Nomor   : 36/Stat/EN/V/05
Hal     : Pernyataan Sikap Hari Pendidikan Nasional 2    
  Mei 2005
Lampiran : -

RAKYAT BERSATU MENUNTUT : PENDIDIKAN GRATIS HINGGA
PERGURUAN TINGGI YANG ILMIAH DAN DEMOKRATIS UNTUK
MEMBANGUN INDUSTRIALISASI NASIONAL !

Tidak ada lagi kemajuan yang bisa ditawarkan oleh
kapitalisme di  Indonesia. Riwayat progresifitasnya
sudah usai. Yang tersisa hanya kemunduran.
Industri-industrinya bangkrut, PHK massal,
pengangguran, pendidikan mahal adalah
persoalan-persoalan yang tidak ditemukan jalan
keluarnya dari dalam ensiklopedia kapitalisme. Karena
dampak-dampak yang mengerikan dan menciptakan
keterbelakangan secara luas ini disebabkan oleh
kapitalisme itu sendiri, yakni krisis over-produksi.
Kemajuan peradaban (teknologi, sistem politik
demokrasi, budaya) terhenti oleh hubungan kapitalistik
yang hanya memikirkan keuntungan. Dan tabiat untuk
menggapai keuntungan setinggi-tingginya kini membentur
tembok absolut manakala berhadapan dengan kemiskinan
yang terjadi skala luas atas penghisapan
bertahun-tahun (dalam bentuk upah buruh murah,
pengerukan sumber daya alam, pencabutan subsidi,
pembayaran hutang dan bunganya)
Situasi  kehidupan demikian ekstrim dan mengerikan.
Dengan 55,1 % rakyat hidup dibawah garis kemiskinan
pada tahun 2002 (dengan standar Bank Dunia, mentor
kebijakan globalisasi neoliberal, dengan pendapatan
minimal $2 per hari), Survei UNDP pada tahun 2003,
Indeks Pembangunan Manusia-IPM Indonesia, dengan
indikator rata-rata usia harapan hidup dan lamanya
mengikuti pendidikan serta daya beli, berada pada
peringkat ke-112 dari 174 negara, Sedangkan penduduk
usia sekolah yang tidak terlayani pendidikan formal
dan nonformal pada jenjang atau setara SLTP, SLTA, dan
perguruan tinggi, masing-masing sekira 44,2 85,6 dan
87,9% (Indonesia - Educational Statistics in Brief
--2000/2002), pengangguran lebih dari 40 juta jiwa,
mayoritas usia tua tidak mendapat jaminan dari negara,
dsb.
Dengan semua daftar panjang catatan penderitaan  ini
tidak menghentikan kapitalisme mengimpikan penindasan
seluas-luasnya. Mereka pun merampas basis-basis
ekonomi yang tersisa yang belum mereka rengkuh.
Aset-aset negara mereka paksakan untuk
diswastakan/diprivatisasi/di-denasionalisasikan. Mulai
dari industri strategis hingga ke sumber daya alam
yang vital, seperti bahan pertambangan hingga air. 
Arus globalisasi neoliberal dengan deras menggerus
basis-ekonomi sebagai potensi untuk kemajuan bersama
dalam sebuah bangsa. 
Para ekonom pro-globalisasi neoliberal menyatakan
aset-aset negara akan lebih menguntungkan jika berada
di tangan kapitalisme internasional karena jika tetap
berada ditangan negara dunia ketiga akan dijadikan
lahan korupsi. Benar, korupsi memang menghambat
kemajuan dan produktifitas!! Namun kapitalisme juga
tidak mampu membersihkan dirinya dari korupsi dan
penyogokan. Penyuapan yang dilakukan oleh Monsanto
terhadap pejabat pemerintahan Indonesia agar produknya
bisa  masuk, dana yang dialokasikan oleh Newmont
kepada pejabat mentupi kebusukan perusahaan tersebut
atas pencemaran lingkungan, adalah segelintir kisah
kebrobokan mental mereka yang terungkap. Dana-dana
yang diperoleh dari kerja produksi sosial dimainkan di
pasar spekulasi saham dan derivatifnya oleh para
kapital finansial, bukan untuk mendorong kemajuan
tenaga produktif. Hanya 5% dari dana yang bergerak di
sektor ini yang berkaitan dengan sektor produksi.
Parahnya, mereka yang terlibat kerja langsung dalam
produksi dibebani untuk mengongkosi para spekulan ini.
Seperti nyata terlihat di dalam kasus Great River
Indonesia, keuntungan perusahaan atas hasil produksi
dibayarkan sebagai deviden, karena sektornya di pasar
saham merugi. 
Anarki dalam produksi. Demikian lah kenyataan sekarang
ini terjadi. Dan panggung anarki ini digardai oleh
pemerintahan di Indonesia, kini dibawah SBY-Kalla. 
Pemerintahan SBY-Kalla yang menjadi agen neoliberal
tidak menyadari atau tidak mau menyadari, bahwa basis
bagi kemajuan bangsa adalah tersedianya pendidikan,
kesehatan; berserta industri dan sumber kekayaan alam
adalah basis kemajaun bersama bagi kehidupan bangsa.
 Kebijakan pemerintahan Indonesia yang sekarang
dipimpin oleh SBY-Kalla sangat asing dari tujuan
pembebasan nasional Indonesia  dari kolonialisme.
Kolonialisme membuat penduduk nusantara yang mampu
membaca dan menulis hanya 10% sebelum penyerahan
kedaulatan pada tahun 1949; bekerja  perkebunan, dan
administratif yang mengalirkan keuntungan kepada
negeri kolonial. Dengan biaya pendidikan yang mahal,
(untuk masuk di tahun awal perguruan tinggi harus
menyediakan uang 20 juta rupiah lebih bagi
kampus-kampus negeri yang kini telah diswastakan), ini
adalah arus balik kembali menuju masa kolonialisme,
yang telah tercatat sebagai periode sejarah yang
menyebabkan keterbelakangan, kemiskinan akibat
penindasan dan penghisapan sistem kolonialisme.
Pemerintahan SBY-Kalla baru saja bertindak sebagai
tuan rumah peringatan Konfrensi Asia-Afrika, namun
dengan versi ironi dengan tahun 1955 yang dipenuhi
dengan semangat melawan imperialisme, berkat
pengalaman bangsa Asia-Afrika yang dijajah. Pemerintah
SBY-Kalla tidak melihat imperialisme sebagai
permasalahan kini, karena dia telah masuk menjadi
bagian dari mata rantainya.
Dari pernyataan diatas, jelas bahwa:
1.      Pendidikan mahal karena kapitalisme tidak
berkepentingan dan tidak berkemampuan menciptakan
tenaga produktif secara massal karena pada tahap
sekarang mereka telah krisis over produksi.
2.      Pendidikan mahal menciptakan ruang kemajuan yang
terbatas dan sempit, sama halnya dengan pada masa
penjajah dimana segelintir rakyat nusantara yang
bekerja sebagai administratif dan teknisi di industri
milik kolonial yang mengalirkan keuntungan bagi
penjajah, bukan demi kemajuan bersama.
3.      Pemerintahan SBY-Kalla yang menerapkan kebijakan
neoliberal (pencabutan subsidi, privatisasi) sama
halnya dengan pemerintahan Indonesia yang
sebelum-belumnya hanya membuat tenaga produktif
terpukul lebih jauh. 
4.      Hanya dengan perubahan radikal yang merombak
struktur pemerintahan, mantai rantai penjajahan yang
kini dalam bentuk penerapan kebijakan ekonomi
neoliberal. 
5.      Pemerintahan yang radikal tersebut melibatkan peran
luas rakyat melakui organisasi-organisasi terlibat
langsung (riil) dalam membuat, melaksanan, dan
mengawasi kebijakan, bukan model demokrasi ala
SBY-Kalla yang rakyat hanya memilih (walupun
langsung), namun rakyat luas tidak terlibat di dalam
menentukan kebihakan, seperti dalam kenaikan biaya BBM
dan tidak ada upaya menyediakan pendidikan dan
kesehatan gratis sebagai dasar kemajuan tenaga
produktif.
6.      Pemerintahan  persatuan rakyat inilah yang
benar-benar memiliki karaktek bersih (karena
melibatkan kontrol rakyat luas), demokratis (tidak
hanya dalam pemilihan, tapi juga dalam menjalankan
kebihakan), kerakyatan (bukan jargon dan artificial),
modern (yang menyelamatkan bangsa keluar dari krisis
yang kronis akibat over produksi kapitalisme), merdeka
(tidak menerapkan kebijakan neoliberal dan paksaan
dari kekuatan imperialisme), internasionalis
(melakukan solidaritas dan kerjasama dengan kekuatan
dan negara lain yang tidak kapitalistik).

Pemerintahan persatuan rakyat akan segera melakukan:
1.      Menghentikan pembayaran hutang luar negeri sampai
rakyat sejahtera. Menyita harta para koruptor,
terutama Soeharto dan kroni-kroninya.
2.      Menghapuskan obligasi rekapitalisasi perbankan. 
3.      Seluruh anggaran negara diprioritaskan untuk
membiayai program industrialisasi nasional.
4.      Membangun industri dasar (baja, energi, mesin-mesin
pertanian, listrik, mesin-mesin untuk memproduksi
alat-alat transportasi, telekomunikasi dsb) secara
besar-besaran untuk kebutuhan dalam negeri. Sehingga
ketergantungan terhadap impor harus secepatnya
diakhiri. Impor harus dikontrol dengan ketat. 
5.      Seluruh hasil sumberdaya mineral dan hutan harus
dimiliki oleh Pemerintah, dan diprioritaskan untuk
memenuhi kebutuhan dalam negeri. Oleh karena itu
ekspor bahan-bahan mentah harus dikontrol secara ketat
dan dikenai pajak, dan kontrak dengan investor asing
di bidang pertambangan dan eksploitasi hasil hutan
harus dinegoisasikan ulang agar tidak merugikan
kepentingan rakyat.
6.      Menaikan upah buruh dan menurunkan harga-harga
kebutuhan dasar rakyat. 
7.      Menyiapkan dan meningkatkan kualitas seluruh sumber
daya manusia Indonesia sehingga dapat menjadi
tulangpunggung bagi program industrialisasi nasional.
Oleh karena itu pelayanan kesehatan, pendidikan dari
TK hingga Universitas harus digratiskan, dan seluruh
fasilitas sosial yang membantu rakyat untuk bertindak
produktif (perumahan, penitipan anak) harus disubsidi
oleh negara.

Kita tidak bisa membiarkan situasi kehidupan rakyat
lebih luas yang memburuk dibawah pemerintahan
pro-neoliberal yang membebankan biaya krisis
kapitalisme diatas pundak rakyat yang sudah banyak
sekarat bahkan mati.

PERSATUAN MAHASISWA DAN PELAJAR (CALON BURUH) DENGAN
SEKTOR RAKYAT PEKERJA, PETANI, KAUM MISKIN PERKOTAAN
MEMBENTUK PEMERINTAHAN PERSATUAN RAKYAT!!

PENDIDIKAN DAN KESEHATAN GRATIS UNTUK RAKYAT!!

SOLIDARITAS PERJUANGAN UNTUK KAWAN-KAWAN KAMPUS
UNIVERSITAS GAJAHMADA (UGM) YOGYAKARTA YANG SEDANG
BERJUANG MENUNTUT PENDIDIKAN YANG MURAH, DEMOKRATIS
DAN KERAKYATAN PADA HARI INI !

Jakarta, 2 Mei 2005

Eksekutif Nasional 
Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi
EN LMND




Iwan Dwi Laksono                       Gigih Guntoro
Ketua Umum                           Sekretaris
Jendral








                
__________________________________ 
Do you Yahoo!? 
Yahoo! Small Business - Try our new resources site!
http://smallbusiness.yahoo.com/resources/ 


------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
DonorsChoose. A simple way to provide underprivileged children resources 
often lacking in public schools. Fund a student project in NYC/NC today!
http://us.click.yahoo.com/5F6XtA/.WnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

***************************************************************************
Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg 
Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org
***************************************************************************
__________________________________________________________________________
Mohon Perhatian:

1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik)
2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari.
3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 
4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED]
5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED]
6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED]
 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke