tiga setengah itu untuk deposito atau tabungan, pak?


On 2/14/09, Armando Anthony <armando.anth...@yahoo.com> wrote:
> Masih dikasih 3.5% kok pak (memang untuk jumlah tertentu).  INDO 35 malah
> 8.5% couponnya, harganya $82.
>
> Yang saya nggak ngerti itu kalau kita beli Indonesian US$ bond di LN kok
> bisa tax free??, sedangkan kalau beli di local bank, subject to 15% income
> tax.  Ada yang bisa bantu menjelaskan?
>
> Armando
>
>
>
>
> ________________________________
> From: Cumi Goreng Tepung <cumie...@gmail.com>
> To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
> Sent: Friday, February 13, 2009 11:21:21 AM
> Subject: Re: [obrolan-bandar] Re: Pemerintah dan BI Giat Kucurkan KPR
>
>
> bunga simpanan USD di citibank udah ZERO. bulan depan kali diturunin lagi
> sampe NEGATIP
>
>
> On Fri, Feb 13, 2009 at 10:55 AM, <indeksbei3000@ gmail.com> wrote:
>
> Bunga deposito jangan diturunin
> Bunga kredit yg diturunin
> Sent from my BlackBerry(R) smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung
> Teruuusss... !
> ________________________________
> From: "Vic"
> Date: Fri, 13 Feb 2009 03:51:50 -0000
> To: <obrolan-bandar@ yahoogroups. com>
> Subject: [obrolan-bandar] Re: Pemerintah dan BI Giat Kucurkan KPR
>
> secara umum begitu ya kelihatannya. tapi bankir bumn ditekan govt buat
> turunin bunga. minggu depan kabarnya bank bumn bakal turunin lagi
> bunga deposito.
>
> --- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, Cumi Goreng Tepung
> <cumie...@...> wrote:
>>
>> Bank sama Organda sama aja kelakuannya. BI Rate dan bensin naik,
> besoknya
>> bunga kredit dan tarif angkot langsung naik. BI rate atau bensin
> turun, enam
>> bulan kemudian bunga kredit atau tarif angkot baru mau ditinjau untuk
>> diturunkan.
>>
>> [?][?][?][?] [?][?][?] [?][?][?] [?][?][?] [?]
>>
>>
>>
>> 2009/2/13 Vic <victor_sperandeo@ ...>
>>
>> > JAKARTA. Industri properti mendapat angin surga. Pemerintah dan Bank
>> > Indonesia (BI) sepakat mendorong perbankan agar makin giat mengucurkan
>> > Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Dan ada Surat Keputusan Bersama (SKB)
>> > untuk kebijakan itu.
>> >
>> > Penandatanganan SKB itu berlangsung Kamis (12/2), kemarin, oleh
>> > Gubernur Bank Indonesia Boediono, Menteri Keuangan Sri Mulyani
>> > Indrawati dan Menteri Negara Perumahan Rakyat (Menpera) Mohammad Yusuf
>> > Asya'ari. Intinya, ketiga pejabat akan membentuk Tim Koordinasi
>> > Kebijakan Pengembangan Pembiayaan Perumahan.
>> >
>> > Yusuf Asya'ari ingin BI melonggarkan formula penghitungan Aktiva
>> > Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk KPR bersubsidi. Kalau sekarang
>> > itu masih 40%, dia meminta turun menjadi 20%.
>> >
>> > Pertimbangannya, KPR bersubsidi adalah program pemerintah seperti
>> > Kredit Usaha Rakyat (KUR) karena itu tingkat risikonya lebih kecil.
>> > Kalau BI setuju, bank bisa lebih giat menyalurkan KPR bersubsidi,
>> > karena rasio kecukupan modal atawa Capital Adequacy Ratio (CAR) bank
>> > tak cepat tergerus.
>> >
>> > Menteri Keuangan Sri Mulyani yakin, kelonggaran kebijakan BI di sektor
>> > perumahan akan membawa dampak positif ke sektor lain. "Bisa membuka
>> > lapangan kerja lebih banyak," ungkapnya.
>> >
>> > Deputi Gubernur BI Muliaman D. Hadad mengaku BI tak berkeberatan.
>> > "Saat ini kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) KPR sudah
>> > relatif kecil," ungkap Muliaman. Tapi, akan lebih baik jika ada
>> > penanganan risiko secara khusus bagi KPR, seperti halnya keberadaan
>> > lembaga penjaminan kredit dalam penyaluran KUR.
>> >
>> > Lagipula, BI melihat persoalan KPR bukan semata pada ATMR saja,
>> > melainkan juga pada struktur pendanaan bank. Saat ini, sebagian besar
>> > dana yang terkumpul di tabungan, giro, dan deposito bank berjangka
>> > pendek. Bank bisa mengalami kesulitan likuiditas kalau harus mendanai
>> > KPR yang berjangka waktu antara 5 hingga 15 tahun..
>> >
>> > Karena itu, Boediono akan lebih fokus mempermudah bank agar mau
>> > melakukan sekuritisasi aset, alias menggadaikan aset KPR mereka. "Ini
>> > bisa menambah kapasitas sumber pembiayaan bagi industri perbankan,"
>> > tuturnya.
>> >
>> > Boediono melihat saat ini nilai KPR di bank yang bisa dijadikan sumber
>> > dana cukup besar. Hingga Desember 2008 KPR mencapai Rp 122 triliun
>> > sedang kredit untuk pengembang mencapai Rp 28 triliun.
>> >
>> > Persoalan lain yang tak kalah pelik, perbankan kita masih belum
>> > efisien sehingga bunga masih mahal. Saat ini nasabah KPR harus
>> > membayar bunga antara 13%-19% setahun. Bahkan, Bank BTN, penyalur 95%
>> > KPR bersubsidi, juga sempat menaikan bunga bagi nasabah lama dari
>> > 14,75% jadi 15% per Januari 2009 di tengah tren menurunnya bunga.
>> > Jadi? Semoga kesepakatan itu bukan cuma sekadar angin surga.
>> >
>> >
>> >
>> >
>> > ------------ --------- --------- ------
>> >
>> > + +
>> > + + + + +
>> > Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama dihapus
>> > kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas.
>> > + + + + +
>> > + +Yahoo! Groups Links
>> >
>> >
>> >
>> >
>>
>>
>> --
>>
>> Salam,
>> Korban BUMI? Makan cumi saja!
>>
>
>
>
>
>
>
> --
>
> Salam,
> Korban BUMI? Makan cumi saja!
>
>
>
>
>


-- 

Salam,
Korban BUMI? Makan cumi saja!

Kirim email ke