iya pak armando, bpk msti memasukkan seluruh tambahan penghasilan baik diterima 
maupun di peroleh wajib pajak baik di dlm negri maupun di ln (based on article 
4 uu pph), dan pengenaan pajak obligasi diatur dlm pasal 23 uu pph yg bersifat 
final. Dimana pajak yg dikenakan tdk dpt dikreditkan dgn penghasilan lainnya.

Armando Anthony wrote: 
>             Jadi apakah berarti saya harus melaporkan sendiri penghasilan 
> pajak atas Indonesian US$ bond yg saya beli di LN ke SSP tahunan saya pak?  
> Karena kan saya end-holder atas bond itu, walaupun saya beli Indonesian US$ 
> bond di LN, jadi harusnya subject to income tax, karena setahu saya yg 
> sebenarnya tax free atas pembelian bond itu cuma kalau bond itu dibeli oleh 
> Bank, Financial Institution dan dana pensiun.  
>  From: "indeksbei3000@ gmail.com" <indeksbei3000@ gmail.com> To: 
> obrolan-bandar@ yahoogroups. com Sent: Saturday, February 14, 2009 6:56:22 AM 
> Subject: Re: [obrolan-bandar] Re: Pemerintah dan BI Giat Kucurkan KPR 
>  Pak Armando Di Indonesia, Pajak atas Obligasi bersifat Final. Jadi kalau Bp 
> beli Bond, penghasilan yg diterima atas kupon Obligasi tdk digabung lagi 
> dengan penghasilan lainnya. Untuk perlakuan Pajak atas Pembelian Bond di luar 
> negeri, tergantung peraturan pajak di negara tersebut dan apakah negara 
> tersebut punya Tax Treaty dengan Indonesia. Jika atas kupon obligasi yg 
> dibeli di luar negeri tdk dikenakan pajak di negara tsb, maka penghasilan 
> atas kupon obligasi tersebut wajib dilaporkan dan digabung dengan penghasilan 
> lainnya untuk dikenakan Pajak dengan tarif Umum yaitu Pasal 17 UU PPh. CMIIW 
>  Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
> Teruuusss... ! 
>  From : Armando Anthony Date : Fri, 13 Feb 2009 15:10:47 -0800 (PST) To : 
> <obrolan-bandar@ yahoogroups. com> Subject : Re: [obrolan-bandar] Re: 
> Pemerintah dan BI Giat Kucurkan KPR 
>  Masih dikasih 3.5% kok pak (memang untuk jumlah tertentu).  INDO 35 malah 
> 8.5% couponnya, harganya $82. 
>    
>  Yang saya nggak ngerti itu kalau kita beli Indonesian US$ bond di LN kok 
> bisa tax free??, sedangkan kalau beli di local bank, subject to 15% income 
> tax.  Ada yang bisa bantu menjelaskan? 
>    
>  Armando 
>  From: Cumi Goreng Tepung <cumie...@gmail. com> To: obrolan-bandar@ 
> yahoogroups. com Sent: Friday, February 13, 2009 11:21:21 AM Subject: Re: 
> [obrolan-bandar] Re: Pemerintah dan BI Giat Kucurkan KPR 
>  bunga simpanan USD di citibank udah ZERO. bulan depan kali diturunin lagi 
> sampe NEGATIP 
>  On Fri, Feb 13, 2009 at 10:55 AM, < indeksbei3000@ gmail.com > wrote: 
>  Bunga deposito jangan diturunin Bunga kredit yg diturunin 
>  Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung 
> Teruuusss... . ! 
>  From : "Vic" Date : Fri, 13 Feb 2009 03:51:50 -0000 To : < obrolan-bandar@ 
> yahoogroups. com > Subject : [obrolan-bandar] Re: Pemerintah dan BI Giat 
> Kucurkan KPR 
>  secara umum begitu ya kelihatannya. tapi bankir bumn ditekan govt buat 
> turunin bunga. minggu depan kabarnya bank bumn bakal turunin lagi bunga 
> deposito. --- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com , Cumi Goreng Tepung 
> <cumie...@...> wrote: > > Bank sama Organda sama aja kelakuannya. BI Rate dan 
> bensin naik, besoknya > bunga kredit dan tarif angkot langsung naik. BI rate 
> atau bensin turun, enam > bulan kemudian bunga kredit atau tarif angkot baru 
> mau ditinjau untuk > diturunkan. > > [?][?][?][?] [?][?][?] [?][?][?] 
> [?][?][?] [?] > > > > 2009/2/13 Vic <victor_sperandeo@ ...> > > > JAKARTA. 
> Industri properti mendapat angin surga. Pemerintah dan Bank > > Indonesia 
> (BI) sepakat mendorong perbankan agar
>  makin giat mengucurkan > > Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Dan ada Surat 
> Keputusan Bersama (SKB) > > untuk kebijakan itu. > > > > Penandatanganan SKB 
> itu berlangsung Kamis (12/2), kemarin, oleh > > Gubernur Bank Indonesia 
> Boediono, Menteri Keuangan Sri Mulyani > > Indrawati dan Menteri Negara 
> Perumahan Rakyat (Menpera) Mohammad Yusuf > > Asya'ari. Intinya, ketiga 
> pejabat akan membentuk Tim Koordinasi > > Kebijakan Pengembangan Pembiayaan 
> Perumahan. > > > > Yusuf Asya'ari ingin BI melonggarkan formula penghitungan 
> Aktiva > > Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk KPR bersubsidi. Kalau 
> sekarang > > itu masih 40%, dia meminta turun menjadi 20%. > > > > 
> Pertimbangannya, KPR bersubsidi adalah program pemerintah seperti > > Kredit 
> Usaha Rakyat (KUR) karena itu tingkat risikonya lebih kecil. > > Kalau BI 
> setuju, bank
>  bisa lebih giat menyalurkan KPR bersubsidi, > > karena rasio kecukupan modal 
> atawa Capital Adequacy Ratio (CAR) bank > > tak cepat tergerus. > > > > 
> Menteri Keuangan Sri Mulyani yakin, kelonggaran kebijakan BI di sektor > > 
> perumahan akan membawa dampak positif ke sektor lain. "Bisa membuka > > 
> lapangan kerja lebih banyak," ungkapnya. > > > > Deputi Gubernur BI Muliaman 
> D. Hadad mengaku BI tak berkeberatan. > > "Saat ini kredit bermasalah atau 
> non performing loan (NPL) KPR sudah > > relatif kecil," ungkap Muliaman. 
> Tapi, akan lebih baik jika ada > > penanganan risiko secara khusus bagi KPR, 
> seperti halnya keberadaan > > lembaga penjaminan kredit dalam penyaluran KUR. 
> > > > > Lagipula, BI melihat persoalan KPR bukan semata pada ATMR saja, > > 
> melainkan juga pada struktur pendanaan bank. Saat ini, sebagian besar >
>  > dana yang terkumpul di tabungan, giro, dan deposito bank berjangka > > 
> pendek. Bank bisa mengalami kesulitan likuiditas kalau harus mendanai > > KPR 
> yang berjangka waktu antara 5 hingga 15 tahun. > > > > Karena itu, Boediono 
> akan lebih fokus mempermudah bank agar mau > > melakukan sekuritisasi aset, 
> alias menggadaikan aset KPR mereka. "Ini > > bisa menambah kapasitas sumber 
> pembiayaan bagi industri perbankan," > > tuturnya. > > > > Boediono melihat 
> saat ini nilai KPR di bank yang bisa dijadikan sumber > > dana cukup besar. 
> Hingga Desember 2008 KPR mencapai Rp 122 triliun > > sedang kredit untuk 
> pengembang mencapai Rp 28 triliun. > > > > Persoalan lain yang tak kalah 
> pelik, perbankan kita masih belum > > efisien sehingga bunga masih mahal. 
> Saat ini nasabah KPR harus > > membayar bunga antara 13%-19% setahun. Bahkan,
>  Bank BTN, penyalur 95% > > KPR bersubsidi, juga sempat menaikan bunga bagi 
> nasabah lama dari > > 14,75% jadi 15% per Januari 2009 di tengah tren 
> menurunnya bunga. > > Jadi? Semoga kesepakatan itu bukan cuma sekadar angin 
> surga. > > > > > > > > > > ------------ --------- --------- ------ > > > > + 
> + > > + + + + + > > Mohon saat meREPLY posting, text dari posting lama 
> dihapus > > kecuali diperlukan agar CONTEXTnya jelas. > > + + + + + > > + 
> +Yahoo! Groups Links > > > > > > > > > > > -- > > Salam, > Korban BUMI? Makan 
> cumi saja! > 
>  -- Salam, Korban BUMI? Makan cumi saja! 
>      



      Get your preferred Email name!
Now you can @ymail.com and @rocketmail.com. 
http://mail.promotions.yahoo.com/newdomains/aa/

Kirim email ke