Refleksi : Saingan kelapa sawit? Pada masa pendudukan tentara Jepang, penduduk 
Hindia Belanda diwajibkan tanam pohon jarak. Di pekarangan, di kebun, di tepi 
jalan di tanam jarak, demikian ceritanya.

http://www.lampungpost.com/aktual/berita.php?id=18259

 
      Kamis, 17 Juni 2010 
     

      EKONOMI 
     
     
     

Jepang Pesan 100 Ribu Ton Minyak Jarak ke Petani Jatim


      MALANG (LampostOnline): Petani biji jarak pagar (jatropha curcas) di 
wilayah Jawa Timur kembali memiliki kesempatan memperoleh untung, setelah 5 
tahun lalu program nasional penanaman jarak pagar oleh pemerintah gagal total 
dan membuat petani rugi.

      Harapan kembali muncul setelah kelompok industri otomotif Mitsubishi asal 
Jepang, Asahi Sangyo Kaisha, menyerahkan letter of intent (LoI) untuk pemesanan 
crude jatropha oil (CJO) sebesar 100 ribu ton per bulan kepada PT Alegria 
Indonesia perusahaan biji jarak di Malang.

      Menurut Chief Executive Officer (CEO) PT Alegria Indonesia Wahyu 
Suprihadi Eko Sasono, minyak jarak pagar juga dipesan tiga perusahaan Jepang 
lain, yaitu Tokyo Electric Power, Kanshai Electric Power, dan Okinawa Electric 
Power.

      "Perusahaan listrik di Jepang itu akan memanfaatkan minyak jarak untuk 
bahan bakar turbin-turbin pembangkit listrik mereka, tapi sampai kini kami 
kesulitan untuk memperoleh biji jaraknya," kata Wahyu di Malang, Jawa Timur, 
Kamis (17/6/2010).

      Wahyu menambahkan, pemerintah Jepang di sidang Perserikatan Bangsa-bangsa 
(PBB) telah berkomitmen akan mereduksi produksi gas karbon mereka hingga 20 
persen. Salah satu upaya yang dilakukan adalah mengganti bahan bakar fosil 
mereka dengan biodiesel dari biji jarak pagar. "Untuk itu Jepang sangat 
membutuhkan minyak jarak untuk biodesel, dalam satu bulan mereka membutuhkan 
100 ribu ton minyak jarak," ungkapnya.

      Pesanan 100 ribu ton per bulan minyak biji jarak pagar dari Jepang ini, 
kata Wahyu, setara dengan 400 juta kilogram biji jarak pagar kering. Menyusul 
gagalnya program nasional jarak pagar oleh pemerintah sekitar 5 tahun lalu, 
ketersediaan kebun dan biji jarak pagar di Indonesia kini menyusut.

      Bahkan untuk memenuhi permintaan 30 ton biji jarak pagar pada bulan Juni, 
PT Alegria Indonesia masih harus menunggu panen raya antara bulan 
Juli-September di Kabupaten Pasuruan.

      Penyerapan biji jarak pagar dari petani tiap bulan akan terus 
ditingkatkan rata-rata 100 ton. Jumlah ini sampai tercapai produksi CJO sekitar 
satu juta liter per bulan, atau setara 3.999 ton biji jarak pagar kering. 
(DTC/L-2)
     


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke