Ini bisa di lakukan buat sekuritas dan bank yang satu group, di salah
satu sekuritas milik bank bumn memang sistem ini yang terjadi, dana
nasabah tetap di tabungan bank, buku tabungan bank di simpan sekuritas,
jika transaksi jual/beli dana nya akan di potong/di tambah ke dalam
tabungan, dan dengan internet banking atau kartu atm, nasabah tetap
bisa memonitor, tapi sistem ini juga repot, sering setelah jual T+3
duit tidak masuk2 di rekening, di telp terus bbrp kali baru dana di
setor kan, giliran beli tepat waktu sekali T+3 langsung di potong,
sistem yang ada mase manual, bayangkan nasabah segitu banyak sistem
distribusi dana hasil penjualan masuk dulu ke rek broker baru di
distribusikan ke rek nasabah.



Satu lagi keanehan nya, nasabah bisa saja nelp ke broker untuk beli
saham, habis itu langsung kabur ke ATM tarik semua dana di rekening,
ntar giliran broker mau potong rekening nasabah sudah kosong, kalo
nasabah nya kabur lalu bagaimana?

--- Pada Sab, 10/1/09, Aria Bela Nusa <ariab...@centrin.net.id> menulis:
Dari: Aria Bela Nusa <ariab...@centrin.net.id>
Topik: RE: [SPAM]RE: [obrolan-bandar] Re: Sarijaya (lagi) dan Pandangan 
Masyarakat Awam Tentang Investasi
Kepada: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Tanggal: Sabtu, 10 Januari, 2009, 4:38 AM










    
            







Bgm kalo dana Nasabah disimpen di Bank ‘aja (bukan di sub-account
perusahaan sec) – memang agak merepotkan broker, tapi biar manual ‘getu akan
mempersulit timbulnya adanya fraud + mencegah perusahaan seenak2nya dewek
mempermaenkan dana scr mudah banget (tinggal klik2 ‘aja, ‘kali yah) 

   

   

   





From:
obrolan-bandar@ yahoogroups. com [mailto:obrolan- ban...@yahoogrou ps.com] On
Behalf Of TJ

Sent: Saturday, January 10, 2009 4:29 PM

To: obrolan-bandar@ yahoogroups. com

Subject: [SPAM]RE: [obrolan-bandar] Re: Sarijaya (lagi) dan Pandangan
Masyarakat Awam Tentang Investasi 





   







Benar juga, selama ini hampir peraturan2 yg
dibuat adalah pelajaran dari

masa lampau.

Sangat sedikit peraturan yang ada utk menjaga kemungkinan2 terburuk di masa

depan.



Seperti kasus astro, berapa banyak uang pelanggan yang tersangkut?

Alasan mereka tunggu rups... kapan juga tidak dijelaskan.

(saya salah satu pelanggan astro yang tersangkut)



Tapi saya berharap sungguh2 supaya kasus sarijaya bisa segera diselesaikan.

Sangat kasihan bagi yang sudah tersangkut, karena bukan hanya nilai uang

saja, tetapi usaha dan keringat yang telah dikeluarkan utk memiliki modal

tersebut.



Untuk HR, saya juga merasa kasihan. Mungkin dia menjadi kambing putih...

Tenang saja. Keadilan Tuhan pasti dan tidak dapat dihindari.

Tuhan akan menghukum sampai keturunan ke-7 bagi yang merencanakan semua ini.

Dan kalau hukuman Tuhan sudah turun...

Mau uang se-antariksa tidak akan bisa meringankan bobot hukuman 1 titik

pun...



Tetap tabah ya...



-----Original Message-----

From: obrolan-bandar@ yahoogroups. com
[mailto:obrolan-bandar@ yahoogroups. com]

On Behalf Of wid...@gmail. com

Sent: Saturday, January 10, 2009 4:13 PM

To: obrolan-bandar@ yahoogroups. com

Subject: Re: [obrolan-bandar] Re: Sarijaya (lagi) dan Pandangan Masyarakat

Awam Tentang Investasi



Mestinya pemerintah melihat hal ini sebagai masalah Industri Pasar

Modal secara keseluruhan, masalah yang sistematik, bukan sekedar

masalah kenekatan Herman Ramli seorang.



Di dunia bisnis yang melibatkan duit banyak, mana ada sih yang sekedar

mengandalkan itikad baik. Mesti ada proteksi di sana-sini, ambil KPR /

KPM kudu pake asuransi jiwa / kerugian, bank kasih KPR juga bertahap,

sesuai perkembangan konstruksi developer. Nah ini taruh duit di

sekuritas ndak ada jaminan apa-apa, bisa aja taruh siang, sorenya uda

lenyap ndak berbekas.



Kalau seperti ini, tidak heran nanti orang-orang bakal rush dana dan

portofolio mereka di broker...



On 1/10/09, jsx_consultant <jsx-consultant@ centrin.net. id>
wrote:

> --- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com,
wid...@... wrote:

>>

>> Untuk soal ini, Fuad ( atau Erry ? ) uda bilang ke media, "kita
ini

>> regulator, bukan satpam" nah lho....Siapa yang menjaga keamanan

>> portofolio/dana nasabah kalau gitu ? Nasabah sendiri ?

>

> Nah INI adalah salah satu contoh kurangnya PAYUNG HUKUM untuk

> melindungi investor publik:

> - Investor disuruh jaga portfolionya sendiri.

> - Tapi Investor ENGGA bisa ngecheck portfolionya ke KSEI, musti

> lewat sekuritas.

> - Kalo sekuritasnya NAKAL, gimana ?. BUNTU KAN...

>

> Berarti, peraturan yg ada tidak melindungi investor jika sekuritas

> nya NAKAL.

>

> Lalu soal Uang deposit:

> - 6300 nasabah retail Sarijaya disuruh mencheck saldo uangnya

> disekuritas. Gimana caranya ngecheck kalo uang tsb DIPOOL didalam

> satu rekening milik sekuritas ?. Memang pada lembaran duit

> ada nama pemiliknya ?.

>

> Berarti peraturan yg ada BELUM mengatur atau memungkinkan investor

> untuk menjaga uang depositnya, tapi disuruh jaga SENDIRI ?.

>

> Lalu peraturan bila kejadian Sarijaya TERULANG LAGI ?.

>

> Saat ini HR 'sepertinya' memilih mengalah, bersedia menjual

> Sarijaya pada investor baru, jadi investor publik bisa SEDIKIT

> tenang.

>

> Tapi jika dikemudian hari, pemilik Sekuritas MEMILIH jalur

> pengadilan, APA UANG INVESTOR engga bakalan KARATAN nunggu proses

> pengadilan yg berlarut larut selesai.

>

> Sri Mulyani sebenarnya udah bikin PERPU DARURAT menghadapi krisis

> untuk menangani kasus begini tapi dia buat untuk PERBANKAN,

> sehingga BI bisa mengambil alih bank Century SECARA paksa secara

> LEGAL karena ada PAYUNG HUKUMnya yaitu PERPU yg baru tsb.

>

> Sedangkan pengambil alihan perusahaan sekuritas pada keadaan

> darurat belum ada payung hukumnya. Jadi jika perusahaan sekuritas

> memilih jalur pengadilan, kasus ini akan MENJADI KASUS BERLARUT

> LARUT !!! dan yg menjadi korban: INVESTOR PUBLIK !!!

>

>>

>> Tabungan/depostio di bank bisa aja 'dirampok' owner atau manajemen,

>> tapi paling tidak ada penjaminan dari pemerintah. Nah kalau naruh

>> duit/portofolio di sekuritas, siapa yang menjamin ?

>>

>> Kalau begini jadinya, kita cuma bisa mengandalkan itikad baik dari

>> owner atau manajemen.

>>

>> Ingat-ingat. .. kejahatan bukan cuma karena ada niat, tapi juga

> karena

>> ada kesempatan.. . waspadalah.. . waspadalah.. .

>>

>> On 1/10/09, Tommy Jayamudita <jayamud...@. ..> wrote:

>> > Dulu ada kasus sekuritas menjual saham nasabah kemudian kabur,

> maka lahirlah

>> > KSEI yang menyimpan saham nasabah agar aman. Sekarang muncul

> kasus SP,

>> > seharusnya Bapepam mengatur bagaimana agar dana nasabah juga

> tetap aman di

>> > sekuritas. Harus diingat, bahwa investor membayar fee dan pajak

> atas

>> > transaksi terlepas mereka untung atau rugi, keamanan keuangan

> investor musti

>> > dilindungi.

>> >

>> >

>> > ----- Original Message -----

>> > From: wid...@...

>> > To: obrolan-bandar@ yahoogroups. com

>> > Sent: Saturday, January 10, 2009 2:29 PM

>> > Subject: Re: [obrolan-bandar] Re: Sarijaya (lagi) dan Pandangan

> Masyarakat

>> > Awam Tentang Investasi

>> >

>> >

>> > Kasus seperti sarijaya bisa aja menimpa sekuritas lain, tinggal

>> > integritas dari manajemen yang menentukan. Jika BAPEPAM tidak

> membuat

>> > regulasi pengelolaan dana nasabah secara lebih ketat, saya

> khawatir

>> > owner / manajemen sekuritas yang lain (bisa sekuritas manapun)

>> > sekarang sedang memikirkan skema rencana 'peminjaman' dana

> nasabah

>> > yang sama.

>> >

>> > On 1/10/09, jsx_consultant <jsx-consultant@ ...> wrote:

>> > > Kejadian Sarijaya MIRIP kejadian perbankan tahun 1998:

>> > > - Dengan adanya Pakto 98, orang berlomba lomba bikin bank,

> cukup

>> > > dengan 50 miliar, orang boleh bikin bank.

>> > > - Dengan punya bank, orang bisa ngumpulin duit dari

> masyarakat,

>> > > lalu uang tsb dipinjamkan ama perusahaan afiliasi atau

> groupnya

>> > > sendiri. Ketika krisis ekonomi menerjang, perusahaannya

> bangkrut

>> > > dan tidak bisa mengembalikan uangnya ke bank.

>> > > - Saat ini, ITU SUDAH BERLALU, Bank yg meminjamkan uang pada

>> > > GROUPnya dianggap KRIMINAL dan peraturan PT tentang LIMITED

>> > > LIABILITY hanya sebatas modal perusahaan ditambah dengan:

>> > > - Direksi bank bertanggung jawab sampai dengan asset pribadi

>> > > jika melakukan penyelengan.

>> > >

>> > > Balik ke Sarijaya:

>> > > - Nasabah menyimpan deposit di Sarijaya dengan imbalan
bunga.

>> > > - Artinya Sarijaya harus menginvestasikan uang deposit tsb

> agar

>> > > bisa menbayar bunga ke nasabah.

>> > > - Yang aman tentunya deposit tsb disimpan di bank, tapi

> sekuritas

>> > > bisa saja memutarkan uang tsb pada instrument yg lain.

> Memutarkan

>> > > uang deposit BUKANLAH penggelapan.

>> > >

>> > > Nah sekarang POINTnya apa ?:

>> > > - Apakah ada peraturan pasar modal yg melarang sekuritas
untuk

>> > > menginvestasikan uang deposit pada instrument lain selain

> bank.

>> > > Deposito dibankpun bisa hangus kalo banknya bangkrut,
deposito

>> > > hanya dijamin 1 miliar doang. Uang deposit mencapai 240

> miliar.

>> > > - Apakan ada peraturan yg melarang perusahaan sekuritas

> meminjam

>> > > kan uang pada GROUPnya sendiri ? seperti pada perbankan.

> Apakah

>> > > Direksi sekuritas diminta pernyataan oleh BEJ untuk
menanggung

>> > > kerugian publik TERMASUK DARI asset pribadi diluar asset

>> > > sekuritas ?.

>> > > - Apakah BAPEPAM/BEJ melakukan AUDIT ROUTINE terhadap

> sekuritas

>> > > terhadap PRINSIP PRINSIP pengelolaan sekuritas yg BAIK,

> seperti

>> > > - Uang deposit harus disimpan pada instrumen keuangan yg
AMAN.

>> > > - Jika dipinjamkan, apakah dicheck POINT2:

>> > > - Apakah dipinjamkan ama afiliasinya ?.

>> > > - Apakah ada jaminannya ?, jenis jaminannya apa dan berapa

>> > > persen coveragenya ?.

>> > > - Apakah BAPEPAM mengharuskan sekuritas diaudit oleh akuntan

>> > > publik yg hasilnya bisa diakses oleh publik ?.

>> > >

>> > >

>> > > Banyak point point diatas berupa pertanyaan karena embah

>> > > engga tahu persisnya. Mohon bantuan dari yg tahu jawabannya.

>> > >

>> > > Tapi INTINYA:

>> > > - Apakah PAYUNG HUKUM dan peraturan pasar modal sudah CUKUP

>> > > untuk MENCEGAH peristiwa Sarijaya terulang lagi DIMASA

>> > > DEPAN ?.

>> > > - Jika tidak ada atau TIDAK mencukupi, BAPEPAM harus

>> > > membuatnya !!!, jangan cuman menyalahkan HR padahal

>> > > mungkin saja PERATURAN PASAR MODALnya tidak cukup untuk

>> > > melindungi INVESTOR..

>> > >

>> > > Tambahan:

>> > > - Apakah TIDAK ADA peraturan pasar modal yg MELARANG emiten

>> > > beli asset atau akuisisi JAUH DIATAS harga wajar pada

>> > > case BUMI ?.

>> > > - Jika TIDAK ADA, ini SUDAH GILA, karena sebuah emiten

>> > > bisa DIISAP HABIS assetnya oleh EMITEN NAKAL.

>> > >

>> > > Di Amerika, sangsi peraturan pasar modal sangat berat,

>> > > SEC (bapepam) lebih ditakuti dibanding IRS (pajak). Udah

>> > > 2 miliarder pasar modal yg bunuh diri. Kejahatan dipasar

>> > > modal dibayar dengan NYAWA bukan cuman hanya asset
pribadi...

>> > >

>> > >

>> > >

>> > >

>> > >

>> > >

>> > >

>> > >

>> > >

>> > > --- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com,
"y_dizz" <y_dizz@>

> wrote:

>> > >>

>> > >> Sejak terjadinya musibah Sarijaya, banyak sekali teman
&

> kerabat

>> > > yang

>> > >> menyampaikan comment-nya lewat Facebook. Banyak yang
bertanya

>> > > mengapa

>> > >> hal ini bisa sampai terjadi. Mereka yang paham rata2

> menyampaikan

>> > >> keprihatinannya. Namun ada juga komentar miring dari
mereka

> yang

>> > > bisa

>> > >> dibilang awam soal investasi, yang kadang bikin saya
geleng2

> kepala.

>> > >>

>> > >>

>> > >> Komentar itu antara lain:

>> > >>

>> > >> "Kan sudah pernah saya bilang, investasi kaya gitu
sudah

> resikonya

>> > >> duitnya dibawa kabur orang..."

>> > >>

>> > >> "Kaya gitu sih nggak ada bedanya dengan ikut
MLM..."

>> > >>

>> > >> "Saham itu JUDI tapi LEGAL, duit cepat datangnya
cepat juga

>> > >> ludesnya..."

>> > >>

>> > >> "Nggak ada orang kaya dari SAHAM. Kalo mau kaya ya
kerja &

>> > > nabung..."

>> > >>

>> > >> dll, yang masih banyak lagi.

>> > >>

>> > >>

>> > >> Kita tentunya sudah tidak asing dengar omongan seperti
ini

> dari

>> > >> masyarakat umumnya. Yang bikin saya sedih, apakah
sebegitu

> piciknya

>> > >> pandangan masyarakat Indonesia mengenai investasi.
Bukankah

> selama

>> > >> ini Pak Erry Firmansyah & Bu Sri Mulyani gencar

> mengkampanyekan

>> > > untuk

>> > >> berinvestasi di pasar modal, demi mengubah culture
saving

> oriented

>> > >> menjadi investment oriented. Apa begitu banyaknya kasus

> penipuan

>> > >> seperti reksadana Bank Century, Antaboga, Signature
Capital

> & baru2

>> > >> ini Sarijaya telah membuat masyarakat kita takut untuk

> berivestasi?

>> > >>

>> > >> Setahu saya, di Singapore, Hongkong & Jepang, pasar
modal &

> futures

>> > >> bukan hal yang asing bagi sebagian besar warganya.
Konon,

> lebih

>> > > dari

>> > >> 50% masyarakat disana menanamkan investasinya di saham
&

> derivatif,

>> > >> baik langsung maupun lewat mutual fund (reksadana).

>> > >>

>> > >> Saya hanya teringat pada 1998 lalu, krisis ekonomi
akhirnya

>> > >> berkembang menjadi krisis kepercayaan. Tentu kita tidak

> ingin pada

>> > >> krisis kali ini, para investor kehilangan kepercayaannya

> pada BEI.

>> > >> Dampaknya tentu sangat buruk.

>> > >>

>> > >> Mohon pendapatnya Mbah & warga OB yang lain.

>> > >>

>> > >

>> > >

>> > >

>> > > ------------ --------- --------- ------

>> > >

>> > > + +

>> > > + + + + +

>> > > Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus

>> > > kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas.

>> > > + + + + +

>> > > + +Yahoo! Groups Links

>> > >

>> > >

>> > >

>> > >

>> >

>> >

>> >

>>

>

>

>

> ------------ --------- --------- ------

>

> + +

> + + + + +

> Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus

> kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas.

> + + + + +

> + +Yahoo! Groups Links

>

>

>

>



------------ --------- --------- ------



+ +

+ + + + +

Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus 

kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas.

+ + + + +

+ +Yahoo! Groups Links



No virus found in this incoming message.

Checked by AVG - http://www.avg. com 

Version: 8.0.176 / Virus Database: 270.10.5/1883 - Release Date: 08/01/2009

18:05 



  







      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      Bersenang-senang di Yahoo! Messenger dengan semua teman. Tambahkan mereka 
dari email atau jaringan sosial Anda sekarang! 
http://id.messenger.yahoo.com/invite/

Kirim email ke