--- In obrolan-bandar@yahoogroups.com, David Hartanto <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Thank's banyak Pak Rei atas inputannya. Sorry baru bisa balas, > pagi tadi speedy saya bermasalah atau yahoo mailnya, jadi baru bisa baca email lagi sekarang. > Memang harus sabar kalo main saham, seperti teman saya bilang main saham itu he..he...he... untuk mencari sesuap nasi dan segenggam berlian. > Jangan bilang tolol atuch, kalau Pak Rei lihat cara saya beli saham mungkin jadi yang paling bodoh, soalnya jarang ada istilah cut loss. Sampe Poly yang sudah hancur-hancuran aja masih saya hold terus. Tapi saham yang seperti itu selalu saya gunakan dari sebagian keuntungan saya disaham-saham lain, jadi kalo sampe dipailitin Polynya juga ga jadi terlalu bermasalah. Cuma profitnya aja yang jadi berkurang. > Sebenarnya kalau bicara sector finance, saya justru sering mengikuti karena dibisnis apa juga perlu untuk tahu masalah sector itu, tapi saya ga berani untuk invest di sector tsb, karena untuk long termnya saya agak khawatir dengan melihat komposisi asetnya, dimana kebanyakan untuk consumer lending terutama seperti kredit motor, kartu kredit dan KTA, memang returnnya besar, tapi kalau bermasalah bisa susah juga, khan ROA rata-rata sector tst paling 3-5% an. Bisa jadi bom waktu, kalau cuma trading aja sih masih boleh lha untuk cari cuan dikit2. > Senang juga membaca para senior OB sudah mulai sepakat kalau Senin bisa hijau indexnya, mudah-mudahan saja bisa tercapai. Semoga kita semua disini hokinya bisa bagus hari Senin. > Good Luck. > SIP : TBUMI
Benar pendapat anda. Profit bolehlah masuk ke saham lapis ke 2 & 3. Modal selalu di BC saja agar aman.