10.05.2005 Yangun masih tegang Oleh : Peter Phillip (Milisi etnis Karen dituduh melancarkan serangan bom di Yangun) Setelah rangkaian serangan bom akhir pekan lalu, situasi di ibukota Myanmar, Yangun masih tegang. Pemerintah militer menuduh kelompok pemberontak bertanggung jawab atas serangan tsb. Tuduhan ini langsung dibantah.
Berkaitan dengan rangkaian serangan bom di ibukota Yangun, junta militer di Myanmar langsung menuduh sejumlah etnis minoritas dan kelompok oposisi pro-demokrasi sebagai pelakunya. Media massa yang dikendalikan pemerintah menuding, rangkaian serangan bom itu dilancarkan oleh kelompok teroris, yang melakukan aksi brutalnya dengan bekerja sama. Yang dituding sebagai pelaku serangan adalah kelompok etnis Uni Nasional Karen, tentara etnis Shan, partai progresiv nasional Karenni serta pemerintahan di pengasingan, koalisi nasional Burma bersatu- NCUB. Tuduhan pemerintah militer Myanmar itu, langsung dibantah oleh kelompok etnis bersangkutan maupun pemerintahan Myanmar di pengasingan. Disebutkan, aksi kekerasan itu diduga berkaitan dengan disingkirkannya PM Khin Nyunt bulan Oktober tahun lalu, serta perebutan kekuasaan internal di kalangan perwira militer Myanmar. Bahkan kolonel Yod Suek dari tentara etnis Shan, menyebutkan tuduhan pemerintah terhadap kelompok pemberontak adalah lelucon. Bagaimana mungkin pemerintah dapat mengetahui tersangka pelakunya, dalam waktu hanya beberapa jam setelah serangan bom tsb? Seorang menteri dari pemerintahan koalisi di pengasingan-NCUB, Sann Aung mengatakan di Bangkok, mereka menolak semua tuduhan tsb. Bahkan NCUB menyampaikan dukacita mendalam, terhadap para korban pemboman dari kalangan penduduk sipil yang tidak berdosa. Sann Aung juga menuntut dilakukannya penyidikan secara independen. Serta balik menuduh, justru pemerintah militer di Yangun yang berada di balik serangan brutal tsb. Juga disebutkan, hubungan antara junta militer Myanmar dengan puluhan kelompok etnis yang memberontak, kini semakin memburuk, setelah didepaknya Khin Nyunt dari jabatan PM. Sebab, kesepakatan gencatan senjata, lebih banyak dijalin secara lisan antara kelompok etnis yang membangkang dengan Khin Nyunt. Setelah rangkaian serangan bom akhir pekan lalu, yang menewaskan sedikitnya 11 orang dan melukai 160 lainnya, situasi di ibukota Yangun hari Senin (9/5) kemarin, dilaporkan tetap tegang. Penduduk di Yangun masih kelihatan terguncang dengan aksi serangan bom brutal tsb. Kelompok oposisi, Liga Nasional untuk Demokrasi-NLD, yang pemimpinnya Aung San Suu Kyi masih dikenai status tahanan rumah, mengutuk serangan bom itu sebagai biadab. Jurubicara NLD, U Lwin mengatakan : "Apapun alasannya, mereka tidak perlu menyerang rakyat tidak berdosa. Saya hanya dapat mengatakan, pelakunya benar benar biadab dan tidak berperi kemanusiaan". Sejauh ini tetap belum jelas, siapa dalang dan pelaku rangkaian serangan bom itu. Namun di balik aksi yang sangat biadab itu, kelihatan dilontarkan pesan yang amat tegas, dalam perebutan kekuasaan di Myanmar. Serangan itu, merupakan kampanye untuk mengancam rakyat yang tetap menghendaki demokrasi, menyangkut kemungkinan banjir darah di minggu atau bulan-bulan berikutnya. __________________________________________________ Do You Yahoo!? Tired of spam? Yahoo! Mail has the best spam protection around http://mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> What would our lives be like without music, dance, and theater? Donate or volunteer in the arts today at Network for Good! http://us.click.yahoo.com/MCfFmA/SOnJAA/E2hLAA/BRUplB/TM --------------------------------------------------------------------~-> *************************************************************************** Berdikusi dg Santun & Elegan, dg Semangat Persahabatan. Menuju Indonesia yg Lebih Baik, in Commonality & Shared Destiny. www.ppi-india.org *************************************************************************** __________________________________________________________________________ Mohon Perhatian: 1. Harap tdk. memposting/reply yg menyinggung SARA (kecuali sbg otokritik) 2. Pesan yg akan direply harap dihapus, kecuali yg akan dikomentari. 3. Lihat arsip sebelumnya, www.ppi-india.da.ru; 4. Satu email perhari: [EMAIL PROTECTED] 5. No-email/web only: [EMAIL PROTECTED] 6. kembali menerima email: [EMAIL PROTECTED] Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/ppiindia/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/