MUANTAPP TOP 40!!!! Gw ikutan les deh ke  pak Jonni!

"Jonni Amin, CFA, FRM" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:            Saya mau komentar 
beberapa point yang analis komentar negatif (bukan untuk mengkritik tapi untuk 
perbandingan):
   
  1.    Opini Analis: Antam membeli saprolite ore dari Inco (kira2 1 jt wmt). 
Anggapan para analis cash cost Antm akan ikut naik sehingga profitnya turun.
   
          Jawaban Antam dalam Press Release: 
   
                  Antam memang mengambil saprolite dari Inco (kurang lebih 1 jt 
WMT) tapi pada saat yang sama Antm juga mengekspor (set off ) dengan saprolite 
2 jt WMT. Jadi jika anda set off dengan penjualan ke China, cash costnya 
seharusnya tidak naik. Jadi, pembelian ini sifatnya strategis dan menguntungkan 
secara ekonomi. Jika Antam tidak membeli dari Inco, Antm bisa mengambil dari 
Pomala (cost kira2 $3.8 per pound), atau kombinasi Pomala + Mornopo (cost kira2 
$3.98), atau dari Mornopo saja (cost kira2 $ 4.18). Coba bandingkan dengan 
kombinasi sekarang Pomala + Inco (cost kira2 $5.68). 
   
                  Antam’s saprolite production increased significantly and more 
than expected in the first quarter of 2007. The main reason for the 158% 
increase to 1,735,424 wet metric tonnes (wmt) is because of 2,050,000 wmt of 
additional ore exports agreed to in contracts arranged after Antam held a 
tender in February 2007. All of the ore will be exported to the three Chinese 
companies that won the tenders.
  In the first quarter Antam used 145,291 wmt of Antam-sourced ore and around 
200,000 wmt of Inco ore.

Antam calculates that if the average spot nickel price in 2007 is US$15 per 
pound, when consuming 800,000 wmt of the ore from PT Inco, the cash cost could 
rise to an average of US$5.13 per pound. If the average spot nickel price in 
2007 is US$20per pound, consuming the same quantity of ore from PT Inco, then 
Antam’s cash cost could rise to an average of US$5.68 per pound. As Antam is 
using slightly lower grades, in 2007 Antam will need about 1.65 million tonnes 
of saprolite to make 20,000 tonnes of nickel contained in ferronickel. If Antam 
only used ore from the roughly 2.5 million wmt reserves at Pomalaa, the cash 
cost of producing ferronickel would decrease to US$3.80 per pound. If Antam 
only used ore from the Mornopo mine (North Maluku) the cash cost would decrease 
to US$4.18 per pound and if Antam used a combination of 1 million wmt of ore 
from Pomalaa deposit and 650,000 wmt of ore from Mornopo the cash cost would 
decrease to US$3.98 per pound. 

  Komentar saya: Kekuatiran analis sudah dijawab oleh Antm dengan bagus. Saya 
pikir, management Antm yang dulu tentu tidaklah bodoh untuk membangun Feni III 
ditempat yang saprolitenya sudah mau habis atau jauh dari resourcenya?  Jadi 
kekuatiran sudah dapat dijawab. Seharusnyapara analis sekarang mengupgrade and 
mengoreksi pendapat mereka yang salah. Tidak apa2, kalau kita melakukan koreksi 
dari pada tetap konsisten tapi SALAH.
   
  2.    Opini Analis: Peraturan pemerintah yang akan melarang ekspor biji 
tambang akan merugikan Antam karena mengurangi pendapatannya.
   
          Jawaban Antam dalam Press Release:
   
                  There is a risk that Indonesia passes mining legislation 
which prevents the export of raw materials, and would therefore limit or 
prevent Antam’s ore export program. Antam does not view this as a significant 
risk as the potential ban on ore exports will likely be implemented in stages 
and in synch with Antam’s plans to stop exports around 2010.
   
                  Komentar saya: Peraturan pemerintah akan diterapkan secara 
bertahap, sehingga Antam dapat membuat segala persiapan yang menguntungkan 
Antam. Sebagai pemegang saham utama, pemerintah tentu tidak begitu naif 
memaksakan segala sesuatu tanpa waktu transisi. Saya melihat ada beberapa 
analis yang hanya mempertahankan ide ini saja dan mengambil kesimpulan jual. 
Pada hal, Antm telah menjelaskannya dalam Press Release ini. Lagi pula, ada 
begitu banyak proyek Antm yang belum diperhitungkan mis proyek Feni IV, 
alumina, dll. Hanya hitung nickel saja, nilai Antm sudah undervalued.
   
   
  Saya heran, kenapa beberapa analis tetap mempertahankan rekomendasi downgrade 
walaupun support terhadap opini tsb adalah lemah.
   
  Jadi, buat semua investor, anda bisa analisa sendiri analis saham ini. Kenapa 
mereka merekomendasi beli atau jual? Pasti ada alasannya. Yang penting anda 
lihat alasannya valid atau ngak. Berapa asumsi harga jual nickel. Banyak yang 
hitungnya double discount -- maksudnya sudah asumsi harga jual nickel yang 
rendah dan dihitung dengan PE yang rendah lagi. 
   
  Pendapat saya: Kebenaran adalah KEBENARAN, Salah adalah SALAH. Tidak apa2 
berbuat salah, tapi jangan melupakan pelajaran yang dapat kita petik dari 
kesalahan kita.
   
  Best regards ;-)
                   
   
   
   
   
   
    ----- Original Message ----- 
  From: Ki Ndhablek'z Cuan 
  To: obrolan-bandar@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, May 15, 2007 4:33 PM
  Subject: Re: [obrolan-bandar] Re: salam kenal pak sudes & Om JA (Joni Amin)
  

      Dunia alam Saham benar2 bertambah suhunya maksudnya SUHU = GURU (digugu 
lan ditiru) 
   
  Bila sudah begini bisa tambah rame lagi analisisnya,
  saya sendiri mengaku hebat dengan tulisan
  Mr. Jonni Amin, CFA, FRM
   
  sederhana namun Dalemmm bo...
  sampai2 Maestro Bung Eka S juga mengambil kutipan beliau..
   
  Mungkin juga seperti kisah di To Fast and To Furious tokyo drift
  katanye hidup ini sederhana
  Tentukan pilihan dan jangan pernah lihat kebelakang...
   
  Seperti dalam dunia saham aja jika kita sudah memilihnya 
  artinya mo membeli or mo short suatu saham itu tentunya
  sudah dengan pertimbangan dari berbagai segi dan sudut
  he..he..he
  ya jika salah  ya jangan menyesal .. tap i menjadi sebuah pelajaran baru
  bagi kita untuk memilih Next step
   
  seperti kata beliau "Naik Kelas" kan setiap kita sekolah selalu ada ujiannya
  kalo lulus berarti ya berhasil ...he he
   
  sory cuma nimbrung aje... sebab juga Fans ANTM
   
  Ndhablek'z
   
   
  

EKA SUWANDANA <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
      Mau terlalu cepat menjadi kaya, anda pasti akan
> gagal.

Kutipan diatas betul2 tepat! Saya dulu pernah merasa
harus cepat2 berburu duit, seperti kompetisi. Eh malah
rugi terus. 
Jadi cari uang bukan kompetisi, just doing what you
like will reward you.

--- "Jonni Amin, CFA, FRM" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:

> Cara kerja pikiran kita itu sedikit unik. Kita harus
> kadang2 pura2 tidak terlalu bernafsu u/
> mengejarnya... karena terlalu bernafsu kita tidak
> akan mendapatkannya.
> 
> Menjadi kaya, kejar cewek, dan mendapatkan gelar CFA
> -- prinsipnya (menurut saya) sama saja.
> 
> Mau terlalu cepat menjadi kaya, anda pasti akan
> gagal. Anda ngak mengharapkannya (walaupun ini
> pura2), anda mendapatkannya dengan berlimpah.
> Investasi di saham harus begini (behavioral finance
> nich). Misalnya begini, anda sudah hitung, pokoknya
> asalkan nickel di atas 30,000 saham Antam masih
> sangat bagus. Jadi hidup anda tidak menjadi yoyo
> karena harga nikel tiap hari naik turun di LME. Anda
> tidak akan terlalu stress karena anda punya
> confidence terhadap sahamnya. Hanya dengan peace in
> mind, anda akan cuan besar. Kalau ngak, stress berat
> tiap hari, ngak tahan, akhirnya cuan sedikit atau
> cut loss. Orang lain melihat kita "kok SABAR ya...",
> pada hal kita bermain dengan manis....., karena kita
> punya confidence..... , punya FUN. Jadi FUND (Dapat
> Cuan), Fokus dan FUN (Kita menikmati). 
> 
> Jadi apakah kita tidak ada hambatan? Ada,
> hambatannya adalah perasaan TAKUT kita? Untuk yang
> satu ini, kalau anda tidak bisa mengatasi ini, Anda
> belum naik kelas. Perasaan takut kita timbul karena
> kita mencoba mencari kesalahan2 pada masa depan,
> yang dalam kenyataan hidup kita (selama pengalaman
> hidup kita ini/ atau pengalamam berinvestasi di
> saham) -- 99.99% tidak terjadi. Biasanya kalau kita
> melakukan PR kita artinya kita benar2 analisa
> sahamnya (dari atas ke bawah, dari kiri ke kanan,
> pokoknya detail) kita investasi dengan confidence
> level yang tinggi, kita tahu persis perasaan takut
> kita berdasar atau tidak, dan biasanya kita berani
> investasi walaupun kita merasa takut. 
> 
> Kejar cewek juga begitu, terlalu ambisius --
> akhirnya grogi dan salah tingkah. Jadi harus pura2
> supaya kelihatan wajar dan bisa berhasil. Begini
> cara kerja pikiran kita supaya ada FUN and PLAYnya.
> Anda jadi tidak merasa TAKUT.
> 
> Mendapatkan gelar CFA juga begitu. Kita tahu memang
> ujung2nya mendapatkan gelar itu. Tapi kalau kita
> terlalu bernafsu, kita akan patah semangat di jalan
> karena jalannya menanjak dan terjal. Jadi kita harus
> benar2 menikmatinya (FUN) supaya kita tidak
> merasakan beban mentalnya. Untuk yang ini, saya
> benar2 melakukannya. Saya memang mencintai apa yang
> saya baca (saya lebih melihat ini dalam pikiran saya
> sebagai kegiatan yang FUN) dan karenanya saya tidak
> merasakan sebagai beban sama sekali saya harus
> membaca buku yang segitu banyak. (Untuk yang ini
> saya tidak pura2 menipu pikiran saya). Tapi begitu
> masuk level 3, saya merasa lelah (secara mental)
> karena pelajaran makin susah (seperti portfolio
> management yang susah saya bayangkan dalam praktek
> nyata). Supaya saya bisa tetap merasakan FUN dan
> FOKUS, saya mendekati orang2 yang masih semangat.
> Disanalah saya melihat PLAY-nya lagi (dalam pikiran
> saya), sehingga saya mendapatkan FUN dan FOKUS
> sehingga saya dapat lulus level 3 juga. Untuk yang
> ini saya sih tidak ada perasaan TAKUT tidak lulus --
> masa bodoh lulus atau tidak, yang penting saya sudah
> melakukan the best.
> 
> Jadi, secara pribadi saya punya kesimpulan begini,
> apapun yang kita lakukan -- invest di saham, mau
> sukses di bisnis:
> 
> apabila di hati kita dapat merasakan FUN, PLAY, dan
> FOKUS pada apa yang kita lakukan, kita akan sukses.
> Kenapa bisa begini, karena kita punya CONFIDENCE
> yang tinggi karena kita mengerti bisnisnya, sahamnya
> dll.
> 
> Regards :D
> 
> 
> ----- Original Message ----- 
> From: ms_hoki 
> To: obrolan-bandar@yahoogroups.com 
> Sent: Saturday, May 12, 2007 3:45 PM
> Subject: [obrolan-bandar] Re: salam kenal pak
> sudes & Om JA (Joni Amin)
> 
> 
> Banyak yang ikut ujian CFA (tujuannya jelas dan
> semua meinginkan 
> gelarnya) tapi hanya beberapa yang lulus, kenapa ?
> Maksud Om JA 
> di "1" kalo mau lulus anda harus cinta dengan
> ilmu/materinya. Kalo 
> hanya gelarnya yang dikejar anda akan susah capai
> tujuannya karena 
> ujiannya sangat sulit. Menurut saya sih yg penting
> bisa cuan ... :)
> 
> Salam
> --- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, Johand
> Dimalouw <[EMAIL PROTECTED]> 
> wrote:
> >
> > Rekan Jonni yth,
> > 
> > Saya suka baca dgn tulisan anda tapi sayang kali
> ini saya beri 
> feedback. Saya tidak sependapat dengan pandangan
> anda ini. saya 
> kutip " ..... 
> > 1. Pursue what you like. Yang anda kejar
> haruslah ilmunya bukan 
> gelarnya. Jadi anda baca karena suka dan cinta
> materinya, dan anda 
> tahu2nya lulus saja. Jadi journey itu lebih
> penting dan destination 
> (dapat gelar itu) lebih merupakan bonus.
> > ....."
> > 
> > Menurut saya "The destination is the most
> important. The journey is 
> second." bisa dibayangkan sebuah perjalanan tanpa
> tujuan khan? 
> Ngelatur ke mana-mana, singgah di mana-mana dan
> serba tak tentu 
> tujuannya.
> > 
> > Jadi kalau memang mendapat gelar itu tujuan,
> belajar lah agar lulus 
> dan dapat gelar. 
> > Kalau ilmunya yang jadi tujuan, belajarlah
> supaya tahu/ngerti 
> ilmunya, perduli amat lulus atau tidak. Lulus yah
> syukur, tidak lulus 
> pun syukur. EGP aja deh. Tujuannya khan cari ilmu.
> > Kalau ilmu dan gelar (dua-duanya) adalah tujuan,
> belajarlah untuk 
> dapat dua-duanya. Walaupun sudah lulus dan dapat
> gelar, tapi rasanya 
> belum menguasai ilmunya, yah belajar terus, supaya
> kuasai ilmunya. 
> > 
> > Terima kasih
> > JD
> > 
> > ----- Original Message ----
> > From: "Jonni Amin, CFA, FRM" <[EMAIL PROTECTED]>
> > To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
> > Sent: Friday, May 11, 2007 6:01:49 PM
> > Subject: Re: [obrolan-bandar] salam kenal pak
> sudes & Om JA (Joni 
> Amin)
> > 
> > Awalnya memang pengen menyelenggarakan prep
> course, tapi lantaran 
> sudah banyak yang training provider, kita putuskan
> u/ tidak lakukan 
> lagi. Kasih cuan ke yang lain saja.
> > 
> > Ujian CFA memang sangat sulit, teramat sulit
> buat yang tidak bisa 
> komit waktunya dan tidak punya minat. Ujian per
> level (ada tiga 
> level) kira2 enam jam. U/ menjadi CFA
> charterholder, harus lulus tiga 
> level.
> > Tapi syllabusnya dan materinya sangat bagus.
> Kalau anda punya minat 
> (hobi materi finance), anda dapat lulus dengan
> gampang.
> > 
> > Kira2 seperti begini lho, kenapa saya bisa lulus
> dalam 3 kali ujian 
> berturut2.
> > 1. Pursue what you like. Yang anda kejar
> haruslah ilmunya bukan 
> gelarnya. Jadi anda baca karena suka dan cinta
> materinya, dan anda 
> tahu2nya lulus saja. Jadi journey itu lebih
> penting dan destination 
> (dapat gelar itu) lebih merupakan bonus.
> > 2. Organise yourself. Tan[pa komit u. baca, anda
> tidak dapat 
> lulus. CFA butuh stamina dobel -- (ujiannya
> semuanya susah2, tidak 
> ada yang gampang, dan di time clock). Anda paling
> tidak butuh 1 tahun 
> utk belajar.
> > 
> > 
> > Regards :D
> > 
> > 
> > ----- Original Message ----- 
> > From: herlina dewiyanti 
> > To: obrolan-bandar@ yahoogroups. com 
> > Sent: Friday, May 11, 2007 1:55 PM
> 
=== message truncated ===




    
---------------------------------
  Need a vacation? Get great deals to amazing places on Yahoo! Travel.   

  

         

Kirim email ke