FASAL TENTANG SHALAT TARAWIH

*Lebih Utama Mana Shalat Tarawih Berjamaah Atau Sendiri?*



Para ulama juga berbeda pendapat apakah seharusnya shalat tarawih
dilaksanakan dengan berjamaah atau sendiri-sendiri di malam Ramadhan maka
para ulama berbeda pendapat sebagai berikut:


Imam al-Syafi’i, Imam Abu Hanifah, Imam Ahmad bin Hanbal dan jumhur ulama
Syafi’iyyah dan sebagian pengikut Imam Malik dan lainnya berpendapat bahwa:
Shalat tarawih lebih utama dilakukan secara berjamaah, alasannya:


1) Mengikuti perintah Umar bin Khatab ra sebagaimana hadis-hadis yang sudah
diriwayatkan terdahulu.

2) Melaksanakan amalan para sahabat Nabi r.a

3) Melestarikan amalan kaum muslimin Timur dan Barat.

4) Karena termasuk perbuatan mensyi’arkan Islam, sebagaimana halnya shalat
Idul Fitri dan Idul Adha.


Malahan berdasarkan alasan-alasan tersebut di atas Imam at Thahawi
berpendapat berjamaah dalam shalat tarawih hukumnya Wajib Kifayah


Namun Imam Malik Abu Yusuf dan sebagian kecil pengikut Syafi’iyyah
berpendapat bahwa shalat berjamaah Tarawih hukumnya “lebih utama
dilaksanakan sendiri tanpa berjamaah”


Alasannya:

Sabda Nabi Muhammad Saw.

عن يسر بن سعيد ان زيد بن ثابت قال: افضل الصلاة صلاتكم في بيوتكم الاصلاة
المكتوبة. رواه الترمذى


Artinya: hadits riwayat dari Yusrin bin Said bahwasanya Zaid bin Tsabit
berkata: “Paling utama-utamanya shalat adalah shalat kalian dikerjakan
dirumah kecuali shalat fardlu”.


Pengikut Imam Malik, bertanya kepadanya: Bagaimana Imam Malik melakukan
Qiyamul lail di Bulan Ramadhan lebih disukai yang mana berjamaah dengan
orang banyak atau dilaksanakan sendiri di rumah?


Imam Malik menjawab: kalau dilaksanakan sendiri di rumah itu kuat dan lama.
Saya lebih suka. Tetapi kebanyakan kaum muslimin tidak kuat dan malas
melaksanakan shalat sendiri di rumah.


Imam Turmudzi dan Imam Rabiah melaksanakannya sendiri di rumah begitu juga
ulama-ulama lain. Sementara Imam Malik lebih suka dan lebih senang melakukan
shalat sunnat sendiri di rumah.



KH. Muhaimin Zen

Ketua Umum Pengurus Pusat Jam’iyyatul Qurra’ wal Huffadz (JQH) NU


-- 
"...menyembah yang maha esa,
menghormati yang lebih tua,
menyayangi yang lebih muda,
mengasihi sesama..."

Kirim email ke