mr get the job failed and never done alias KKG masih anggota NATO lohh...



________________________________
From: Irwan Napitupulu <irwannapitup...@gmail.com>
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Sent: Wed, December 23, 2009 1:29:08 PM
Subject: Re: [ob] Kwik Kian Gie: Debat Pansus-Boediono Tidak Bermutu...

  
Ada satu link yang memuat tentang ucapan KKG dulu dan sekarang. Bisa
dilihat langsung di:

http://www.facebook .com/wimarw# /photo.php? pid=4513467& id=252460459127

saya ketik ulang saja isi dari link tersebut agar memudahkan:

KKG 1998: "Kesalahan terbesar IMF adalah menyarankan menutup 16 bank
yang menyebabkan kerugian Rp.430 triliun."

KKG 2009: "Alasan bail-out Century karena kekhawatiran dampak sistemik
terhadap sistem perbankan itu bohong."

Menarik memang melakukan napak tilas atas opini orang yang sama untuk
kasus yang mirip, dulu dan sekarang. Dulu waktu bank2 ditutup pada
saat krisis, dikomentari salah. Sekarang bank di bailout pada saat
krisis, tetap dikomentari salah. Mungkin yang benar itu harus setengah
buka dan setengah tutup kali ya :)

IAN

2009/12/23 Aria Bela Nusa <ariab...@centrin. net.id>
>
>
> 22/12/2009 - 14:07
>
> Kwik Kian Gie: Debat Pansus-Boediono Tidak Bermutu
>
> Kwik Kian Gie
> (inilah.com/ Agus Priatna)
>
> INILAH.COM, Jakarta - Debat yang dilakukan Pansus Century dengan mantan 
> Gubernur BI Boediono yang berlangsung pagi hingga siang tadi tidak bermutu 
> dan hanya merupakan debat kusir biasa.
>
> Hal ini dilontarkan Mantan Menko Perekonomian, Kwik Kian Gie menyikapi 
> perdebatan yang terjadi antara Boediono dan Pansus Century DPR, Selasa 
> (22/12). "Ini adalah sebuah debat kusir, debat yang mengatakan iya dan tidak, 
> sehingga urusannya DPR percaya dan tidak percaya saja terhadap apa yang 
> diutarakan Boediono. Perdebatan seperti ini tidak ada gunanya, hanya wasting 
> time saja," tegasnya di Jakarta, selasa (22/12).
>
> Sementara, dia melihat ada yang aneh dengan pernyataan Boediono, di mana 
> dikatakan tidak ada masalah pemberian FPJP ke Bank Century. "Menurut saya 
> aneh. Dia (Boediono) sengaja menafsirkan hukum, undang-undang, serta 
> peraturan sesuai dengan yang formal tertulis. Tapi suasana batin kondisi yang 
> sebenarnya sebetulnya berbeda," tukasnya.
>
> Itu dilakukan Boediono karena kondisi yang sebenarnya itu, lanjut Kwik, 
> sekarang sudah menjadi kontroversi, bahkan menjadi kecurigaan. "Maka Boediono 
> menjadi straight dan terus berpegang kepada hal-hal yang formalitas itu yang 
> sudah dipersiapkan sebelumnya," tukasnya. [cms]
>
>
>
> 




      

Kirim email ke