From: Hendy Gandhi <[EMAIL PROTECTED]>

True Story: Kisah Cinta Megawati

Ini sebuah true story menyangkut calon presiden RI Megawati
Soekarnoputri 27 tahun yang lalu. Peristiwanya berawal dari iklan di
sebuah koran ibukota, pada akhir Juni 1972, yang berbunyi: Telah menikah
Hassan Gamal A.H. dengan Ny. Megawati Sukarnoputri pada tanggal 27 Juni
1972 di kota Sukabumi". Iklan itu serta merta memancing perhatian para
wartawan untuk memburu lebih lanjut. Maka dalam waktu pendek iklan kecil
itu mendadak menjadi berita besar yang sangat menggemparkan masyarakat
Indonesia waktu itu karena setiap hari berkembang selama sekitar dua
minggu. Menarik sekali membaca ulang isi koran-koran lama edisi akhir
Juni sampai Juli 1972. Jika Anda datang ke bagian dokumentasi Kompas
misalnya, Anda bisa mendapatkan file lengkap seri berita mengenai
perkawinan Mega yang menghebohkan itu.

Pendek cerita, pada hari yang disebutkan dalam iklan di atas, Megawati
menikah (kawin lari) di Sukabumi dengan pedagang yang mantan diplomat
Mesir bernama Hassan Gamal Ahmed Hassan. Pernikahan itu membuat berang
seluruh keluarga almarhum Bung Karno, termasuk ibunda tercinta Ny.
Fatmawati dan Guntur Soekarnoputra. Pertama, karena sampai hari itu
suami pertama Megawati, Letnan Udara I Surendra Supijarso yang mengalami
kecelakaan nahas ketika pesawatnya dinyatakan hilang di sekitar Biak
pada 22 Januari 1971, belum pernah secara resmi dinyatakan telah
meninggal dunia. Kedua, seluruh keluarga Bung Karno yang memang kenal
baik dengan Hassan Gamal, tahu betul kelakuan pedagang mantan diplomat
itu yang suka menipu.

Dengan dua alasan itu, seluruh keluarga Bung Karno bersatu padu bersama
pengacara Drs Sumadji, mengajukan gugatan untuk membatalkan pernikahan
itu. Perang argumen pun berlangsung sengit karena Hassan Gamal berusaha
keras mempertahankan keabsahan pernikahan. Di pihak lain, keluarga Bung
Karno juga pantang mundur. Kasus ini menghebohkan Indonesia, bahkan
banyak juga wartawan asing yang meliput. Hari demi hari koran-koran
melansir berita kasus ini, yang sudah tentu menjadi bacaan menarik
masyarakat.

Sampai-sampai ulama besar Prof Dr Hamka ikut bicara mengenai kasus itu.
Segala macam kisah diungkap suratkabar, termasuk asal mula perjumpaan
mereka. Termasuk juga cerita Hassan bahwa pada pagi hari pernikahan itu
Megawati datang ke Sarinah, di mana Hassan sudah menunggu. Dari sana
mereka berdua langsung pergi ke Sukabumi lalu menikah diam-diam di KUA
Sukabumi, dengan kadi H. Muhammad Cholil Fathurrohman.

Pendek cerita lagi, Pengadilan Tinggi Agama Istimewa Jakarta yang
memeriksa perkara gugatan itu, dengan hakim ketua KH M. Mochtar,
akhirnya mem-fasid-kan (membatalkan) pernikahan Hassan (35) dan Megawati
(25) di Sukabumi itu. Sebetulnya masih banyak yang belum terungkap oleh
pers mengenai peristiwa yang menghebohkan itu. Antara lain, apa saja
yang sempat dilakukan asyik-masyuk Hassan-Mega di peraduan setelah
pernikahan di Sukabumi?

Yang juga menarik adalah, sementara seluruh keluarga BK sibuk "perang
komentar" dengan Hassan Gamal lewat pers, si empunya perkara Megawati
memilih diam seribu basa. Tidak sepatah kata pun keluar dari mulutnya
tentang kasus yang menghebohkan itu. Mega memilih diam seribu basa,
persis sebagaimana sikap diamnya sebagai calon presiden RI sekarang ini.

Nah, siapa yang ingin membaca cerita-cerita lebih rinci mengenai true
story nostalgia cinta lama Mega, silakan buka-buka simpanan koran-koran
lama, khususnya edisi Juni-Juli 1972. Kalau tidak punya, Anda bisa coba
datang ke dokumentasi koran, ke Kompas, Suara Pembaruan (dulu Sinar
Harapan), Merdeka, Pikiran Rakyat, Kedaulatan Rakyat, atau Jawa Pos
misalnya. Kalau saya punya waktu, (tapi nggak janji deh), lain waktu
akan saya kutipkan cerita-cerita menarik dari file koran lama yang saya
punya.

;-)

Kirim email ke