Terdahulu, kita kasihan melihat Eropah. Kekecewaan mereka terhadap 
agama Kristen yang penuh kekacauan dan bertentangan dengan asas akal 
manusia, ramai orang berlari meninggalkan agama.

Tetapi ini tidak bermakna mereka lari meninggalkan Tuhan. Berbekalkan 
keyakinan kepada Tuhan, mereka masih terus mencoba mengenal pasti 
kehendak-Nya, tanpa agama. Lantas muncullah para saintis seperti 
Newton dan terutamanya François-Marie Arouet atau lebih dikenali 
dengan nama penanya Voltaire.

Tentu saja jika diukur pada soal hablun minallah, maka mereka tidak 
teratur malah tidak tentu arah dalam mencoba untuk 
menjustifikasikannya. Tetapi intinya dibalik itu semua masih ada. 
Faham Deism, yang di simpulkan sebagai berTuhan tanpa agama, sudah 
cukup untuk memberikan arti kepada kita mengapa tanpa Risalah 
Kenabian dan Syariat yang jelas, Eropah masih bisa bangkit sebagai 
sebuah masyarakat yang sistematik dan bertamadun.

CETUSAN SEBUAH REVOLUSI

Liberty… pembebasan

Equality… kesama rataan

Fraternity… persaudaraan

Slogan itu adalah intisari Revolusi Perancis. Ia berperanan besar 
dalam mendefinisikan kembali apakah itu keadilan bagi sebuah 
pemerintahan. Keadilan yang menjadi subjek tertinggi turunnya Syariat 
dari Pencipta alam kepada penghuni alam. Berlaku adil dan kehidupan, 
dan pemerintahan.

Tetapi sadarkah kita bahwa ketiga-tiga elemen itu, merupakan khasiat 
sebenar-benarnya Tauhid dan Syahadah (Janji) kita kepada Allah? 

Wassalam,



Kirim email ke