Bung Angelo,

 

Sekedar nimbrung ..  

 

Utk sector semen, bukankan sentiment negatifnya sealur dengan sentiment
negative di sector konstruksi and property? APBN akan semakin diberati
dengan hrg minyak dunia, deficit membengkak, pemerintah nggak punya anggaran
utk pembangunan seperti tahun2 sebelumnya, baik infrastruktur maupun proyek2
lain dan dengan inflasi yg diproyeksikan tinggi tahun ini, sector2 property
juga terkena dampaknya. Thus, kebutuhan akan semen juga akan terkena
dampaknya dan diproyeksikan juga akan menurun. Ini salah satu factor utama
dibalik free fallnya saham2 seperti ADHI, WIKA, dll .. juga saham2 semen ..

 

CMIIW.

 

LL.

 

 

 

From: obrolan-bandar@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED]
On Behalf Of Angelo Ferdinand
Sent: Monday, April 28, 2008 2:05 PM
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Subject: Re: [obrolan-bandar] JOKE paling engga ENGGA lucu buat DIRUT BEI

 

Ini lah Mbah yang menjadi concern saya kenapa 2 minggu terakhir posting
melulu. Gak puguh2, suka suka dia aja turunin, mending kalo ada valuasi yang
ketinggian (katakanlah SMCB PER 40x, mungkin koreksi ke PER wajar baru di
30x, atau 20x setelah mempertimbangkan potential growth tahun ini, inflasi,
dll). Yang paling mengagetkan saya adalah misalnya SMGR, PER nya 2007F udah
bersisa 13,6x, TINS udah bersisa 8,8x, ANTM bersisa 6x, INCO sekitar 5,5x
masih juga dibombardir. Ok lah, masalah nikel proyeksinya over supply,
merosot, substitusi, silahkan discount deh PER nya sepuasnya, tapi kalau
udah 5x, masak mau ke PER 3-4x, mentang2 Bandar ada harga/modal murah?
Apakah argumen harga/modal murah akan senantiasa menjadi momok bagi kita
yang mau koleksi. Masa sih harga murahnya belum diprofit taking ketika sudah
mencapai target mereka atau selama guyuran 2 bulan terakhir ini? Bahkan yang
jelas2 gak ada negative news dan cenderung emiten yang dampak inflasinya
relatif kecil dan yang sebenernya udah menggunakan harga BBM industri (non
subsidi) ditambah lagi dengan yang harga ekspornya menanjak/stabil pun
dihajar. Ada silang pendapat yang bersifat 50:50 misalnya ANTM dan INCO
(walau PER murah, tapi nikel concern sangat menggangu). Ok lah, mari
sementara kita hindari. TAPI banyak yang gak lagi 50:50 seperti SMGR di
sektor
semen (sekali lagi bukan SMCB yang PER 40x)

Persoalannya menjadi agak rumit Mbah, ketika pasca mengetahui bahwa udah gak
ada alasan buat ISX turun, tapi TETAP AJA TURUN. Ini lo, persoalannya.

Salam

Angelo

2008/4/28 jsx_consultant <[EMAIL PROTECTED]>:

--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com
<mailto:obrolan-bandar%40yahoogroups.com> , Johan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Mbah mo nanya, di luar fundamental. Kalo liat chart/TA aja. Chart 
SMGR yg bentuk bukit sama SMCB yg datar seminggu ini, mana yg lebih 
&#39;cakep&#39; dan menarik dari sisi TA ya?
> 

TA INTP engga bisa dipercaya, INTP hari jumat dinaekin +10%
pada SAAT PENUTUPAN !!!
Saat ini diturunin lagi -6%

BD saat ini lagi berusahan BEGO-BEGOIN orang supaya BINGUNG !!!

Kita dibom INFO jelek terus SUPAYA ORANG LUPA BAHWA SAAT 
INI BANYAK SAHAM AT IT'S LOWEST PRICE karena pikiran kita
terisi KETAKUTAN, INFLASI, BBM dan muka pak TBUMI... hehehe...

Negara yg terkena LANGSUNG KRISIS yaitu US aja udah REBOUND
TINGGI. Masa Indonesia yg tidak terkena KRISIS malah ada
pada INDEX TERENDAH ?.

INI JOKE PALING ENGGA LUCU buat Dirut BEI...

 

 

Kirim email ke