>
> >Walaupun bersidang 1 tahun sekali, bagi Golkar nantinya,
> >Amien Rais sebagai ketua MPR masih situasi yang menguntungkan
> >untuk Golkar ketimbang dia jadi ketua DPR nantinya.
>
> Yw: Jangan bilang 'untuk Golkar' dong, 'untuk pemerintah' gitu, lah. ;-)
>     Dan pemerintahnya (menurut perkiraan saya), bukan Golkar lagi.
>     Atau memang anda optimis Golkar menguasai eksekutif lagi?

Sebenarnya saya pribadi pengennya PDIP yang di pemerintahan dan
Megawati jadi presiden. Walaupun kita tahu bahwa yang menang pemilu
belum tentu jadi presiden calonnya, tapi kita musti liat juga apa
yang di pengen rakyat banyak (walaupun cuman 30%+). Kalo PDIP di
pemerintahan, ini akan memberikan kepercayaan rakyat banyak akan politik
di Indonesia. Jangan sampai rakyat nantinya berpikir (kalo Megawati
nggak jadi presiden) seperti berikut "Wah .. buat apa nyoblos di
Pemilu, kalo nantinya pilihan kita di rekayasa lagi di SU MPR".
Tapi saya pikir Megawati seharusnya jadi presiden transisi aja.
Presiden berikutnya nggak dia lagi, melainkan orang yang bisa
mewakilkan Indonesia di mata dunia dengan sedikit lebih mantap
dan sedikit lebih intellectual.

Saya bukannya mau mendukung Golkar. Tapi ya, kita musti angkat
topi kepada politisi Golkar. Selama ini hanya mereka yang saya
lihat cerdas dalam politik saat ini. Di awalnya, PDIP, PKB,
PAN+Poros tengah sangat ambisius sekali. Hanya Golkar yang
menurut saya sedikit low-profile awalnya, tapi mereka jalan
pelan-pelan dengan pasti.

>     Kalo Akbar Tanjung jadi Ketua DPR, terus eksekutif didominir
>     oleh PDIP dan PKB, bagi rakyat itu malah suatu kombinasi yg
>     mungkin baik. Karena artinya, Golkar tampil sebagai penyeimbang
>     atau oposisi thd pemerintah (eksekutif); sehingga pemerintah
>     tdk bisa semena-mena.

Wah ... ini juga yang saya harapkan bakal terjadi.
Ini mungkin senario yang terbagus buat kita + rakyat.
Tapi ya ... kita musti realistis. Kelihatanya ini, menurut
saya, ada kemungkinan besar nggak kesampaian.

igg

Kirim email ke