Refleksi : Eitka apa atau bagaimana yang dimiliki oleh partai politik di NKRI.
http://www.surabayapost.co.id/?mnu=berita&act=view&id=196f6638cb69c7dbebd76048ee1d6f12&jenis=c81e728d9d4c2f636f067f89cc14862c Partai Demokrat Juga Langgar Etika Politik Kamis, 24 Juni 2010 | 12:16 WIB Surabaya - Perangkapan kabatan oleh Andi Nurpatti sebagai anggota Komisi Pemilihan Imum (KPU) sekaligus pimpinan Partai Demokrat adalah pelanggaran etika politik. Pelanggar etika politik ini bukan saja Andi, namun juga Partai Demokrat yang tetap merekrut Andi padahal sudah tahu status wanita asal Sulawesi Selatan itu. Peneliti senior di Centre for Electoral Reform (Cetro), Refly Harun mengritik keputusan Partai Demokrat menarik Andi masuk dalam kepengurusannya. Dia mengatakan Partai Demokrat seharusnya tidak sembarangan menarik pejabat publik ke dalam parpol. Partai Demokrat, juga ketua umumnya, Anas Urbaningrum, mestinya menjaga etika politik dengan mencari orang-orang yang independen. "Kalau tidak, ini akan jadi blunder buat Partai Demokrat," katanya, Kamis (24/6). Keputusan Andi masuk ke parpol juga semakin memperburuk citra KPU di mata masyarakat yang sudah kecewa dengan kinerja lembaga ini di Pemilu 2009 lalu. Sebelumnya, Sekjen Partai Demokrat, Edhie Baskoro mengungkapkan rekrutmen terhadap Andi murni didasarkan atas kompetensi pribadinya. Andi beserta anggota KPU lainnya, dinilai menjalankan tugasnya dengan baik dan profesonal. Ibas, panggilan akrabnya, mengatakan perekrutan sejumlah tokoh sipil di luar kader Partai Demokrat merupakan strategi Partai Demokrat sebagai partai tengah terbuka. "Dia punya pengetahuan, pengalaman politik, dan keluasan jaringan dalam perpolitikan di Indonesia," katanya. sit [Non-text portions of this message have been removed]