salaamun 'alaikum,
Jika istilah 'tasawuf' hanya dipahami sebagai upaya 'mendekatkan' diri
kepada Allah, tidak masalah. Akan tetapi yang dikhawatirkan itu adalah
'tasawuf' sebagai upaya 'menyatukan' diri kepada Allah. Itulah yang
ada di Hindu, Buddha, Kristen.yang berpahamkan 'wihdatu'l-Wujud'
termasuk di dalam Islam sendiri banyak sufi berpendirian seperti itu.
Mohon dimaklumi juga, bukan hanya sekedar istilah.

Pada tanggal 30/07/10, ZonJonggol <zonatjong...@yahoo.com> menulis:
>
> Kesalahpahaman muslim tentang Tasawuf
>
> Sebagian ulama tanpa disadari membingungkan ummat mereka dengan pernyataan
> bahwa Tasawuf adalah dari Nasrani, Budha atau dari ajaran atau agama
> lainnya.
>
> Pernyataan sebenarnya adalah Tasawuf ada di Nasrani, Budha, di ajaran atau
> agama lainnya, begitu pula dalam Islam
>
> Lho,  koq ulama kaumku bisa keliru ?
> Tentu saja bukankah  kita yakin bahwa ulama tentu tidak maksum (terjaga dari
> segala kesalahan).
>
> Oleh karenanya kita sebaiknya mengikuti atau taat kepada ulama yang sudah
> disepakati oleh jumhur ulama.
>
> Kalau jumhur (banyak) ulama menyelisihi pendapat ulama yang kita ikuti maka
> kita harus lebih berhati-hati mengikuti ulama itu dengan selalu merujuk
> kepada Al-Qur'an dan Hadits.
>
> Apakah konten Tasawuf dalam Islam ?
>
> yakni, tentang akhlak dan budi pekerti, bertobat, bertalian dengan hati
> (tazkiyatun nafs) , cara-cara ikhlas, khusyu, tawadhu, muraqabah, mujahadah,
> sabar, qanaah, tawakal, zuhud, ma'rifatullah dan lain-lain
>
> Apakah nama program studinya pada sekolah tinggi / universitas Islam ? Nama
> program studinya Akhlak / Tasawuf
> Selengkapnya baca tulisan pada
> http://mutiarazuhud.wordpress.com/2010/06/07/pendidikan-akhlak/
>
> Jadi Tasawuf adalah hanya sekedar nama atau istilah saja yang telah
> disepakati oleh banyak orang.
>
> Lalu apakah konten Tasawuf serupa disemua agama ?
>
> Ya, tentu nama atau istilah sepakat dipergunakan untuk sesuatu yang sama
> atau hampir sama.
>
> Jadi konten Tasawuf hampir sama disemua ajaran atau agama , tentang akhlak,
> jiwa, mengenal yang disembah. Yang berbeda adalah tuhan yang disembah.
> Dalam Islam , Tiada Tuhan selain Allah
>
> Coba kita perhatikan , di zaman modern ini , banyak kita dapati
> sekolah-sekolah nasrani menghasilkan murid-murid yang berhasil dalam
> belajarnya karena akhlak mereka yang baik seperti disiplin, tertib, gigih,
> tekun dan akhlak-akhlak baik lainnya
>
> Ini sunnatullah, mereka mendapat apa yang mereka usahakan
> Apapun di alam dunia berlaku hubungan sebab-akibat.
>
> firman Allah, yang artinya,
> "Barangsiapa menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, maka Kami penuhi
> balasan pekerjaan-pekerjaannya di dunia dan mereka tidak akan dirugikan
> sedikitpun. Tetapi di akhirat tidak ada bagi mereka bagian selain neraka.
> Dan sia-sialah apa-apa yang mereka perbuat di dunia dan batallah apa-apa
> yang mereka amalkan". (QS. Hud : 15-16)
>
> Mereka mendapatkan hasil dari segala upaya pekerjaan di dunia, namun karena
> mereka menyembah selainNya maka mereka diakhirat mendapatkan neraka.
> Naudzubillah min zalik.
>
> Lalu mengapa kita yang telah bersaksi bahwa Tiada Tuhan selain Allah, tidak
> berupaya berakhlakul karimah ?
>
> Mungkinkah kesalahpahaman tentang Tasawuf ini merupakan upaya untuk
> menjauhkan dari Allah ?
>
> Mungkinkah menjauhkan muslim dari Tasawuf merupakan upaya agar muslim tidak
> dapat berkomunikasi dengan Allah, bertemu dengan Allah, berinteraksi dengan
> Allah ?
>
> Marilah kita mendalami dan menjalankan pokok-pokok ajaran dalam Islam secara
> menyeluruh (kaffah), sebaiknya tidak menolak/meningkari satu pokokpun.
> Pokok-pokok ajaran dalam Islam yakni, , Islam (rukun Islam, fiqih), Iman
> (rukun Iman, Ushuluddin), Ihsan (akhlak, Tasawuf).
>
> Kita mendalami dan menjalankan keseluruhan pokok-pokok ajaran dalam Islam
> agar menjadi muslim yang sholeh, muslim terbaik, muslim yang ihsan atau
> muhsinin yakni muslim yang dapat seolah-olah melihat Allah.
>
> Seolah-olah melihat Allah = keadaan sadar atau perbuatan/perilaku secara
> sadar dan Mengingat Allah.
>
> Setiap perilaku kita / akhlak kita harus dengan mengingat Allah, seluruh
> waktu kita penuh berinteraksi dengan Alllah
>
> Berinteraksi dengan Allah dengan cara berinteraksi dengan firman-firmanNya
> yakni Al-Qur'an. Seluruh perbuatan / akhlak kita harus selalu sesuai dengan
> tuntunan Al-Qur'an dan Hadits
>
> Marilah kita dalami dan jalankan Tasawuf dalam Islam.
>
> Wassalam
>
> Zon di Jonggol
> http://mutiarazuhud.wordpress.com
>
>

Kirim email ke