Iya, saya juga yakin bahwa kita akan segera masuk ke
era "tenang dan menghanyutkan".......
Artinya bangsa kita bisa hanyut lagi ke dalam arus
permasalahan dan tidak tahu kapan bisa minggir.....

Prediksi saya sih Megawati tidak akan mampu
menyelesaikan tugas yang diberikan Gus Dur itu. Saya
termasuk orang yang meragukan kemampuan Mega sewaktu
diangkat jadi Wapres, juga waktu diberi tugas
menyelesaikan masalah Maluku. Apalagi menyelesaikan
masalah Papua......wong di sana juga cuma "jualan
tangisan".......

Yah....kalau dibilang kita sangat toleran ya
bolehlah..... kita kasih kesempatan Mega sekali
lagi....kalau tidak lulus? Ya jangan dipilih lagi....
Tapi ya ngga' tahu deh kalau nanti ujung-ujungnya pada
ngumpulin cap jempol darah lagi.......

Yang makin bikin kita prihatin adalah pernyataan Dr.
Andi Malaranggeng yang jualan konsep pemilihan
presiden secara langsung dan minta PDIP menyetujui
cara ini karena PDIP dinilai punya peluang besar bisa
menang dengan cara ini....(???)
Apaan lagi nih, bukannya menciptakan pemilihan umum
yang menghasilkan presiden yang terbaik.....malah
bicara tentang "kalah-menang"........

Yang lumayan nih kurs Rupiah menguat lagi....syukur
deh walaupun masih ngga' jelas kenapa menguat.......
apakah omongan Anwar Nasution, penugasan Mega, atau
peristiwa lain.....

Salam,
Dody


--- Suhendri <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Setelah masa yang penuh dengan hiruk pikuk oleh
> banyolan, tuduhan, polemik
> oleh pemerintahan KH GD, maka sebentar lagi kita
> akan masuk dalam masa penuh
> "ketenangan". Asyik nich.
>
> ----- Original Message -----
> From: Nasrullah Idris <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Friday, August 11, 2000 7:41 AM
> Subject: Mochtar Pabotingi Ragukan Mega
>
>
> > Republika : 10 August 2000
> >
> >
> > JAKARTA--Presiden Abdurrahman Wahid melimpahkan
> tugas kesehari-hariannya
> > kepada Wapres Megawati. Tapi pengamat politik
> Mochtar Pabotingi meragukan
> > kemampuan Megawati
> >
> > ''Tidak terlihat tanda-tanda bahwa dia (Megawati)
> mampu,'' kata Mochatar
> > dalam wawancara dengan radio El Shinta di Jakarta,
> Kamis (10/800)
> >
> > Keraguan itu didasarkan pada kenyataan bahwa
> Megawati tidak mampu
> mengatasi
> > masalah Ambon dan Maluku yang sudah dilimpahkan
> oleh Presiden ke Wapres.
> > ''Dulu dia diberi tugas untuk aktif menyelesaikan
> maslah itu, tapi
> > kenyataannya seperti sekarang ini [konflik belum
> selesai].''
> >
> > Karena itu peneliti LIPI ini juga khawatir bahwa
> pada akhirnya, hasil
> kerja
> > Megawti ini sama saja dengan Abdurrahman.
> Menjadikan Megwati sebagai
> > pemegang kendali pemerintahan sehari-hari,
> katanya, tak lebih seperti
> halnya
> > dulu MPR 'mempresidenkan' Abdurrahman
> >
> > Selain itu, dengan struktur masih seperti
> sekarang, di mana Presiden masih
> > memegang kuasa, tetap saja Presiden bisa melakukan
> intervensi ke Wapres.
> > Terbukti Presiden sewaktu-waktu bisa memanggil
> Wapres dan meminta laporan
> > jika memang dibutuhkan. ''Ini sewaktu-waktu bisa
> memancing lagi
> > kekisruhan,'' kata Mochtar
> >
> > Menurut dia memang ada kemungkinan bahwa
> dipilihnya Wapres untuk mengelola
> > pemerintahan sehari-hari merupakan hasil kompromi
> yang aman bagi fraksi di
> > MPR. ''Tapi bisa juga merupakan strategi
> Abdurrahman Wahid untuk tetap
> > berkuasa di pemerintahan.''
> >
> > Melihat masih adanya kelemahan itu, Mochtar
> mengusulakan agar dibuat
> > perubahan yang radikal sekalian, yaitu dipilih
> Perdana Menteri. alau pun
> itu
> > menyalahi konstitusi, ya konstitusinya diubah.
> ''Toh mengamandemen UUD 45
> > tidak haram,'' ujarnya
> >
> > Bagi dia meski ada menteri utama, itu jatuhnya
> tetap sama saja. DI situ
> > Presiden tetap bisa intervensi atau bahkan
> mencopot. Nah kalau bentuknya
> > sudah ada pemisahan dengan adanya Perdana Menteri,
> kemungkinan semacam itu
> > tak terjadi lagi.
> > Laporan:Utomo
> > ============================


=====
draddtx

__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Kick off your party with Yahoo! Invites.
http://invites.yahoo.com/

Kirim email ke