Betul.
Setiap orang (Seperti homosex, pezinah, aliran sesat, dsb) meski tahu bahwa 
mereka melanggar norma2 agama dan kesusilaan, anehnya mengklaim dirinya yang 
paling benar.

===

Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits

http://media-islam.or.id

Milis Ekonomi Nasional: ekonomi-nasional-subscr...@yahoogroups.com

Belajar Islam via SMS:

http://media-islam.or.id/2008/01/14/dakwah-syiar-islam-lewat-sms-mobile-phone

--- Pada Sen, 28/6/10, kmj...@indosat.net.id <kmj...@indosat.net.id> menulis:

Dari: kmj...@indosat.net.id <kmj...@indosat.net.id>
Judul: Re: [ppiindia] FPI Harus Dibantu dan Dipertahankan - FPI harus segera 
dibubarkan!
Kepada: ppiindia@yahoogroups.com, sab...@yahoogroups.com, 
istiq...@yahoogroups.com, "Indonesia Raya" <indonesiar...@yahoogroups.com>
Tanggal: Senin, 28 Juni, 2010, 10:45 PM







 



  


    
      
      
      Negara ini tidak lagi negara hukum sehingga setiap orang 

atau setiap kelompok dapat mengangkat dirinya sebagai 

penegak hukum.

KM



----Original Message----

From: nizam...@yahoo.com

Date: 29/06/2010 11:51 

To: <ppiindia@yahoogroups.com>, <sab...@yahoogroups.com>, 

<istiq...@yahoogroups.com>, "Indonesia Raya"

<indonesiar...@yahoogroups.com>

Subj: [ppiindia] FPI Harus Dibantu dan Dipertahankan - FPI 

harus segera dibubarkan!



Ketimbang warga mati tawuran antar kampung/antar sekolah, 

mendingan gabung FPI.



Toh selama ini yang dilawan FPI adalah pelaku kemaksiatan 

seperti penjudi, pelacuran, komunis, aliran sesat, dsb.



===



Belajar Islam sesuai Al Qur'an dan Hadits



http://media-islam.or.id



Milis Ekonomi Nasional: ekonomi-nasional-

subscr...@yahoogroups.com



Belajar Islam via SMS:



http://media-islam.or.id/2008/01/14/dakwah-syiar-islam-

lewat-sms-mobile-phone



--- Pada Sen, 28/6/10, mediacare <mediac...@cbn.net.id> 

menulis:



Dari: mediacare <mediac...@cbn.net.id>

Judul: [ppiindia] Re: [media-jatim] FPI harus segera 

dibubarkan!

Kepada: "mediacare yahoogroups" <mediac...@yahoogroups.

com>, ppiindia@yahoogroups.com, "wanita muslimah" <wanita-

musli...@yahoogroups.com>, "media-jakarta" <media-

jaka...@yahoogroups.com>, zama...@yahoogroups.com

Tanggal: Senin, 28 Juni, 2010, 11:49 AM



 



Facebook: Radityo Djadjoeri



YM: radityo_dj



Twitter: @mediacare



4sq: http://foursquare.com/user/mediacare



----- Original Message ----- 



From: joeni arianto 



To: Indri Hapsari Kurniawan ; alumnifhun...@yahoogroups.

com ; Media Jatim 



Cc: Joeni Arianto Kurniawan 



Sent: Sunday, June 27, 2010 8:28 PM



Subject: [media-jatim] FPI harus segera dibubarkan!



Sebagai seorang muslim, saya merasa malu......



Ketua DPR Kecam Aksi FPI Bubarkan Acara PDI-P



By Arfi Bambani Amri, Syahrul Ansyari - Jumat, 25 Juni



VIVAnews - Aksi pembubaran acara sosialisasi kesehatan 

yang dilakukan tiga anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari 

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Banyuwangi 

mengundang keprihatinan Ketua DPR Marzuki Alie.



"FPI sebaiknya mengklarifikasi dulu pertemuan tersebut, 

tidak dengan cara-cara premanisme," kata Marzuki secara 

tertulis ke VIVAnews, Jumat 25 Juni 2010.



"Saya pikir kurang tepat pembubaran tersebut," kata 

Marzuki. "Karena anggota DPR wajib bertemu dengan 

konstituennya, siapapun juga. Kecuali dalam pertemuan 

tersebut terbukti ada kalimat yang memprovokasi rakyat," 

kata Marzuki.



Dewan Pimpinan Pusat Front Pembela Islam sendiri menggelar 

rapat pada hari ini membahas soal tuduhan membubarkan acara 

anggota Dewan Perwakilan Rakyat di Banyuwangi. FPI 

menyatakan mengumpulkan data dulu, supaya tidak simpang-

siur.



"Kami di DPP lagi mau gelar pertemuan nih," kata salah 

satu Ketua FPI Sobri Lubis saat ditelepon, Jumat 25 Juni 

2010. "Kami menghimpun data dulu, apa betul-betul itu PKI 

murni atau bagaimana," ujarnya.



Sobri menyatakan, pembubaran acara yang berlangsung di 

sebuah rumah makan di Banyuwangi pada Kamis 24 Juni 2010 

itu memang dilakukan sejumlah organisasi massa Islam, yang 

juga diikuti FPI. Ormas-ormas Islam ini menuduh acara 

sosialisasi kesehatan yang dilakukan dua anggota DPR dari 

Partai PDI-Perjuangan, Ribka Tjiptaning dan Rieke Diah 

Pitaloka, adalah pertemuan kader komunis.



Namun, Sobri menyatakan, biar tidak simpang-siur, FPI 

terlebih dulu menggelar rapat. "Jadi, saya belum mau 

berpendapat dulu (soal tuduhan itu)," ujarnya.



Kemarin, acara Ribka dan Rieke di satu rumah makan di 

Kelurahan Pakis, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, 

dibubarkan FPI bersama sejumlah ormas. Menurut Ribka, acara 

sosialisasi program DPR dan sosialisasi Rancangan Undang-

undang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial itu dituduh 

pertemuan kader komunis.



Ribka kemudian mengecam aksi pembubaran itu sebagai tidak 

demokratis dan melanggar hak asasi manusia. Ribka yang 

Ketua Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat itu juga menuding 

polisi melakukan pembiaran.



Senin, Politisi PDIP Adukan FPI ke Komnas HAM



Ketua DPR dan petinggi Partai Demokrat Marzuki Alie juga 

mengecam aksi itu.



SABTU, 26 JUNI 2010, 06:58 WIB



Arfi Bambani Amri



VIVAnews - Ribka Tjiptaning, politisi Partai Demokrasi 

Indonesia Perjuangan, mengecam aksi pembubaran acaranya 

yang dilakukan Front Pembela Islam dan sejumlah organisasi 

massa Kamis kemarin, 24 Juni 2010. Ribka berencana 

melaporkan aksi pembubaran acara sosialisasi kesehatan itu 

ke Komisi Nasional Hak Asasi Manusia.



"Saya akan melaporkan tindakan pelanggaran HAM tersebut ke 

Komnas HAM pada Senin tanggal 28 Juni 2010," kata Ribka 

secara tertulis ke VIVAnews.com.



Menurut Ribka, laskar militan itu menuduh acara kegiatan 

sosialisasi kesehatan gratis di sebuah rumah makan di 

Banyuwangi yang diadakannya bersama anggota DPR Rieke Diah 

Pitaloka dan Nursuhud sebagai pertemuan kader komunis. 

Padahal acara itu, kata Ribka, adalah acara sosialiasi hak 

masyarakat untuk memperoleh layanan kesehatan gratis dan 

sosialisasi Rancangan Undang-undang Badan Penyelenggara 

Jaminan Kesehatan.



Baru acara berlangsung 40 menit, segerombolan orang datang 

menggeruduk dengan beringas.



"Acara tersebut dibubarkan secara paksa oleh Ormas Islam, 

Front Pembela Islam Banyuwangi, Jawa Timur, bersama Forum 

Umat Beragama, dan LSM Gerak. Polisi yang berada di sana 

justru turut membubarkan seperti permintaan dan tututan 

ormas tersebut. Mereka menuduh acara tersebut adalah 

pertemuan kader komunis," kata Ribka.



"Atas peristiwa ini, kami menyatakan sikap, pertama, bahwa 

yang dilakukan Front Pembela Islam Banyuwangi, Jawa Timur, 

bersama Forum Umat Beragama, dan LSM Gerak merupakan 

tindakan antidemokrasi dan melanggar hak asasi manusia," 

kata Ribka.



Ketua Dewan Perwakilan Rakyat, Marzuki Alie, juga mengecam 

pembubaran acara anggota DPR itu. Marzuki menyatakan, 

seharusnya FPI melakukan klarifikasi terlebih dahulu.



Sementara itu, salah satu Ketua Dewan Pimpinan Pusat FPI, 

Sobri Lubis, menyatakan organisasinya akan menggelar rapat 

mengenai insiden ini. Sobri mengakui, memang ada anggota 

FPI pada saat kejadian. "Tapi bukan FPI saja, juga ada 

ormas-ormas Islam lain yang ikut," kata Sobri. "Soal benar 

mereka komunis atau bukan, kami lagi mengumpulkan data." 

(kd)



. VIVAnews



Suatu pertanyaan sederhana saja, mengapa organisasi 

teroris (organisasi yang pekerjaannya melakukan teror 

berupa intimidasi, pengancaman, aksi kekerasan, hingga 

tindak pidana dan pelanggaran HAM) semacam FPI ini tidak 

kunjung juga dibubarkan. Terus terang, saya sebagai orang 

yang mengidentifikasi diri sebagai muslim merasa malu 

melihat kenyataan bahwa ada klaim pembelaan Islam tetapi 

dilakukan dengan cara kriminal yang awam dilakukan oleh 

organisasi ini. Justru menurut saya, apa yang dilakukan FPI 

bukanlah pembelaan, melainkan pelecehan yang nyata terhadap 

Islam dan citra agama pada umumnya, karena telah 

mendistorsi kesucian Tuhan dengan aksi-aksi premanisme yang 

nista seperti itu. Yang tidak kalah aneh adalah tidak 

adanya reaksi apapun dari pihak Kepolisian, sedangkan unsur-

unsur pidana telah terpenuhi semuanya. Sebaliknya, yang 

terlihat justru organisasi-organisasi seperti itu memang 

sengaja "dipelihara" oleh penguasa sebagai disguise 

(topeng) tangan

 represif kekuasaan mereka.



Apapun itu, menurut saya satu hal yang pasti. Jika umat 

Islam ingin membela agamanya dalam arti sesungguhnya 

(dengan mencegah aksi yang mengotori kesucian nilai-nilai 

Islam yang terkenal sebagai rahmat bagi seluruh alam), dan 

seluruh umat beragama di Indonesia ingin menciptakan 

kesejukan dan keharmonisan yang berkelanjutan dalam 

kehidupan keberagamaan (karena saya yakin, ada begitu 

banyak keresahan dalam benak umat beragama selain Islam 

atas ulah organisasi semacam FPI ini), maka sudah 

selayaknya dilakukan seruan bersama untuk membubarkan 

organisasi semacam FPI ini. 



Kebebasan berserikat, berkumpul, dan menyuarakan pendapat 

memang suatu Hak Asasi Manusia, yang telah diatur dalam 

konstitusi negeri ini. Oleh karena itu, semua bentuk 

keyakinan dan organisasi wajib dilindungi di bumi 

Indonesia. Namun, jika ternyata eksistensi organisasi 

beserta segala keyakinan yang ada di dalamnya tersebut 

justru mengancam nilai-nilai HAM itu sendiri, maka sudah 

selayaknya organisasi semacam itu dicegah untuk ada di 

Republik ini.



Regards



-Joeni Arianto Kurniawan-



International Institute for the Sociology of Law



(Instituto Internacional de Sociologia Juridica)



Avda. de la Universidad, 8 - Apdo. 28



20560 Onati, Gipuzkoa, Spain. 



Dept. Dasar Ilmu Hukum, Fakultas Hukum Universitas 

Airlangga



Jl. Dharmawangsa Dalam Selatan



Surabaya, East Java, Indonesia.



Web site: www.joeniarianto.wordpress.com



Email: joeniaria...@yahoo.com



[Non-text portions of this message have been removed]



[Non-text portions of this message have been removed]





    
     

    
    


 



  







[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke