Salam sayang semuanya

@ mas parli & mas ghulam ==> jangan sedih, laa tahzan...

Tidak perlu menyesal, memang secara umum Gerakan kita Gagal, "pendidikan" kita 
diselewengkan menjadi "pengajaran pramuka" dan terkontaminasi KTSP (yang 
notabene beda jalur formal v.s nonformal gitu loohh)he he. Bahkan ada rekan 
saya aktifis GP yang melarang anaknya ikut Pramuka gara-gara ketahuan anaknya 
belajar sandi dengan tekun dan ketika ditanya jawabnya "Besok ada ulangan 
Pramuka bu", wah wah wah

Kita fokus saja dengan yang kita kerjakan, apa yang ada dalam jangkauan tugas 
dan kemampuan kita, mari kita perjuangkan. Tapi kita juga tetap berdo'a, supaya 
Gerakan Pramuka yang kita inginkan bisa tercapai.

Kesalahan besar dengan mendorong RUU pada kondisi Pramuka carut marut seperti 
sekarang ini, ya sudahlah. Mungkin kita bisa klaim ketika Munas 2004 di 
Pontianak kita kan tidak setuju diajukannya UU Gerakan Pramuka. Tapi keputusan 
forum Munas GP (yang isinya lebih banyak pejabatnya dibanding aktifis GP) sudah 
memutuskan begitu. Dan sekarang bola panas sudah di DPRRI (ranah politik yang 
mungkin agak di luar jangkuan kita).

Sebaiknya kita sarankan kapada rekan2 yang memiliki jaringan kekuatan di ranah 
politik untuk menghentikan (apa mungkin ya sekarang?). Dan kita sebaiknya siap 
saja dengan segala kemungkinan ke depan. Toh kita yakin dengan apa yang kita 
perjuangkan. "Nothing to lose", selama kita tidak mencari keuntungan 
pribadi/finansial dari apa yang kita lakukan di Gerakan Pramuka, begitu kata 
adik2 saya di Gugusdepan.

Sekedar intermeso, pernah dapat info bahwa beberapa pejabat Gerakan Pramuka 
pernah mendatangi seorang tokoh yang punya banyak link di DPRRI, untuk meminta 
bantuan menggolkan RUU GP seperti rancangan kwarnas (yang mirip AD/ART 
huff...). Tetapi sang tokoh bersedia dengan syarat "Ke Depan Pengurus Gerakan 
Pramuka harus diminimalkan dari Birokrat/Pejabat Pemerintahan. Dan keliatannya 
para pejabat GP kita berkeberatan dengan syarat itu, he he he.

hallow semua teman2 pengabdi di GP,....
tetaplah tersenyum,
tetaplah berjuang,

meskipun dalam hatimu menangis....
kita harus tetap senyum buat adik2 kita, insyaallah manfaat.


Salam,

ghozy



--- In pramuka@yahoogroups.com, bowo15101...@... wrote:
>
> Sejujurnya saya pribadi sangat sedih dengan kondisi ini.namun sekali lagi 
> saya lontarkan pertanyaan saya sebelumnya, apa iya UU GP sudah diperlukan 
> kalo mudharatnya lebih banyak ? Apa iya kita butuh dana sebagai hasil dari UU 
> tsb ?
> 
> Ya jelas dan sangat wajar kalo kita semua sebenarnya tidak care dg UU tsb, 
> karena memang masalah utama kita di internal.
> 
> Saran saya Pramuka saat ini belum terlalu butuh UU.yang diperlukan adalah 
> penyegaran, khususnya di kepengurusan.Pramuka ini suangaat besar 
> organisasinya,karenanya butuh pengurus yang sanggup ngurusin Pramuka dan 
> bukan pengurus yang diurusin Pramuka.
> 
> Pengurus bukan pejabat, melainkan anggota pramuka yang dipercaya untuk 
> melayani seluruh anggota menjalankan roda organisasi. Karenanya selain 
> syarat-syarat yang sudah ada, mestinya pengurus harus memiliki energi "lebih" 
> sebagai pengurus. Karenanya rasanya kok berat sekali ngangkatnya memang kalo 
> pengurus dipegang oleh "kakak-kakak" kita yang sebenarnya lebih cocok menjadi 
> "penasehat".pengurus juga harus mampu menjadi CEO yang visioner
> 
> Kalo ini sudah terpenuhi, rasanya membuat UU bukan lagi jadi masalah.
> 
> Salam
> 
> Powered by Telkomsel BlackBerry®
> 
> -----Original Message-----
> From: "Farli Elnumeri" <farli.elnum...@...>
> Sender: pramuka@yahoogroups.com
> Date: Mon, 7 Jun 2010 20:54:00 
> To: <pramuka@yahoogroups.com>
> Reply-To: pramuka@yahoogroups.com
> Subject: RE: [Pramuka] Re: kegagalan pramuka -  menurut Pelaksana Harian 
> Deputi Bidang Pengembangan Kepemimpinan Pemuda Kemenpora RI?
> 
> Sepakat dengan Kak Ghulam,
> 
> Sebenarnya menyedihkan juga yang namanya Gerakan Pramuka ini, ketika 
> organisasi ini terancam tidak lagi menjadi satu-satunya organisasi kepanduan 
> di Indonesia, namun para pengurusnya tampaknya tidak ambil pusing dengan 
> kondisi organisasi ini. Bahkan menurut cerita yang di dapat, 
> pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam acara seminar tersebut, tidak ada 
> yang membahas mengenai RUU Kepramukaan, tapi lebih asyik sibuk sendiri dengan 
> kondisi internal yang ada.
> 
>  
> 
> Atau memang sudah siap untuk membangun organisasi kepanduan sendiri-sendiri 
> ya? Kalau sudah merasa siap seru juga ya. Seragamnya pasti unik-unik, 
> yel-yelnya juga makin beragam....
> 
>  
> 
> Farli
> 
>  
> 
> From: pramuka@yahoogroups.com [mailto:pram...@yahoogroups.com] On Behalf Of 
> Ghulam Manar
> Sent: 07 Juni 2010 9:15
> To: pramuka@yahoogroups.com
> Subject: Re: [Pramuka] Re: kegagalan pramuka - menurut Pelaksana Harian 
> Deputi Bidang Pengembangan Kepemimpinan Pemuda Kemenpora RI?
> 
>  
> 
>   
> 
> Menurut saya kita perlu bersyukur dengan adanya feed back semacam ini,
> terlebih dari seorang birokrat yang bersentuhan dengan masalah
> kepemudaan.
> 
> Dalam benak saya, struktur kwartir (minimal sampai dengan kwarcab) yang
> kita miliki, khususnya bidang Penelitian, Pengembangan dan Evaluasi
> bisa secara  kontinyu memetakan SWOT kita. Selama ini jika ada klaim
> negatif tentang Pramuka (kuno, kolot, monoton, dlsb) kita tidak punya
> data untuk meng-counter-nya. Malah kadang kita terjebak dengan
> "chauvimisme" organisasi yang berlebihan. Padahal, seiring dengan
> modernisasi yang ada, terlebih banyak di antara kita yang cukup sukses
> sebagai profesional baik di dunia akademik, birokrasi, sektor privat
> maupun wirausaha, semestinya Pramuka juga bergerak dinamis .. lha wong
> pilkada saja ada polling, survey dan semacamnya untuk memetakan kondisi
> riil seorang kandidat, mengapa kita tidak bisa melakukan itu untuk
> mengetahui siapa kita saat ini dan di mana kita berada? Apakah kondisi
> sekarang sudah seperti tujuan yang kita cita-citakan sejak 1961? Jika
> belum, apa saja pembenahan yang musti kita lakukan.
> 
> Mari kita jadikan setiap komentar negatif sebagai pelecut agar kita lebih 
> baik dan lebih maju.
> 
> Salam dari Semarang,
> 
> Ghulam
> 
> --- On Sun, 6/6/10, Aji Rachmat <aji...@... <mailto:aji_rp%40yahoo.com> > 
> wrote:
> 
> From: Aji Rachmat <aji...@... <mailto:aji_rp%40yahoo.com> >
> Subject: [Pramuka] Re: kegagalan pramuka - menurut Pelaksana Harian Deputi 
> Bidang Pengembangan Kepemimpinan Pemuda Kemenpora RI?
> To: pramuka@yahoogroups.com <mailto:pramuka%40yahoogroups.com> 
> Date: Sunday, June 6, 2010, 9:27 AM
> 
>  
> 
> menurutku pak sudrajat perlu ikuatn KMD dulu nih.. :)
> 
> --- In pramuka@yahoogroups.com <mailto:pramuka%40yahoogroups.com> , Asih 
> Kurnia Widhiarti <widhi_art@> wrote:
> 
> >
> 
> > kakak2 ini ada sebuah artike di kompas.com....
> 
> > kata2 yang mengusik : "Saat ini Pramuka justru
> 
> > terkelompok-kelompok berdasarkan strata usia" dll...
> 
> > Kalimat ini diucapkan olehPelaksana Harian Deputi
> 
> > Bidang Pengembangan Kepemimpinan Pemuda Kemenpora RI, Drs. D. Sudradjat
> 
> > Rasid, dalam Seminar Nasional "Mendorong Gerakan Kepanduan Melalui
> 
> > Percepatan Revitalisasi Gerakan Pramuka" di UI....
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > 
> 
> > Pramuka Belum Jangkau Semua Usia 
> 
> > Kamis, 3 Juni 2010 | 13:11 WIB
> 
> > 
> 
> > JAKARTA, KOMPAS.com - Pramuka pada dasarnya adalah
> 
> > sebuah gerakan pendidikan. Sebagai gerakan pendidikan, pramuka
> 
> > seharusnya mampu menjangkau semua usia dan dapat bermanfaat hingga
> 
> > akhir hayat. 
> 
> > 
> 
> > Demikian yang disampaikan Pelaksana Harian Deputi
> 
> > Bidang Pengembangan Kepemimpinan Pemuda Kemenpora RI, Drs. D. Sudradjat
> 
> > Rasid, dalam Seminar Nasional "Mendorong Gerakan Kepanduan Melalui
> 
> > Percepatan Revitalisasi Gerakan Pramuka" di Universitas Indonesia,
> 
> > Salemba, Jakarta. 
> 
> > 
> 
> > "Saat ini Pramuka justru
> 
> > terkelompok-kelompok berdasarkan strata usia. Selain itu pramuka justru
> 
> > lebih populer di kelompok sekolah ekonomi lemah," ujarnya, Kamis
> 
> > (3/6/2010), di Jakarta. 
> 
> > 
> 
> > Hal tersebut menurutnya, merupakan
> 
> > kegagalan pramuka sebagai gerakan pendidikan yang seharusnya bersifat
> 
> > menyeluruh dan hingga akhir hayat. "Padahal pramuka itu untuk
> 
> > anak-anak, remaja, bahkan dewasa. Tidak terbatas umur," ujarnya di
> 
> > hadapan para peserta seminar yang berasal dari berbagai lapisan
> 
> > masyarakat dari seluruh Indonesia. 
> 
> > 
> 
> > Sudradjat juga menyesalkan
> 
> > makna pramuka kini yang hanya identik dengan memakai seragam.
> 
> > Menurutnya, pramuka bisa menjadi suatu edukasi alternatif dalam
> 
> > mengembangkan jiwa kepemimpinan untuk pendidikan dan pengembangan
> 
> > karakter bangsa. 
> 
> > 
> 
> > "Pramuka sudah kehilangan role modelnya. Anak muda kini lebih suka mencari 
> > role model lain dan pramuka dimaknai hanya sebatas pemakaian seragam," 
> > ungkap Sudradjat. 
> 
> > 
> 
> > Dengan
> 
> > kondisi seperti ini, Sudradjat menilai perlunya ada revitalisasi
> 
> > segera. Revitalisasi kepramukaan ini perlu bersinergi dengan kebijakan
> 
> > pemerintah lain seperi revitalisasi karakter bangsa yang sudah
> 
> > dicanangkan lebih dulu.
> 
> >
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Kirim email ke