Ya jelas mesti ngeles dong. Kalo punya argumen apa salahnya.

Lho yang begituan itu digolongkan sebagai ribut tho? Baru tahu...... Pengalaman ane
ada cuman sedikit, tapi kalau merasa paling pengalaman tentu tidak lah...
Jadi ente nggak perlu minder gitu dong. Kalau mau nerusin polemik kita ya monggo dong.
Tapi kalau mau ngikut dg gaya Helson ya kita terima saja. Susah amat.... Okay kalau
mau diulang lagi ribut beberapa bulan yg lalu juga boleh. Mari....mari....toh 
ingredient-nya
kan sama yaitu:
- Helson Siagian: pentolan tanpa opini sejak 1918 (saingannya Ny Meneer).
- Vincent Sitinjak: cuman komentar dikit-dikit biasanya, nggak tahu kalo lewat japri.
- Blucer Rajagukguk: kelihatannya bawa azas opini vs opini, tapi kalo Helson muncul
                 baru kelihatan kalo belum lepas dari gaya versi Helson tadi...

Nah, Helson mengklaim ada 10 orang, muncul dong ke permukaan.... Kita pengen tahu
deh....

Yak, babak baru kita mulai. Nah, gimana nih Helson, katanya ada yg punya usul dg
"cara"-nya itu?


'------------------------------------------------------
Blucer Rajagukguk wrote:

> Jaya ini hobinya ngeles, 'tauke' sama 'mas' kok disamain. Merasa pengalaman, tahu 
>segala
> macam, tidak rasialis, paling demokrasi, eh...eh...faktanya ribut terus sama netters,
> walaupun tentu ada beberapa fansnya :).
> Ini pepatah lama untuk kita semua, terutama untuk.....gue....he..he..:
> Semut dipelupuk mata orang lain terlihat, sedangkan belek segede jempol dimata 
>sendiri
> tidak terasa.

--
Salam,
Jaya


--> I disapprove of what you say, but I will
    defend to death your right to say it. - Voltaire

               \\\|///
             \\  - -  //
              (  @ @  )
------------oOOo-(_)-oOOo-----------
FNU Brawijaya
Dept of Civil Engineering
Rensselaer Polytechnic Institute
mailto:[EMAIL PROTECTED]
--------------------Oooo------------
           oooO     (   )
          (   )      ) /
           \ (      (_/
            \_)

Kirim email ke