Kang Bagus untuk mempelajari analisis fundamental sepeti itu rujukannya buku 
apa ya yg bagus yaaa..............




________________________________
Dari: Bagus Putra Perdana <disclosure....@gmail.com>
Kepada: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Terkirim: Sel, 16 Maret, 2010 09:44:54
Judul: Re: [ob] Tulisan kang ocoy

  
kalo kita memang gak tau kebijakan ekspansi dan rencana CAPEX nya untuk tau 
perkiraan hutang paling tidak yg paling simpel ada 2 hal pak ;

1 apakah dia cash generating ato cash burning ;

lihat Cash Operasi dia, lalu kurangi dengan Maintenance Capex.

Misalkan Cash Operasi dia 1000, Maintenance Capex dia (hanya untuk mengganti 
depresiasi fixed assetnya) adalah 100

dia cash generating dan ini berarti dia bisa mencukupi kebutuhan Capex nya dari 
internal cash sebesar kira2 900an

kalo dia ada rencana ekspansi melebihi 900 dia baru akan menutupinya dengan 
hutang. 

atau kalo emang gak ada ekspansi sisa kas 900 itu bisa dipake buat pelunasan 
hutang yg sudah ada ato dibagi lagi buat dividen.



yg ke 2 apakah working capital dia mencukupi untuk operasi.

pada kasus dimana kadang perusahaan sedang kepukul "industrinya", dia bisa aja 
"jual rugi asal engine tetep running dan gak rusak" ato jual di harga yg ga 
nutup produksinya (cash burn rate), tapi kalo dia punya struktur Current-Quick 
Ratio yg bagus dia mungkin bisa bertahan selama 1-2 periode dengan catatan 
Current rationya positif diatas 1 dengan posisi kas dan receivable yg lebih 
dominan dari inventorynya. ini umum terjadi di periode "suram-ntya" perusahaan 
cylical.

tapi ini pun ada limitasinya, sampe berapa periode cash-burn nya bisa menekan 
kesehatan struktur neracanya. kalo dia cash-burn sekitar 100 pertahun sementara 
posisi net-cash nya adalah 500 kira2 dia masih bisa bertahan 2 periode sampe 
ini masuk kondisi mengkhawatirkan dan harus cari pinjaman untuk modal kerja 
dengan perkiraan top-line ato revenue jg bisa ikut membaik.

lalu dari gearing ratio juga bisa kita cermati, itu adalah ruang maksimum 
peminjaman, kalo kita liat ada company yg gearing ratio nya udah tinggi. dan 
dia belum bisa cash generating secara baik dan besar, terus dia masih ambisi 
untuk ekspansi inorganik. kemungkinan yg bakal kena getahnya adalah pemegang 
saham karena dia bakal issue equity.

dari perspektif corporate finance sendiri. equity issuance sebenernya dihindari 
karena "biaya-bagi" kue nya lebih mahal dibanding ambil debt. kecuali dia 
anggep equitynya kemahalan di pasar dan lebih untung nyedot duit di pasar dari 
pada bagi kue nya di masa datang. 

untuk cost of capital sendiri umumnya kalo dikeluarkan harus untuk proyek yg 
expected CashFlownya nutup biaya Cost Of Capitalnya itu tadi. yg jadi krusial 
adalah jgn sampe proyeksi cashflownya dibuat "inflated" sementara cost of 
capitalnya di set "kekecilan". yg sering terjadi dalam pengambilan keputusan 
oleh korporasi adalah ketidak hati-hatian dalam hal ini. (eksekusi diatas 
kertas mudah, tapi faktor2 lapangan tidak diperhitungkan)

kalo perusahaan ningkatin harganya supaya kapitalisasinya naik and thus secara 
artificial "DER Perception"nya turun (karena DER asli equitynya gak linkage ke 
harga pasar tapi ke book value equity) ato EV nya menyentuh gearing balance 
point. saya rasa ini cenderung sifatnya psikologis dan gak begitu nyaman 
dilihat sebagai sesuatu yg reliable.

yg lebih aman lihat struktur hutang perusahaan adalah ,

sudah berapa hutang yg dia punya sekarang?
level coupon berapa dia issue debt nya? murah ato mahal?
apakah dia cash generating sekarang ?
penggunaan dana hutang untuk sesuatu yg cash contributing dan highly good 
prospect gak? nutup beban bunganya gak?

kalo semua hal diatas in-check (level gearing ratio moderat. dia issue obligasi 
di kupon yg rendah, dia cash generating dan level ROCE dia tinggi, kemudian 
digunakan untuk project ato existing operation yg ROCEnya tinggi juga), hutang 
jadi pilihan pembiayaan yg lebih baik dari equity, kecuali dia anggap di pasar 
harga equity dia lagi premium banget sehingga menarik juga untuk utilisasi opsi 
issue equity ato hybrid instrument buat funding.



2010/3/13 Dean Earwicker <dean.earwicker@ gmail.com>

>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>  >
>
>>
> 
>>      
> 
>Kang Bagus,
>
>Dari analisa lapkeu, apakah ada metode/cara untuk mengetahui bahwa satu 
>perusahaan, diperkirakan memerlukan hutang atau ngga? (either untuk ekspansi, 
>atau nutup lobang), entah dalam bentuk rasio atau yang lainnya.
>
>Saya kok melihat kecenderungan, entah bener atau engga, perusahaan yang mau 
>nambah utang (atau mau menerbitkan obligasi) biasanya harga sahamnya 
>meningkat, dengan tujuan meningkatkan market cap, dan juga menekan DER.
>
>Thanks.
>
>
>2010/3/13 JsxTrader <jsxtra...@yahoo. com>
>
>
>>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>        
>>
>>>>
>>
>>
>>
>>
>>
>>I couldn't agree more, Kang !....., bagi yg skeptis dgn TA dan menganggap  
>>Chart bullshit, pls read pejelasan si Akang dibawah, sangat bagus tuw... 
>>JT
>>
>>
>>____________ _________ ___
>


-- 
Each piece, or part, of the whole nature is always an approximation to the 
complete truth, or the complete truth so far as we know it. In fact, everything 
we know is only some kind of approximation, because we know that we do not know 
all the laws as yet. Therefore, things must be learned only to be unlearned 
again or, more likely, to be corrected... ....The test of all knowledge is 
experiment. Experiment is the sole judge of scientific “truth”. - Richard 
Feynman

 


      Selalu bisa chat di profil jaringan, blog, atau situs web pribadi! Yahoo! 
memungkinkan Anda selalu bisa chat melalui Pingbox. Coba! 
http://id.messenger.yahoo.com/pingbox/

Kirim email ke