teknologi Amdocs, lulusan MBA dari Tel-Aviv
University dan master teknik elektro dari Technion-Israel Institute of
Technology. Dia juga pendiri RAD Data Communications Ltd., sebuah perusahaan
komunikasi data kelas dunia yang berpusat di Israel. Zisapel juga dilaporkan
pernah menjadi kepala departemen riset dan pengembangan di kementerian
pertahanan Israel dari tahun 1978 hingga 1982.

Selain itu ada pula Yossi Vardi, komite penasehat Amdocs. Kelahiran Tel
Aviv, lulusan Technion-Israel Institute of Technology, di website Amdocs
disebut sebagai Israeli hi-tech entrepreneur.

Dari penelusuran ini, jelaslah bahwa Amdocs sejatinya memang perusahaan
Israel, dengan orang-orang kunci yang berasal dari Israel bahkan mereka
tercatat pernah menjadi bagian dari angkatan bersenjata Israel atau bekerja
pada pemerintahan Israel.

Melihat kasus ini seharusnya DPR mempertanyakan kepada pemerintah yang telah
memberikan peluang kepada Amdocs yang telah memenangkan tender dari
Telkomsel, yang sebenarnya mempunyai implikasi terhadap keamanan dan
kepentingan nasional Indonesia. (mh)

http://www.eramuslim.com/editorial/ancaman-israel-terhadap-indonesia.htm

Kirim email ke