Sabar Meraih Kemenangan

By: agussyafii

Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur. Hewan itu 
menangis dengan memilukan selama berjam-jam sementara si petani memikirkan apa 
yang harus dilakukannya. Kemudian petani itu berpikir bahwa hewan itu sudah tua 
dan sumur juga perlu ditimbun karena dianggapnya berbahaya, jadi tidak berguna 
untuk menolong keledai. Petani itu mengajak tetangga-tetangganya untuk datang 
membantunya. Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur.

Ketika keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis penuh 
kengerian.Tetapi kemudian, semua orang takjub, karena keledai menjadi diam. 
Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan ke dalam sumur,  petani melihat ke 
dalam sumur dan tercengang karena apa yang dilihatnya. Walaupun punggungnya 
terus ditimpa oleh bersekop-sekop tanah dan kotoran, keledai melakukan sesuatu 
yang menakjubkan. Ia mengguncang- guncangkan badannya agar tanah yang menimpa 
punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu.

Sementara tetangga-tetangga si petani terus menuangkan tanah kotor ke atas 
punggung hewan itu, si keledai terus juga menguncangkan badannya dan melangkah 
naik. Segera saja, semua orang terpesona ketika si keledai meloncati tepi sumur 
dan keluar dari sumur.

Begitulah kehidupan senantiasa menuangkan masalah, problem dan kesedihan agar 
kita mampu menjadi kuat dan dewasa. Mengguncangkan segala macam problem, 
masalah, kesedihan untuk melatih kesabaran kita dan menjaga pikiran kita agar 
tetap jernih dengan menggunakannya sebagai pijakan melangkah naik keluar dari 
sumur ‘penderitaan’ dan melahirkan sikap kearifan dalam hidup kita.

Kearifan berasal dari bahasa arab arofa- ma'rifat-arifin-ma'ruf. yang 
mengandung arti bukan hanya tahu tapi juga mengenal. orang arif bukan hanya 
tahu masalah, tetapi juga mengenali karakterristik masalah, sehingga problem 
solving dengan pendekatan kearifan melahirkan penyelesaikan yang tuntas, bisa 
dipahami oleh semua pihak, bukan hanya logis. Hal-hal yang logis sering tidak 
bisa difahami oleh pihak yang kalah. Orang arif sering sengaja mengalah demi 
memperoleh kemenangan yang sesungguhnya, bukan kemenangan yang formal namun 
sebuah kemenangan yang hakiki. Sebagaimana firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala.

'Sesungguhnya AKU memberi balasan kepada mereka di hari ini karena kesabaran 
mereka. Sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang menang.' (QS 
al-Mu'minun:111).

Wassalam,
agussyafii

--
Tulisan ini dibuat dalam rangka kampanye program Kegiatan 'Munajat Amalia 
(MULIA)' Hari Ahad, Tanggal 7 Maret 2010 Di Rumah Amalia. Kirimkan dukungan dan 
partisipasi anda di http://www.facebook.com/agussyafii atau 
http://agussyafii.blogspot.com, http://www.twitter.com/agussyafii, atau sms di 
087 8777 12 431


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke