Salam:

Wah, seharusnya istri saya membaca tulisan Anda ini. Dia pasti senang sekali.
Sampai sekarang istri saya masih mempertahankan "maiden name". Memang ada
alasan yang dikondisikan oleh sistem di Amerika ini, yaitu supaya mempermudah
urusan laporan pajak :)) dan beberapa urusan administrasi lainnya (social
security, kartu-kartu kredit, rekening bank, tagihan telepon, dll).

Saya akui ada untungnya juga istri saya mempertahankan "maiden name" :))

Ada benarnya bahwa beberapa orang (pira dan wanita) mempertahankan last name
untuk alasan-alasan lain. Saya ingat ada seorang kawan saya di Jakarta yang
tiba-tiba selalu memperkenalkan diri dengan menyebut nama orangtuanya (first
name ayah, bukan last name / family name). Belakangan saya ketahui kalau
orangtuanya baru saja menduduki posisi pengambilan keputusan :))) Dasar masih
kagetan! Atau ada lagi orang yang memasang last name kakeknya untuk melakukan
"pengumuman" kepada khalayak mengenai siapa dirinya. Contohnya adalah
kejadian dalam proses tender pengadaan daya listrik di PLN. Cucu Suharto
dengan senang hati memasang last name sang kakek. Kemudian berkata "Salam
dari Mbah..." sambil tersenyum-senyum menyerahkan proposal tender yang di
"mark-up" habis-habisan kepada Dirut PLN (cerita dari mantan dosen saya yang
pernah diberi tugas negara untuk memimpin PLN).

Sebaliknya saya pernah  berkenalan dengan sopir Angkutan Kota (angkot) Blok M
- Lebak Bulus (jurusan S 02) yang mempunyai last name "Hasibuan", tanpa ada
hubungan dengan - misalnya - Albert Hasibuan (anggota Komnas HAM). Jadi
memang masih ada beberapa orang yang mendadak senang menggunakan last name
supaya masyarakat menghubung-hubungkan dirinya dengan suatu pribadi lain yang
diketahui masyarakat banyak, sementara ada yang memang menggunakan last name
karena memang berada di budaya yang mengenal last name.

Jika wanita yang menikah diharuskan - oleh sistem budaya - untuk mengganti
last name mengikuti last name suaminya, ini tentunya karena memang di dunia
ini masih berlaku ketidakadilan gender :)

Rgds,


Alexander Lumbantobing

Kirim email ke