http://www.antaranews.com/berita/1272278465/tampil-lebih-muda-dengan-teknologi-laser

Tampil Lebih Muda dengan Teknologi Laser

Senin, 26 April 2010 17:41 WIB 

Jakarta (ANTARA News) - Pepatah "umur boleh bertambah tetapi jiwa harus tetap 
muda" kini tampaknya dianut banyak masyarakat kelas menengah atas perkotaan. 
Mereka ingin terlihat lebih muda dari usia sebenarnya.

Akibatnya, dalam beberapa tahun terakhir bisnis salon kecantikan tumbuh 
menjamur di hampir setiap pelosok kota, yang kini dipertegas dengan hadirnya 
klinik kecantikan karena dilengkapi layanan konsultasi dokter.

Klinik-klinik ini menawarkan pelayanan mencengangkan, karena dalam waktu 
relatif singkat bisa mengubah penampilan seseorang.

Kaum wanita, dan juga sebagian kaum lelaki, tak perlu repot menunggu lama 
sampai wajah berjerawat atau bernoda hitamnya hilang.

"Hanya dibutuhkan waktu rutin antara dua hingga tiga kali `treatment` dengan 
laser, maka wajah yang berjerawat atau terdapat noda hitam bisa terlihat mulus 
kembali," kata Ritha Helena dari Klinik Kecantikan "Helena Beauty House" yang 
berlokasi di Jakarta Selatan.

Penggunaan teknologi Laser untuk perawatan tubuh memang tengah menjadi tren, 
tidak sebatas untuk menyamarkan penuaan dini melalui peremajaan kulit namun 
juga untuk melangsingkan tubuh, menyempurnakan bentuk wajah, menumbuhkan rambut 
yang mulai menipis, menghilangkan flek hitam dan jerawat, menghilangkan bulu, 
dan sebagainya.

Namun tentu saja untuk mendapatkan hasil memuaskan dalam waktu singkat, butuh 
biaya yang tidak sedikit. Satu kali tretament wajah saja membutuhkan dana 
antara Rp300 ribu hingga Rp500 ribu untuk penggunaan laser dan cream oles.

Hitung saja sendiri jika treatment dilakukan sampai 2 atau 3 kali, atau lebih.

Helena Beauty House sendiri mengenakan biaya antara Rp500 ribu hingga Rp2 juta 
untuk satu kali perawatan.

Jika hasil cepat yang diinginkan, maka dalam sepekan sedikitnya Rp1 juta hingga 
Rp1,5 juta harus disiapkan konsumen, namun jika kantong belum mencukupi, laser 
treatment bisa dilakukan satu minggu satu kali selama empat minggu. Dalam satu 
bulan, wajah pun terlihat mulus.

"Soal biaya murah atau mahal memang relatif. Masalahnya sebelum klinik 
kecantikan banyak bertumbuh, kaum wanita Indonesia terutama mereka yang 
berkantong tebal sengaja melancong ke luar negeri, terutama ke Singapura, 
semata-mata untuk terapi wajah agar terlihat kencang dan awet muda," kata 
Helena.

Menurutnya, satu kali treatment di luar negeri paling tidak membutuhkan Rp10 
juta.

"Mengapa para wanita Indonesia harus jauh-jauh ke luar negeri? Karena pada masa 
itu belum banyak klinik kecantikan di Indonesia yang menggunakan peralatan dan 
teknologi canggih untuk terapi wajah", ungkap Helena.

Kondisi sekarang justru sebaliknya, klinik-klinik kecantikan tumbuh pesat di 
berbagai kota di Tanah Air. Mereka bahkan berlomba menawarkan layanan sambil 
mengklaim diri paling berkualitas, murah dan lebih penting lagi menjamin 
keamanan perawatan karena dilakukan di bawah pengawasan dokter ahli.

Jumlah klinik kecantikan yang berkecambah ini malah menguntungkan pelanggan 
karena sesuai dengan hukum "permintaan dan penawaran", maka harga pastinya 
otomatis turun.

Tren layanan kecantikan yang dirancang klinik-klinik kecantikan saat ini 
ditawarkan dalam paket, seperti paket pelangsingan dan pengencangan tubuh, 
menghilangkan noda di wajah dan peremajaan kulit, memancungkan hidung dan 
melebarkan mata yang kelewat sipit, dan banyak lagi.

Hasil lebih cepat

Lalu, terapi laser jenis apa yang disukai wanita? Ternyata kebanyakan wanita 
cenderung memilih terapi laser untuk mengurangi keriput pada wajah dan leher.

Dr Kisman, dokter spesialis kulit untuk Helena Beauty Salon, mengungkapkan 
klinik-klinik kecantikan memang mengandalkan teknologi laser untuk menarik 
minat konsumen.

"Dengan peralatan canggih tersebut, terapi dilakukan tanpa harus melalui 
operasi yang selama ini menjadi kekhawatiran umumnya pasien. Dengan teknik 
laser pasien tidak perlu merasa takut wajah atau bagian tubuhnya 
berdarah-darah," katanya.

Kebanyakan konsumen memilih terapi laser karena alasan lebih cepat mendapatkan 
hasil yang diinginkan dan tidak menimbulkan efek samping.

Menurut Kisman, dibandingkan dengan obat tropikal (krim oles) atau dermabrasi 
dan peeling, terapi laser memang lebih efektif mengencangkan kulit.

Saat ini alat canggih dengan teknologi laser digunakan luas di banyak rumah 
sakit dan klinik kecantikan, dan yang tercanggih dari semua itu adalah Laser 
Erbium fractional dari Eropa.

Terapi laser juga dapat digunakan untuk umum, termasuk anak-anak yang mengalami 
kelainan pada kulit sejak lahir. Namun, ibu hamil harus memperhatikan dahulu 
faktor usia kehamilan, sebelum menjalani terapi laser.

Selain itu, menurut Dr Kisman, ada aturan pascatindakan yang perlu dipatuhi 
pasien agar hasil laser lebih maksimal.

"Ada jenis terapi laser yang membutuhkan waktu pemulihan. Selama proses 
pemulihan, pasien tidak diperbolehkan berada di bawah sinar matahari agar kulit 
tidak infeksi," terang sang dokter.

Cara kerja sinar laser adalah dengan membuat luka atau peradangan dalam kulit 
akibat panas dari sinar laser.

"Peradangan ini diperlukan untuk merangsang keluarnya asam aminopeptide yang 
akan memberi sinyal pada sel untuk melakukan regenerasi sehingga kulit lebih 
banyak memproduksi kolagen agar kulit terlihat kencang", paparnya.

Berdasarkan jenis terapi laser, ada laser ablatif dan non ablatif.

Teknik laser ablatif adalah jenis laser yang menimbulkan luka di luar atau 
pengelupasan. Laser ini menggunakan panjang gelombang 532 nm, dan 1064 nm. 
Teknik ablatif cukup dilakukan satu kali dalam sebulan.

Laser ablatif membutuhkan waktu tiga bulan untuk memulihkan wajah dengan efek 
kemerahan, namun hasilnya lebih bagus dan biayanya pun lebih murah.

Namun, jenis terapi laser ini kurang disukai pasien. Pasian lebih menyukai 
laser nonablatif yang memanfaatkan panas untuk merangsang pertumbuhan kolagen, 
kendati mesti dilakukan lebih sering, paling tidak lima kali dalam sebulan.

Uniknya, pasien perawatan wajah ternyata bukan monopoli kaum wanita. Pria-pria 
masa kini juga ternyata gemar melakukannya.

Menurut Ritha Helena (54), gejala ini terjadi karena para pria makin menyadari 
pentingnya mencegah penuaan dini pada kulit wajah dan kulit.

"Biasanya para pria ini adalah suami-suami yang diajak istri mencoba perawatan 
agar tampil serasi. Demikian juga banyak ibu-ibu yang membawa anak lelaki yang 
berangkat remaja untuk terapi jerawat," katanya.

Z003*D009/D009/AR09


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke