masing - masing orang punya cara valuasi sendiri2. yang kuliah Analisa 
Fundamental pake caranya, sendiri kayak kang ocoy, yang ngga kuliah ya cuman 
bisa pake simple logic,he3...maklum Infor, taunya algoritma and logika yang 
simpel2 aja...
TBLA : Dari tahun lalu udah priced in karena PER di atas 100, harga tahun lalu 
emang orang2 yang beli (mungin pake TA juga) atau juga emang udah perkirakan 
profitnya bakalan naik. Ketika ada berita profit naik 60x saya sempat kaget, 
tapi pas liat PER nya, NGGA JADI BELI deh, mending AALI.
MEDC : Nah ini yang aneh sendiri, entah kenapa. Mungkin ada Capex macem2 ato 
ada kebodohan dari pihak MEDC,
mirip kan kayk BUMI yang Q4 yang harga batu bara naik ngga ikut naik profitnya, 
telat ampe Q1 2008 baru naik
CPRO : kan udah jelas walau profit naik tapi berat di 4 warannya dan 
convertibele bond yang kayak JUNK BONdddd
UNSP : Mirip TBLA
 
saya selain ngitung pake harga produk tahun lalu dan harga sahamnyta juga 
ngitung juga ongkos yang meningkat gara2 kenaikan BBM, dan juga lihat PER tahun 
lalu, kalau PER nya udah tinggi, ngga yakin bisa naik lagi walau profit naik 10 
atau 100x pun.
ini sih masalah analisa psikologis pasar.
walau laporan keuangan naik 100x lipat, tapi kalau udah di expektasi pasar 
sebelumnya, harga saham ngga naik. cntoh TBLA. 
karena dari stahun yang lalu udah bisa diperkirakan. jadi harganya udah priced 
in dari tahun sebelumnya sehingga ngga mengalami kenaikan yang signifikan.
beda lagi, walau lapran keuangan naik 100x tapi pasar expektasi 200x, maka 
harga bisa2 turun, karena investor kecewa. 
MEDC misalnya. walau minyak naik tapi profitnya turun., jadi walau harga minyak 
naik. tapi investor kecewa ya turun juga.. 
lihat ASII, penjuala meningkat laba meningkat tapi sahamnya turun. nah ini bisa 
dipertanyakan. kang ocoy bantu donk ngitung ASII ^^.
yah kita selain liat analisa fundamental juga harus bisa menganalisa psiklogis 
pasar akan harga saham dan kenaikan profitnya. 
lihat UNVR yang profitnya naik secara konsisten tapi harganya diem aja...
CPRO walau profit naik, tapi bukan hanya masalah profit yang diperhitungkan 
tapi juga bagaimana expektasi pasar? bagaimana tanggapan pasar? bagaimana 
expected grownya? 
saya sih ngitung valuasi pake yang gitu2 aja, ngga tau lagi caranya yang 
sarjana ^^...
peace...With Love....



----- Original Message ----
From: kang_ocoy_maen_saham <[EMAIL PROTECTED]>
To: obrolan-bandar@yahoogroups.com
Sent: Saturday, June 7, 2008 11:09:17 PM
Subject: [obrolan-bandar] Re: BUMI technical


Thanks Pak Ruud, but For Now Let Mr Hendrik Stick w His Own Valuation,
everybody is analyst for their own selves.., Beside I Cant Match His
Super-Genius Valuation Method. Its Waaaaaaaaaaaaaaay Beyond My Level

He Got His Weigh, I Got Mine, Pak Ruud Got His own Weigh Too,
Everybody with their own respective judgment.. But the Time Will Tell
The Outcome Anyway 

--- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, rudd haas <[EMAIL PROTECTED] > wrote:
>
> Masalah Valuasi,&nbsp; sebenarnya nya kang Ocoy yang
lebih&nbsp;kompeten , tapi mungkin kang ocoy udah bosan kalau ngulang2
lagi&nbsp;.. he..he
> &nbsp;
> Kalau masalah valuasi khan ga bisa langsung dikali bagi gitu
khan&nbsp;.. he..he
> 
> Kalau ngitung harga saham dengan cara seperti itu bakal banyak yang
akan protes
> &nbsp;
> Misalnya 
> &nbsp;
> MEDC , harga minyak 70$, harga saham nya di 6400, sekarang munya di
130, harga saham nya di 5200, harusnya khan di 12,000 secara matematis
> &nbsp;
> TBLA, tahun lalu harga nya di 600 an, sejarang Profitnya naik 60X ,
harga nya di 720an, harusnya di berapa ...??? he..he
> &nbsp;
> &nbsp;
> UNSP, tahun kemarin harganya 2,500, sekarang Profitnya naik 800%,
harganya di 1860an, ini juga harusnya di berapa..???
> &nbsp;
> CPRO, tahun lalu harganya di 700 an, sekarang profitnya naik tinggi,
harganya di 250 an
> &nbsp;
> belum lagi bandar gorengan juga akan protes, ga bisa goreng2 saham,
soalnya naikin saham modal rumor aja
> &nbsp;
> &nbsp;
> &nbsp;
> &nbsp;
> 
> --- On Fri, 6/6/08, hendrik_lwww hendrik_lwww@ ... wrote:
> 
> From: hendrik_lwww hendrik_lwww@ ...
> Subject: [obrolan-bandar] Re: BUMI technical
> To: obrolan-bandar@ yahoogroups. com
> Date: Friday, June 6, 2008, 6:58 AM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> --- In obrolan-bandar@ yahoogroups. com, rudd haas rudd_me@ &gt; wrote:
> &gt;
> &gt; Mungkin saya melihat nya agak berbeda
> &gt; &amp;nbsp;
> &gt; Kalau lihat Average Selling Price BUMI di sekita 60-70$ dengan 
> harga Spot Batubara di 150 saat ini, masih cukup jauh&amp;nbsp; gap nya
> &gt; &amp;nbsp;
> &gt; Buyer di japan berani mengikat Contarct long term di harga USD 130-
> 132, saya rasa sudah memprediksi long term harga Coal beberap tahun 
> ke depan
> &gt; &amp;nbsp;
> SIP : HENDRIK
> 
> btw, bapak coba cek, waktu tahun lalu dengan harga selling price 60-
> 70 berapa volume produksi BUMI dan harga saham BUMI. hasilnya kalikan 
> dengan harga waktu itu.
> 
> contoh harga saham tahun lalu = 1000
> volume produksi = 50 juta ton
> average sell = 60
> 
> sekarang :
> volume : 75 (1,5x)
> harga = 180 (3x)
> 
> kalikan aja
> 1000 x 1,5 x 3 = 4500 ^_^
>

 


      

Kirim email ke