http://www.indomedia.com/bpost/052007/6/depan/nas4.htm

GURU BANTU GELAR AKSI TUTUP MULUT
Mau Buka Masker Asal Jadi PNS

BAGI seorang guru, kepiawaian berbicara menjadi modal utama dalam menyampaikan 
ilmu pengetahuan kepada siswa. Tapi para guru bantu di Kota Solo, Jawa Tengah 
malah tak suka bicara. Hebatanya lagi, mereka memilih menutup mulut dengan 
masker yang diisolasi.

Mereka hanya mau membuka penutup mulut itu jika pemerintah mengabulkan tuntutan 
mereka berupa pengangkatan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS). 

Sebelum menutup mulutnya dengan masker yang diisolasi, seratusan guru bantu itu 
turun ke jalan. Hanya satu tuntutan mereka, diangkat menjadi PNS seperti yang 
dijanjikan pemerintah sejak tiga tahun lalu. Mereka juga mendirikan tenda 
keprihatinan di tepi jalan raya depan Gedung DPRD Solo.

Seusai melakukan orasi, barulah para guru bantu menutup mulutnya dengan kain 
masker yang diisolasi. Aksi tersebut juga diikuti oleh Wakil Ketua DPR Zaenal 
Ma'arif yang juga menjadi ketua Majelis Pertimbangan Organisasi Guru Bantu.

Ketua Forum Komunikasi Guru Bantu Indonesia, Ayub Joko Pramono mengatakan, aksi 
tutup mulut tersebut dilakukan sebagai tanda para guru bantu sudah tidak 
bersedia melakukan pembicaraan atau negosiasi, dialog dengan pemerintah 
berkaitan tuntutan mereka sebagai pegawai negeri.

Ayub menegaskan, guru bantu hanya menghendaki pemerintah konsisten memenuhi 
janjinya, yakni mengangkat seluruh guru bantu pada tahun 2007. 

"Kami baru akan membongkar tenda keprihatinan dan menghentikan aksi tutup mulut 
setelah pemerintah merealisasikan janjinya," kata Ayub.

Dikatakan Ayub, para guru bantu sudah jenuh menunggu pemerintah merealisasikan 
janjinya. Forum Guru Bantu pun telah kehabisan tenaga dan biaya untuk 
memperjuangkannya. 

Ayub tidak menampik aksi pendirian tenda keprihatinan dan tutup mulut tersebut 
sebagai puncak dari kejengkelan para guru bantu terhadap pemerintah. Guru bantu 
sangat kecewa dan marah karena merasa dipermainkan. 

"Hampir tiga tahun kami terus berjuang, tetapi sampai kini tidak ada 
realisasinya," ujar guru yang mengajar di sebuah SMP di Solo ini.

Sementara itu, Wakil Ketua DPR Zaenal Ma'arif menuding puncak dari kegagalalan 
pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudoyono di masalah pendidikan adalah 
kegagalan pengalokasian dana 20 persen dan tidak kunjung selesainya masalah 
pengangkatan guru bantu. 

Dia mengaku tidak habis mengerti dengan sikap pemerintah yang mengulur-ulur 
pengangkatan guru bantu menjadi PNS. 


[Non-text portions of this message have been removed]



Post message: [EMAIL PROTECTED]
Subscribe   :  [EMAIL PROTECTED]
Unsubscribe :  [EMAIL PROTECTED]
List owner  :  [EMAIL PROTECTED]
Homepage    :  http://proletar.8m.com/ 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/proletar/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 

Kirim email ke