Ada satu tulisan yang menarik yang memperbandingkan2 emerging asian superpower 
China dan India dimajalah Fortune edisi Oktober ini. Bagi yang getol "main 
kayu" ngotot mau studi banding ke negara eropah dan amrik... ini ada kasus 
bandingannya yang kondisinya mirip dengan negara kita :Indonesia . Kedua negara 
ini sama2 dirudung kolononialisme, India oleh Inggris dan China oleh Jepang. 
Jadi dua negara ini asal mulanya punya nasib sama dengan Indonesia, bekas 
negara jajahan.
 
Ini ada beberapa excerpts menarik yang memperbandingkan kedua negara raksasa 
ini yang sama2 maju dengan pesat, walaupun konstelasi politiknya berbeda.  
Dalam aspek politiknya (sistim pemerintahannya: China (pemerintah pusat 
Beijing) masih memegang 
kekuasaan absolut, walaupun dalam aspek ekonominya mereka me-liberal-kan 
ekonomi dan pengaruh pemerintah pusat sangat minim. India sebaliknya karena 
pengaruh yang bisa dikatakan ber-demokrasi yang dinilai kebablasan 
mengakibatkan perkembangan terutama aspek ekonominya jauh ketinggalan dengan 
China.
 
COMPARISONS WITH CHINA'S ECONOMY AREN'T NECESSARILY FLATTERING FOR INDIA; CHINA 
LEADS IN MANY KEY INDICATORS.
 
 As recently as 20 years ago the two countries were roughly equal footing. Both 
were large, predominantly agrarian countries with GDP's of less than a trillion 
dollars  and per capita incomes of about $300. Both had effectively withdrawn 
from global commerce.
Today China's economy is more than twice as large as India's and is posting 
average annual growth rates of 9% to 10%, compared with India's 6% to 7%. 
Percapita incme in China is now more than doble what it is in India. China has 
reduced the proportion of its population living less than $1,- a  to below 13%, 
compared with 31% for India. China takes in 12 times as much in annual foreign 
direct investment as India ($60 billionvs $5 billion), and it exports almost 6 
times as much each year ($600 billion vs $105 bilion)
 
Para politikus India menyatakan bahwa ketimpangan ini bisa terjadi bila 
dibandingkan dengan China ,....mereka nyeletuk........Kmal Nath, Commerce 
Minister: "We are underdeveloped economy with an overdeveloped democracy and 
proud of it"....It is a good line-------until you think about it. Why take 
pride in underdevelopment? Finance Minister P.Chidambaram responds wearily to 
questions about his government's slow progress in restructuring unprofitable 
public enterprises or opening India to foreign investment .."we try. we try 
every day" he says...."But we are a democracy. We have a free press.We can only 
move at a certain pace, which may seem slow compared with Chna. To get anything 
done, I must carry my coalition partners and the opposition".--------But 
scapegoating democracy for India's inability to grow more rapidly is a COP-OUT! 
-"India's problem isn't too much democracy, it's too much socialism" says 
Prannoy Roy, the founder od New Delhi broadcaster NDTV. In fact, the problem is
 even simpler:...BAD GOVERNMENT AND AN ALMOST  WILLFUL DISREGARD FOR THE 
FUNDAMENTALS OF DEVELOPMENTAL ECONOMICS.------China's economic miracle  was 
achieved by getting the BASICS RIGHT-building good roads. educating women and 
young girls, loosening labor restrictions, and opening the economy to 
competition and foreign trade.--------- India, by contrast.is the global 
economy's IDIOT SAVANT. It excels at the impossible, turning out hundreds of 
thousands of brilliant engineers a year.-----------And yet India flubs the 
obvious stuff....The national roadway network is a shambles and the power grid 
even worse---nearly a third of India's population and more than half its women 
can't  read or write.....red tape and corruption discourage foreign investment, 
as do restrictions on how firms deploy workers.---higway network stretches just 
124 000 miles compared with 870 000 miles in China.
 
Pengalamanku sendiri membenarkan bahwa perbandingan antara kemanjuan di China 
dan India bisa aku refer ke percakapanku dengan konco2ku soal sebenarnya 
miniskul tapi bisa disimak disini betapa bedanya kedua negara ini. Koncoku 
orang be disini yang diberi tugas oleh perusahaannya ke Mumbai India. Dia 
bilang bahwa jurang antara kaya dan miskin itu sangat menyolok. Terutama yang 
membikin dia tidak mudah untuk menghilangkan pengalaman ini yalah......di suatu 
pagi hari dia berjalan untuk pergi membeli sesuatu....apa yang dia lihat tidak 
mudah terlupakan.....ada truck2 yang mengelilingi kota yang mengambil jenasah2 
yang mati dipinggiran jalan. Memang ini dibenarkan oleh kawannya seorang India, 
memang ada itu kegiatan mengumpulkan jenasah orang kere yang mati keleleran 
dipinggiran jalan, tiap pagi2 hari. Kemana sampeyan pergi di kota2 besar India, 
pengemis itu berkeliaran berjumlah ribuan. Disinilah terjadi kesenjangan antara 
kaya dan miskin secara menyolok.
 
Ini cerita dari koncoku orang Tionghoa yang datang setelah peristiwa Tienanmen. 
Baru2 ini  pulang setalah 3 tahun absen. Rumah ortunya diluaran kota Tsingtao. 
Waktu dia balik dia sudah  tidak bisa mengenal jalan yang menuju ke rumah 
ortunya. Jalan ke arah itu, daerah ortunya , sudah dilengkapi denganb  super 
highway, 4 jalur ke masing2 jurusan. Luar biasa ujarnya. 
 
Bahkan istriku yang tahun lalu ke China membenarkan bahwa soal pengemis baru 
dua X dia temui. Tapi keadaan di pedesa-an yang sempat istriku kunjungi juga,  
memang sangat meresahkan hati. Masih banyak yang hidup dibawah kewajaran. Tapi 
banyak orang dipedesaan itu cukup punya optimisme buat hari depan. Banyak anak 
mudanya yang pergi cari kerja di kota dan banyak yang berhasil.
 
Ahirulkalam, apa yang bisa dipetik dari proses pembangunan dan kemajuan dua 
raksasa(Tiongkok dan India) ini bagi kita, Indonesia?. Rupanya demokrasi 
Indonesia ini sudah kebablasan. Kayaknya orang punya pendapat ....mumpung,.. 
free for all, tanpa adanya hukum yang bisa ngerem segi negatipnya dari 
demokrasi yang kebablasan. Mau pakai sistim tangan besi seperti Tiongkok juga 
akan sukar dikerjakan karena soal korupsi sudah sampai ke tulang sumsum. Mau 
maju tidak bisa mau mundur ogah, jadinya Indonesia itu akan stagnant melulu. 
Achirnya yang bisa kita galak-kan cuman export TKI dan TKW. 
 
Seharusnya super power?mega power dalam topik tulisan ini yang berbunyi 
"Chindia"--------China and India-----semestinya------------------------
"Chinsia"---China & Indonesia-tapi .......Indonesia hanya panggonannya para 
koruptor yang memporakpanda-kan negara dan meng-kere-kan bangsa 
--------akibatnya hanya meng-export kuli buat negara lain.BRANTAS KORUPSI DAN 
TEGAKKAN KEADILAN TANPA PANDANG BULU.......DENGAN TANGAN BESI....TAPI YA YANG 
ADIL!!!!!!!
 
Harry Adinegara.
 

                
---------------------------------
Do you Yahoo!?
  The New Yahoo! Movies: Check out the Latest Trailers, Premiere Photos and 
full Actor Database.

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Life without art & music? Keep the arts alive today at Network for Good!
http://us.click.yahoo.com/FXrMlA/dnQLAA/Zx0JAA/uTGrlB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke