Jumat, 18/06/2010 17:16 WIB
Jabat 
Waketum, Jhonny Allen Ancam Citra Demokrat

Elvan Dany Sutrisno - detikNews

Jakarta - Masuknya Jhonny Allen Marbun dalam 
struktur pengurus DPP Partai Demokrat dikritik. Alasannya meski masih berstatus 
saksi, namun nama Jhonny kerap dikait-kaitkan terkait dugaan suap kasus 
pembangunan dermaga di kawasan Indonesia Timur. Kasus yang ditangani KPK itu 
menyeret mantan politisi PAN Abdul Hadi Djamal.

"PD pendukung utama SBY, 
dan SBY kampanyenya antikorupsi, harusnya dipandang salah satu indikator utama 
merekrut orangnya. Kehadiran Jhonny Allen bisa jadi merugikan citra Partai 
Demokrat dan SBY ke depan," ujar Koordinator Bidang Divisi Korupsi Politik ICW 
Ibrahim Fahmi Badoh kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat 
(18/6/2010).

Fahmi menilai posisi Waketum PD yang diberikan kepada Jhonny 
memberi kesan
partai itu memberi perlindungan politik atas kasus yang sedang 
didera Jhonny. Fahmi menilai kasus travel check pemilihan DGS BI yang didera 
Jhonny sudah tinggal selangkah lagi diputus KPK.

"Sebelum terlambat 
searifnya dijadikan Anas untuk membersihkan kabinetnya dari orang kotor. Selama 
ini yang kita lihat yang bersangkutan statusnya di KPK kan tertahan dan data 
sudah cukup untuk menyeretnya," ingat Fahmi.

Namun demikian Fahmi tak 
yakin Anas sebagai Ketum PD akan melepas Jhonny dari kepengurusan PD. Pasalnya, 
Jhonny tak sedikit pengorbanan untuk PD.

"Bisa jadi dia direkomendasikan 
oleh orang yang posisinya tidak main-main. Jasanya buat partainya itu tidak 
kecil sebagai penyumbang partai," tutupnya.

(van/ndr) 




      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke