Kalau mau tahan banting, minumlah jamu nyonya meneer! ht tp://nasional.kompas.com/read/2010/02/02/19484281/SBY.Harus.Tahan.Banting.
Ikrar Nusabhakti SBY Harus Tahan Banting Selasa, 2 Februari 2010 | 19:48 WIB JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono diminta tidak terlalu banyak atau sering berkeluh kesah. Sebagai seorang pemimpin, dia harus mampu menunjukkan dirinya sosok yang tidak saja sekadar pekerja keras, tetapi juga tahan banting. Pernyataan itu disampaikan peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ikrar Nusabhakti, Selasa (2/2/2010), saat dihubungi per telepon di Bandung. Menurutnya, kritik sekeras apa pun dari demonstran atau mahasiswa seharusnya bisa dijadikan cambuk untuk bekerja lebih baik lagi. Ikrar menanggapi keluh kesah Presiden Yudhoyono di Istana Kepresidenan, Cipanas, Cianjur, Jawa Barat, yang merasa tersinggung dengan ulah para demonstran, yang bahkan dalam aksi mereka membawa sekaligus menyamakan Presiden Yudhoyono seperti seekor kerbau berbadan besar yang bodoh dan malas. "Lagi pula kan tidak selamanya kerbau identik dengan hal-hal buruk. Seperti di Kyoto, Jepang, ada kuil kerbau karena di sana hewan itu simbol ilmu pengetahuan. Sementara di sini, kerbau adalah hewan bertenaga besar yang sangat berguna untuk membajak sawah walau geraknya memang lamban," ujar Ikrar. Ikrar menasihati agar Presiden Yudhoyono cukup menganggap apa yang dilakukan para demonstran dan mahasiswa dalam aksi-aksi unjuk rasa tersebut sekadar guyonan politik dan kritik untuk memicu pemerintah bekerja lebih baik lagi. Tidak perlu ditanggapi secara berlebihan dengan berkeluh kesah seperti yang selama ini kerap dilakukan. "Jangan sampai masyarakat berpikir, lho kok presidenku begini. Padahal, cuma dikritik oleh mahasiswa. Kesannya jadi seperti hal yang luar biasa, sampai-sampai Presiden sendiri langsung mengomentari dan berkeluh kesah begitu," ujar Ikrar. [Non-text portions of this message have been removed]