23/05/09 20:52
http://www.antara.co.id/arc/2009/5/23/bawazier-neolib-jadikan-rakyat-makin-miskin/
Bawazier: Neolib Jadikan Rakyat Makin Miskin
Jakarta (ANTARA News) - Mantan Menteri Keuangan Fuad Bawazier mengatakan faham 
neoliberal (neolib) yang sudah berjalan selama 40 tahun di Indonesia menjadikan 
rakyat Indonesia semakin miskin.

"Faham ini sudah berlangsung sejak pemerintahan Soeharto. Karena itu, harus 
dihentikan karena akan meneruskan kemiskinan," katanya, di Jakarta, Sabtu. 

Dia mengatakan faham neolib telah menyebabkan Indonesia terjebak ke dalam utang 
luar negeri dan jauh dari kemandirian.

"Jadi siapapun presiden selama ini, akan menghadapi mazhab yang sama karena 
memiliki tim kabinet yang sama," kata Fuad yang kini menjabat Ketua DPP Partai 
Hanura.

Dia menyebutkan di era Soeharto terjadi dualisme penerapan faham ekonomi. Di 
satu sisi ada Widjojo yang menganut faham neolib, namun di sisi lain Soeharto 
sebagai pengimbang yang asyik dengan program-program di pedesaan. 

"Saat ini yang menjadi pengimbang neolib itu adalah tekanan rakyat," katanya.

Dia mengatakan pemerintahan yang neolib cenderung akan melihat sasaran-sasaran 
antara dalam memenuhi kepentingan pasar. 

"Misalnya kurs indeks, harga saham, suku bunga, dan sentimen positif pasar. 
Padahal, itu semua tidak ada urusannya dengan kepentingan rakyat,"katanya.

Fuad mengatakan, sasaran antara tersebut merupakan kepentingan elite. Sementara 
bagi rakyat yang terpenting adalah, bagaimana harga beras di pasar-pasar 
tradisional bisa murah.

Dia mengatakan pemerintahan neolib akan selalu mendedikasikan diri kepada 
kepentingan kapitalis. 

"Pemerintahan semacam ini selalu menonjolkan setoran-setoran indeks," katanya. 

Fuad juga mengatakan pemerintah dan pelaku utama di pasar bagai saudara kembar. 
Di Amerika Serikat, pemerintahan akan mengucurkan dana pada General Motor dan 
Chrysler. Sementara subsidi bagi rakyat pada pemerintahan neolib hanya 
dilakukan apabila ada tekanan publik.

Dia mengatakan neolib adalah faham yang mengejar keuntungan pribadi dan 
individu. Faham ini semakin berkembang luas pada bidang pendidikan, kesehatan 
dan kehidupan sosial lainnya.

"Pada pemerintahan neolib, tugas- tugas pemerintah adalah melindungi kebebasan 
pasar dan all out membela pasar. Bukan membela rakyat yang lemah, namun pelaku 
pasar atau para kapitalis," katanya.

Pengamat ekonomi dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung Kodrat Wibowo 
mengatakan ciri pemerintahan yang menganut faham neolib adalah, pemerintah yang 
melepaskan kewenangannya dalam penyediaan barang-barang publik. 

"Pemerintah melakukan privatisasi BUMN, membuka pintu lebar-lebar pada asing, 
dan keikutsertaan dalam perdagangan bebas," katanya. (*)

COPYRIGHT © 2009


      

Kirim email ke