.Date: Friday, May 14, 2010, 9:19 AM






 



  


    
      
      
      

Arti Penting Kongres II Partai Demokrat                  


Oleh: Maswadi Rauf (Guru Besar Ilmu Politik FISIP UI)
Seputar Indonesia,12 Mei 2010 


Suhu politik
internal Partai Demokrat (PD) sudah memanas dalam tiga bulan terakhir. Hal ini
dapat dipahami karena partai tersebut akan mengadakan kongres kedua pada 21–23
Mei 2010. 

   

Seperti biasa,
kongres partai selalu mendapat perhatian dari masyarakat dan menjadi tempat
persaingan elite politik partai karena kongres mengadakan pemilihan ketua umum
partai untuk masa jabatan berikutnya.Pemiliha n inilah yang merupakan kegiatan
paling menarik karena akan memunculkan ketua umum yang baru yang menjadi figur
yang menentukan dalam partai. Kegiatan yang lain seperti penentuan program dan
langkah-langkah pengembangan partai kurang menarik perhatian publik. 

   

Suhu politik
memanas karena adanya pengajuan sejumlah calon dan terbentuknya
kelompokkelompok elite partai yang memberikan dukungannya kepada calon
masing-masing. Mau tidak mau, terjadi persaingan antara calon-calon yang ada
yang diikuti oleh persaingan di antara para pendukung calon yang berbeda. Hal
ini sebenarnya adalah fenomena yang wajar dalam demokrasi karena demokrasi
memberikan kebebasan bagi siapa saja untuk mencalonkan diri sebagai ketua umum.

   

Pemilihan yang
demokratis membuat adanya persaingan di antara calon-calon yang ada. Hal yang
tidak wajar adalah bila terjadi konflik politik yang semakin panas kemudian
berubah menjadi konflik fisik yang menimbulkan permusuhan internal elite
partai. Karena itu persaingan di antara calon-calon ketua umum PD diharapkan
tidak berkembang menjadi konflik yang terlalu panas, 

   

sehingga tidak
menghasilkan konflik fisik.Kemampuan para calon dan para pendukung masingmasing
mengendalikan diri (dan peran Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku ketua Dewan
Pembina PD merupakan unsur-unsur penting bagi terjadinya kompetisi yang sehat
di antara para calon. 

   

Figur Dominan 

Salah satu isu
yang banyak dibicarakan seputar PD adalah adanya figur dominan di dalam PD.
Figur tersebut adalah SBY, yang juga merupakan Presiden RI.SBY di dalam PD
tidak dapat disangsikan lagi dominasinya karena PD adalah partai yang dibentuk
oleh SBY dan berkembang karena SBY. Karisma yang dimiliki SBY merupakan daya
tarik yang kuat sehingga dukungan politik terhadapnya menjadi kuat pula.

   

Kemenangan besar
PD dalam Pemilu Legislatif 2010 yang disusul oleh kemenangan SBY dalam Pemilu
Presiden 2010 menjadi bukti dari daya tarik SBY yang hebat.Tentu saja posisinya
sebagai presiden incumbentmemberikan keuntungan tersendiri karena ada sejumlah
kebijakan pemerintah yang dianggap berhasil oleh para pemilih. Figur dominan
yang melekat pada SBY diperkirakan akan berperan penting dalam pemilihan ketua
umum PD dalam Kongres II nanti. 

   

Calon yang
mendapat restu SBY adalah calon yang mempunyai kemungkinan yang lebih besar
untuk menang.Namun, ada baiknya bila SBY tidak secara terangterangan menyatakan
dukungan kepada salah satu calon karena hal itu akan memecah belah partai dan
mengurangi dukungan kepada SBY. Diperkirakan dukungan itu akan diberikan secara
diamdiam melalui lobi dengan para pemilik hak suara dalam kongres.Tentu tidak
bisa dihindarkan kemungkinan keberpihakan SBY karena dia juga mempunyai pilihan
sendiri. 

   

Namun hal
tersebut tidak perlu disampaikan secara terbuka. Kelihatannya Andi Mallarangeng
memperoleh posisi yang lebih baik dibandingkan calon-calon yang lain dalam hal
dukungan SBY. Hal ini karena kedekatan SBY dengan Andi.Dia telah menjadi salah
seorang politisi yang terdekat dengan SBY selama lima tahun terakhir karena
kedudukannya sebagai juru bicara presiden. Diperkirakan SBY akan menjatuhkan 
pilihan pada
Andi karena pertemanan yang erat tersebut.

   

Kelihatannya SBY
adalah seorang tokoh yang sangat menghargai pertemanan, seperti yang telah
ditunjukkannya selama ini.Penunjukan Andi sebagai menteri pemuda dan olahraga
dalam kabinet sekarang menunjukkan rasa percaya SBY yang kuat pada Andi. Walau
begitu,Anas Urbaningrum adalah calon yang tidak kalah hebatnya. Beberapa
polling yang dilakukan akhir-akhir ini malah menunjukkan posisinya yang kuat,
bahkan lebih kuat dari Andi. 

   

Kemampuan Anas
sebagai politisi tidak perlu diragukan lagi,namun “jam terbang” yang relatif
kecil dalam PD merupakan kelemahan Anas. Calon yang lain, Marzuki Alie, juga
tidak kalah hebatnya karena sudah teruji sebagai politisi yang andal. Bahkan
jabatannya sebagai ketua DPR RI setelah dia lepas dari jabatan sekretaris
jenderal PD,menunjukkan posisinya yang kuat dalam PD. 

   

Jadi, sebenarnya
sangat sulit bagi SBY untuk menentukan pilihan mengingat kualitas ketiga calon
tersebut. Namun diperkirakan hubungan pribadi akan memainkan peranan yang
penting bagi SBY dalam memberikan dukungannya kepada salah satu calon ketua
umum PD yang akan memimpin partai tersebut lima tahun mendatang. 

   

Manfaat Figur
Dominan 

Tidak dapat
disangkal bahwa figurdominantidakha nya adadiPD. Figur dominan terdapat di 
sejumlah partai lain.
Fenomena ini adalah produk dari kultur politik yang berkembang dalam masyarakat
Indonesia. Kultur politik tersebut adalah paternalisme (atau bapakisme), yaitu
sebuah paham yang menganggap bahwa perlu ada seorang tokoh terpenting yang
dianggap sebagai seorang bapak (atau ibu) yang dihormati dan dijadikan teladan
karena karakternya yang layak dipuja dan dikagumi, sehingga harus dipatuhi apa
pun yang dikatakannya. 

   

Penilaian
pemimpin secara emosional seperti itu mengalahkan semua pertimbangan
rasional.Karena itu,seorang figur dominan dianggap selalu benar tanpa perlu
dikaji secara rasional kata-kata yang diucapkannya. Figur dominan dapat
mempersatukan partai. Salah satu ciri partai politik di Indonesia adalah
perpecahan. Hal ini dapat diatasi dengan adanya figur dominan yang merupakan
pemimpin karismatik. 

   

Seharusnya
karisma yang dipunyai oleh figur dominan digunakan sebaik- baiknya untuk
mengembangkan partai dengan menetapkan berbagai kebijakan yang dapat memajukan
partai. Hal paling penting yang dapat dilakukan oleh figur dominan adalah
membentuk kader partai yang akan menjadi pemimpin partai di masa depan setelah
si figur dominan tidak lagi memimpin. 

   

Kelihatannya SBY
akan memainkan peran penting untuk menenangkan elite PD setelah Kongres II
nantinya.Peran tersebut diperkirakan mampu mempersatukan partai setelah
terlibat dalam persaingan yang cukup panas. Memang sebaiknya dukungan yang
besar terhadap SBY di dalam PD dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk keutuhan dan
kemajuan PD di masa depan. 

   

Calon Presiden 

Pada Pilpres 2014
SBY tidak bisa lagi mencalonkan diri sebagai presiden karena sudah dua kali
menjadi presiden. Hal ini membuka peluang bagi tokoh-tokoh lain dari PD untuk
tampil sebagai calon presiden dalam Pilpres 2014.Apalagi bila PD mampu
mempertahankan posisinya sebagai partai terbesar dalam Pemilu Legislatif 2014
seperti hasil Pemilu 2009. Umpamanya PD hanya menduduki tiga besar sekalipun
pada Pemilu 2014, partai ini tetap berkesempatan mengajukan calon presiden, 
paling
tidak berkoalisi dengan partaipartai lain. 

   

Semua kemungkinan
ini mengharuskan PD untuk mulai memikirkan dari sekarang siapa calon presiden
yang akan diajukan pada 2014? Inilahyangmenjadika nKongres II PD mempunyai arti
penting bagi masa depan PD. Kongres dituntut untuk dapat memilih Ketua Umum PD
yang berpotensi untuk menjadi calon presiden dalam Pilpres 2014. 

   

Jadi yang harus
dipilih dalam Kongres II nanti adalah kader PD terbaik, tidak hanya sebagai
ketua umum PD, tapi juga sebagai calon presiden. Hal ini perlu mendapatkan
perhatian SBY sebagai figur dominan dalam PD. Dia harus merasa yakin betul
pilihannya adalah kader PD terbaik yang mampu mengemban tugas-tugas
tersebut.(*) 

   

   

   




   

  
 -----
Sekretariat Pusat AIPI
Widya Graha LIPI, Lt. VII
Jl. Jend. Gatot Subroto 10, Jakarta 12710
Tlp: 021-5224480, Fax: 021-5224480
www.aipi.wordpress. com








       

    
     

    
    


 



  






      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke