http://www.tni.mil.id/news.php?q=dtl&id=2011200920113748
TNI KERAHKAN 1 SSK BANTU AMANKAN BATAM 26 Apr 2010 KODAM I/BB (26/4),- Kodam I/Bukit Barisan mengerahkan 1 Satuan Setingkat Kompi (SSK) membantu Polisi mengamankan Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pasca unjukrasa ribuan buruh PT. Drydocks World Graha, di Jalan Brigjen Katamso, Tanjung Ucang, Batam. “Ada sekitar 100 prajurit dari Kompi Yonif 134/ Batam atau sekitar satu SSK kita terjunkan membantu Polri. Mereka tetap kita siagakan di sana selagi Polisi membutuhkan bantuan TNI,” ujar Pangdam I/BB Mayjen TNI M Noer Muis, di Ambon, Maluku. Kata Pangdam, berdasarkan laporan yang diterimanya dari Dandim Batam, Jumat kemarin, situasi di sekitar pabrik galangan kapal PT. Drydocks World Graha sudah kondusif tapi meski begitu, prajurit TNI tetap siaga. “Sampai kapan prajurit TNI berjaga di sana, tergantung permintaan Polisi. Kalau Polisi minta lagi, pasukan kita tambah. Tapi, kalau Polisi merasa sudah aman, prajurit TNI akan kita tarik,” ucap Pangdam. Selaku Pangdam I/BB yang membawahi empat Provinsi Sumatera bagian utara, meliputi Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan Kepuluan Riau, mantan Pangdam XVI Pattimura, Ambon ini tidak menginginkan gara-gara unjuk rasa, Batam yang selama ini kondusif menjadi bergejolak. Jika itu terjadi yang rugi masyarakat Batam sendiri. “Jika Batam tak aman, investor pasti tak akan nyaman berinvestasi di Batam. Padahal, di Batam banyak investor asing tanamkan modalnya di sana,” sebut Jenderal bintang dua ini. Karenanya Pangdam minta kepada buruh PT. Drydocks World Graha dapat menahan diri dan menyelesaiakan masalah dengan damai dan musyawarah. “ke depankanlah upaya musyawarah, hindarkan cara-cara kekerasan dalam menyelesaikan masalah. Atas kejadian itu, Pangdam juga mengaku telah melaporkan peristiwa di Batam ke Panglima TNI. Dia bilang, bahwa Polisi kini sedang mengusut pelaku dan sebab-sebab peristiwa tersebut terjadi. Namun dari laporan sementara yang diterimanya, Jumat (23/4), unjuk rasa ribuan buruh PT. Drydocks World, Kamis (22/4) terjadi pukul 09.00 WIB. Karyawan menjadi brutal hingga pembakaran gudang, mess, dan puluan kendaraan. Kejadian dipemicu oleh sikap salah seorang WNA asal India bernama Wirendra memperlakukan karyawan Indonesia dengan kata-kata yang menyinggung, sehingga karyawan secara spontan mengeroyok WNA tersebut. [Non-text portions of this message have been removed]