Bersemangat, rajin dan optimis? wah makasih atas pujiannya, namun
kadangkala pekerjaan sekolah saya jadi terganggu karena saking
bersemangatnya, sampai-sampai ada yang mengatakan saya seperti kurang
kerjaan terus-terusan posting di permias@.

saya memang pemimpi bung...

andrew pattiwael


On Mon, 22 Feb 1999, Adri Amiruddin wrote:

> : From: Andrew G Pattiwael <[EMAIL PROTECTED]>
> : To: [EMAIL PROTECTED]
> : Subject: Kenetralan Media Massa: (Re: DEMONSTRASI )
> : Date: 27 Februari 1999 0:19
> :
> : Bung Nur,
> :
> : ngga usah bingung bung,
> : jelas yang di Indonesia (Yg Mayoritas Muslim) pasti membela yang muslim
> : sedangkan yang di Belanda (Yg Mayoritas Kristen) akan membela yang
> nasrani
> : Sekarang tergantung dari kitanya sendiri, Darimana kita menerima sumber
> : berita tersebut, kalau dari media yang memang berbau-bau keagamaan, jelas
> : mereka tentu akan membela kaumnya.
> : Kalau bung mencari berita di ummat, jelas bung melihat yang Islam telah
> : didiskriminasi sedangkan kalau bung mencari berita di fica.net, jelas
> : yang Kristen yang merasa didiskriminasi.
> : Sekarang kan seharusnya ada penjelasan dari Aparat, yang seharusnya
> NETRAL
> : dalam menengahi permasalahan keagamaan di Ambon ini, apakah mereka NETRAL
> : atau bisa bersikap NETRAL dalam menyelesaikan permasalahan ini.
> : Sekarang bagi kita, mari kita cari kebenaran dengan mencari berita-berita
> : yang tidak miring sebelah, cari berita yang bersikap netral atau yang
> : selama ini netral. Bolehlah kita membaca berita yang ditulis oleh media
> : Islam maupun Kristen, namun kita harus tau bahwa tidak semua pemberitaan
> : media-media tersebut NETRAL. Iya kan?
>
> BAGIAN YANG INI SAYA SETUJU BUNG ANDREW. Enggak ada media yang netral,
> karena di dalamnya penuh atau sarat kepentingan. Mana mungkin netral. Yang
> mungkin dipertanyakan apakah kira-kira informasi yang diberikannya lebih
> banyak faktanya, atau lebih banyak opininya, atau lebih berat dan banyak
> tuduhannya? Saya kira ini yang harus diawasi. Kalau masalah kepentingan
> (there is no value free in this life), sama-sama kita maklumi saja sejauh
> tidak mengganggu kepentingan orang lain.
>
> : Seperti yang kita ketahui kan, Suara pembaruan adalah media yang bermisi
> : Kekristenan, jelas media suara pembaruan ini akan memberitakan
> : pemberitaan yang akan membela Kristen Indonesia, sedangkan Republika yang
> : adalah media bermisikan Keislaman tentu akan berbuat demikian juga.
> :
> : Carilah pemberitaan yang netral atau setidaknya cari berita yang asli
> : dari Ambon, yang tentunya juga bersikap NETRAL.
>
> YANG INI AGAK KURANG SETUJU. Anda seperti ajak saya bermimpi untuk
> memperoleh media yang netral atau bebas kepentingan (baca situsnya Jurgen
> Habermas dan mazhab Frankfurt yang banyak tersebar di internet), mana
> mungkin. Semua punya kepentingan, paling tidak (ini yang tidak anda
> sebutkan) mereka punya kepentingan bisnis alias cari untung. Judul berita
> harus seksi, mengundang atau menarik perhatian, dan kalau perlu menimbulkan
> polemik dan kontroversi. Dengan cara itu orang berebut beli koran. Coba
> bayangkan kalau berita di koran AS tentang Indonesia dengan judul yang
> tidak menarik, siapa mau beli (disamping juga jadi dagangan politik
> mereka).
>
> Berita langsung dari Ambon sendiri pun tidak pernah netral. Data atau fakta
> kejadian pada dirinya sendiri (mungkin) netral. tapi ketika dibahasakan dia
> akan telak-telak mewakili kepentingan tertentu. Paling tidak dia mewakili
> kepentingan orang yang membahasakannya. Kalau ada laporan atau tulisan
> langsung dari Ambon (kalau tidak salah saya pernah forwardkan 2 kali),
> jelas dia mewakili kepentingan si pengirim. Yang kita tidak tahu adalah apa
> kepentingan orang tersebut. Apakah dia minta diberi perhatian, atau dia
> minta dilindungi oleh pemerintah pusat? Gimana?
>
> : Semoga kita yang di permias@ selalu bersikap NETRAL,
> :
> Salam jumpa lagi. Lama saya tidak komentari tulisan anda. Pada hal anda
> salah satu yang bersemangat dan rajin serta optimis dalam milis ini.
>
> Salam
> [EMAIL PROTECTED]

Kirim email ke