memang banyak wartawan "geblek" di indonesia ini, hanya karena sesuap nasi mereka dengan tega-teganya, membunuh seorang ariel dengan mencincang dia sampai benar-benar jadi tetelan. Mereka yang mengejar-ngejar ariel sampai kameranya kesenggol dikit aja langsung ariel di demo, ini kan aneh ... benar-benar wartawan yang kelaparan cari berita. Jadi kuli tinta katrok.
berita juga di kutip dengan sembarangan, apalagi dari seorang Roy Suryo ahli telematika "nengendi" dan si Sembiring (Tifatul) yang asal bunyi dan termakan oleh press trial. Seharusnya kan beliau sebagai menkofindo memberikan pelajaran pada para kuli (beneran) tinta untuk membuat berita yang benar, malah beliau sendiri yang termakan oleh press trial tersebut. menteri kok koyok ngono, pantas lah negara ini banyak perampoknya karena banyak pejabat yang tidak menghormati hukum, dan wajar saja Anggodo bisa mengacak-ngacak hukum di negeri ini. Itu karena hak-hak dasar kita sebagai manusia di indonesia ini sudah benar-benar tidak di hargai. Hukum adalah milik orang berduit, sampai seorang perawat yang memberi obat saja di hukum karena menolong orang lain, padahal di apotik saja obat yang seharusnya di jual dengan resep dokter yang tergolong obat keras bisa di jual bebas. Ini lah negeri sontoloyo, dimana semua orang merasa memiliki negeri ini hanya untuk menguras dan merampok negeri ini. uwes lah di terusin juga nggak ada gunanya .... ________________________________ Dari: Satrio Arismunandar <satrioarismunan...@yahoo.com> Kepada: jurnalisme <jurnali...@yahoogroups.com>; AJI INDONESIA <ajis...@yahoogroups.com>; ppiindia <ppiindia@yahoogroups.com>; nasional list <nasional-l...@yahoogroups.com>; news Trans TV <news-tran...@yahoogroups.com>; kampus tiga <kampus-t...@yahoogroups.com>; Indonesia Rising <indonesia-ris...@yahoogroups.com>; technomedia <technome...@yahoogroups.com>; ex menwa UI 2 <exmenwa...@yahoogroups.com>; HMI Kahmi Pro Network <kahmi_pro_netw...@yahoogroups.com>; naratama naratama <naratam...@yahoogroups.com>; Forum Kompas <forum-pembaca-kom...@yahoogroups.com>; aipi_poli...@yahoogroups.com; Syiar Islam <syiar-is...@yahoogroups.com> Cc: pon co <poncowij...@yahoo.com> Terkirim: Kam, 17 Juni, 2010 20:08:00 Judul: [ppiindia] Mengomentari Tifatul (tentang kata "mirip" dalam berita video porno) Soal kata "mirip" yang sering digunakan ketika menyebut pelaku pembuatan video porno, seorang rekan jurnalis yang mengedit berita tentang ucapan Menkominfo Tifatul Sembiring menggarisbawahi: Tifatul memang melontarkan kalimat yang isinya kira-kita begitu (...jangan gunakan kata "mirip" dalam kasus video porno...). tapi itu konteksnya 'menyindir' soal ketidakjelasan siapa pelakunya. seperti satire lah. Jadi, Tifatul bukan menyarankan agar benar-benar kata 'mirip' dihilangkan dalam pemberitaan. (Notes: Secara teknis produral hukum memang siapa pembuat video porno yang muncul dalam video itu harus ditentukan oleh pakar TI/telematika. Tetapi, bagi masyarakat awam, siapa pembuat yang muncul dalam video itu sebenarnya sudah "terang benderang" dan sudah berstatus "kesimpulan", bukan cuma dugaan atau perkiraan, sehingga penggunaan kata "mirip" dalam berbagai pemberitaan malah jadi bahan bercandaan masyarakat awam) Semoga berguna untuk lebih menjelaskan konteks peristiwa. Thx. Satrio [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]