Ada juga ya, ulama yg mendukung opsi GOLPUT, bahkan mereka yang memper juangkan SI dengan rela dan siap untuk masuk bui.
Quoted: "Dalam kondisi ini, bagi saya memilih putih akan lebih selamat di akhirat," kata direktur Ngruki, Wahyuddin. "Kepada detikcom 4 Juli lalu Wahyuddin menegaskan bahwa secara pribadi dia mengatakan jika dalam putaran kedua yang bertarung adalah Amien Rais dengan Wiranto, dia akan masih akan memilih Amien Rais. "Namun jika nanti yang bertemu di putaran kedua adalah Mas Wir (Wiranto -red) dengan SBY, saya akan mendukung Mas Wir," kata dia saat itu." harman: Sebuah contoh bhw sebuah idealisme dan platfom yg menjadi pijakan itu tidak bisa dirubah apalagi dalam hitungan hari. Saya dengar sebuah berita tentang terbentuknya juga koalisi dengan PD (partai yg pd pil.leg dahulu sering diisyukan negative berikut dgn capresnya dimilis keadilan4all ataupun sabili) di DPRD dengan agenda "MEMENANGKAN KURSI ketua DPRD di beberapa DPRD I/II Jawa Barat", ternyata identitas sebagai partai politik itu akan lebih terlihat juga warnanya. wassalam, harman "Pilpres II ini hukumnya MUBAH (boleh memilih boleh juga tidak)" "NETRAL adalah pilihan yang lebih baik bagi partai (PAN), itu pendapat pribadi saya" Dikutip dari pernyataan Amien Rais dalam memperingati HUT PAN ke 6 kemarin, Republika 24-08-2004 "Jadi, Untuk (pemlihan presiden) putaran kedua nanti, Mau datang (ke TPS) Monggo, tidak (datang) juga tidak apa-apa. Mau nyoblos satu Monggo, mau NYOBLOS KEDUANYA JUGA LEBIH BAIK" Amien Rais, dlm Refleksi Kemerdekaan RI-59 di Jogjakarta. ***** Pilpres Putaran II, Pimpinan Ngruki 'Pilih Putih' Reporter: Muchus Budi R. detikcom - Solo, Putaran kedua pilpres menyisakan dua pasangan capres cawapres yakni Yudhoyono-Kalla dan Megawati-Hasyim. Bagi para pimpinan Pesantren Al-Mukmin Ngruki, keduanya bukan pilihan yang pas untuk dipilih. "Dalam kondisi ini, bagi saya memilih putih akan lebih selamat di akhirat," kata direktur Ngruki, Wahyuddin. Kepada detikcom 4 Juli lalu Wahyuddin menegaskan bahwa secara pribadi dia mengatakan jika dalam putaran kedua yang bertarung adalah Amien Rais dengan Wiranto, dia akan masih akan memilih Amien Rais. "Namun jika nanti yang bertemu di putaran kedua adalah Mas Wir (Wiranto -red) dengan SBY, saya akan mendukung Mas Wir," kata dia saat itu. Namun kenyataan bahwa keduanya tidak masuk ke putaran kedua. Wahyuddin mengatakan tidak mungkin dirinya memilih Megawati sebagai pemimpin karena menyalahi aturan yang diyakiniya bahwa pemimpin harus memenuhi tujuh persyaratan yakni beragama Islam, laki-laki, sudah akhil baligh (dewasa), berilmu, adil, mempunyai kapabilitas, dan sehat jasmani rohani. Untuk memilih Yudhoyono juga hampir pasti tidak bisa dilakukan karena sosok ini dinilai tidak memiliki perhatian dam kepedulian terhadap Islam serta kaum muslim. "Dia kurang menyukai pada aktivis muslim progresif yang memperjuangkan hak-hak dan kewajibannya sebagai muslim," paparnya kepada detikcom, Selasa (27/7/2004) di kantor pesantrennya. "Dalam kondisi ini, bagi saya memilih putih akan lebih selamat di akhirat. Tanpa saya ikut memilih pun toh salah satu dari keduanya akan terpilih, tapi saya tidak ikut bertanggungjawab nantinya karena tidak ikut memilihnya. Persoalan berikutnya nanti adalah jika angka golputnya mencapai lebih 50 persen, ya jadi tidak legitimate kepemimpinannya." lanjut dia. Namun Wahyuddin mengelak menjelaskan akan datang ke TPS atau tidak. Menurutnya hal teknis seperti itu adalah persoalan ringan, sedangkan yang terpenting adalah substansi sikapnya. Pernyataan lebih tegas disampaikan oleh Kepala Sekolah Kuliyattul Mualimin al-Islamiyah (KMI) Al-Mukmin Ngruki, Sholeh Ibrahim. Sholeh menegaskan bahwa dari proses ijtihad yang diambil, dia memutuskan untuk menjadi golput. "Tapi daripada menjadi perhatian KPPS dan pemilih lainnya, saya akan tetap datang ke TPS," jelasnya. Namun baik Wahyuddin maupun Sholeh mengaku tidak akan memberikan instruksi kepada seluruh santri, keluarga besar maupun para alumni untuk mengikuti langkahnya mengingat bahwa mengikuti pemilu adalah hak masing-masing pribadi. Hal yang paling mungkin dilakukan adalah memberi pengertian dan kriteria kepemimpinan seperti yang mereka lakukan saat pilpres putaran pertama lalu. "Para santri akan kami ajak dialog saja. Sedangkan kepada para alumni kami tidak akan memberikan taushiah kepada toh sebetulnya mereka sudah memahami dasar-dasar memilih pemipin. Kami yakin itu. Lagipiula buat apa kami mengeluarkan (taushiah) itu, kami tidak berkepentingan kok," kilah Wahyuddin. Belum Ada Fatwa Ba'asyir Wahyuddin menegaskan menghadapi putaran kedua pilpres, belum ada fatwa dari Ba'asyir. Pada putaran pertama lalu, Ba'asyir mengimbau untuk memilih yang paling kecil risikonya yaitu Amien Rais atau Wiranto. Saat itu sebagian besar kalangan Al-Mukmin mengikutinya. "Tapi menurut saya sikap Ustadz Abu akan sama dengan sikap saya, para ustadz serta para santri di sini," kata dia.(asy) -- ============================================================ "I love the United States, with all its faults. I consider it my second country", Susilo Bambang Yudhoyono. ============================================================ http://english.aljazeera.net/NR/exeres/27D48C6A-C906-4C90-A62B-5E92187B91EE. htm http://www.bens.org/sw_ar080803.htm ____________________________________________________ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://rantaunet.org/palanta-setting ------------------------------------------------------------ Tata Tertib Palanta RantauNet: http://rantaunet.org/palanta-tatatertib ____________________________________________________