Assalamualaikum.Wr.Wb.

Menarik juga berita di media ini.Saya
berkhayal,kalaulah ada saja di Indonesia,paling tidak
di Sumbar para dermawan yang mau menyumbangkan dananya
untuk orang-orang miskin,buat makan.


Memberi makan orang miskin yang lapar,sangat besar
sekali pahalanya,sedangkan binatang saja,kalau kita
kasih makan,bila ia mendo'akan kita,do'anya lumayan
mujarab juga.Ini sisi keuntungan bagi yang menyumbang
dan memberi makan.Sementara bagi yang di beri makan
ada rasa bahagia dan menghilangkan kecemburuan sosial
pada si kaya,serta membuat ia merasakan bahwa di dunia
ini masih banyak orang-orang yang peduli akan
lingkungan.


Adakah di Indonesia hal semacam ini,kalau ada perlu di
tambah kapasitasnya ,kalau belum ada,alangkah baiknya
di mulai.

Hal semacam ini ( makan gratis ),biasanya ada di bulan
ramadhan,lantas kenapa tidak kita teruskan saja di
bulan-bulan yang lain dan sepanjang hari dan
tahun?.Siapa yang akan memulai dan mengkoodinir dari
warga RN dan surau,kami pribadi dan keluarga  siap
untuk menyumbang,meski jumlahnya sedikit,asal ada yang
mengelola hal-hal semacam ini.


( maaf ini hanya usul dan saran,di terima syukur
alhamdulillah,ngak di terima saya serahkan pada yang
kuasa,namun kalau saja saya di Indo,paling tidak dari
lingkungan mesjid atau sekolah saya,insyaAllah akan
saya lakukan hal ini )


Ingatlah di dalam harta kita ada hak milik faqir
miskin disana.Kapan lagi kita menyadari hal semacam
ini..?

Orang yang berkeinginan memberi makan faqir miskin .

Kadang-kadang di mulai dari makan gratis menanjak
menjadi pendidikan gratis ( seperti di Mesir ).Al
Azhar University.


Wassalam.Rahimarahim.


Di Singapura Banyak Tempat untuk Makan Gratis
 
Singapura memang bukan Inggris, sehingga di negeri
yang sering disebut termakmur di Asia Tenggara itulah
pepatah no free lunch seperti yang ada di negerinya
David Beckham (Inggris) justru tidak berlaku.

Artikel di harian The Straits Times menyebutkan bahwa
setidaknya ada 15 tempat di negeri pulau itu yang
menyediakan makan siang gratis bagi masyarakat.

Semula fasilitas tersebut ditujukan untuk orang-orang
tidak mampu dan penyedia makanan cuma-cuma itu
kebanyakan adalah lembaga keagamaan dan lembaga sosial
kemasyarakatan.

Beberapa di antara penyelenggara layanan makan gratis
itu bukan hanya menyediakan makan siang saja,
melainkan juga ada yang menyiapkan masakan untuk
sarapan dan makan malam.

Salah satu penyedia makan gratis, organisasi keagamaan
Budha, The Singapore Buddist Lodge, yang bertempat di
kawasan River Valley, memulai kegiatan ini sejak 1974.

Gagasan berawal dari kesulitan menemukan menu makanan
vegetarian serta kenyataan bahwa masyarakat yang
tinggal di sekitar kuil itu terlalu miskin untuk
membeli makan siang.

"Bila ada orang lapar yang datang meminta sesuap nasi,
apakah tega menolaknya?" kata Ketua Vihara itu.

Makanan yang disajikan pondok ini cukup sederhana
terdiri atas nasi, mie, dan sayuran.

Semua olahan dimasak oleh para relawan yang bekerja
setiap hari di kuil tersebut yang menyajikan makanan
mulai pukul 07.00 sampai dengan jam 23.00.

Pada awal berdiri tempat itu hanya dikunjungi beberapa
orang saja, namun kini jumlah pengunjung rutin
mencapai 1.000 orang bahkan pada hari Minggu penikmat
makan gratis bisa mencapai 4.500 orang.

Mereka adalah umat di kuil tersebut, para kuli dan
buruh, pelajar dan mahasiswa dari China, bahkan juga
pelancong.

Uniknya, makan siang di kuil itu juga terbuka untuk
yang bukan penganut Budha.

Di tempat lain, kuil Sikh di kawasan Silat Road,
menyediakan makanan hangat setiap hari mulai pukul
07.00 hingga 22.30 waktu setempat.

Menyediakan makanan gratis itu bagi pengelola kuil
Karpal Singh, bukan sekadar untuk alasan perut,
melainkan karena kepercayaan dalam agama Sikh bahwa
rahmat akan menghampiri orang-orang yang berdoa dengan
perut kenyang.

Sekitar 1.000 orang biasanya datang untuk makan siang
di kuil itu. Pada hari kerja, beberapa karyawan rumah
sakit umum Singapura yang letaknya berdekatan dengan
kuil itu datang berombongan untuk ikut makan siang.

Karpal mengatakan, semua orang bisa makan di kuil
Gurdwara asal bersedia mengikuti aturan setempat yaitu
melepaskan alas kaki dan menutup kepalanya dengan
kerudung.

Ada juga tempat yang menyediakan makanan gratis berupa
pasakan China tetapi halal, yaitu yang diselenggarakan
oleh lembaga kemasyarakatan Lengkok Bahru.

Di tempat ini makanan gratisnya diperuntukkan bagi
warga yaang berusia 60 tahun ke atas, seperti juga
yang berlaku di balai kemasyarakatan Kallang, Mac
Pherson, Paya Lebar dan kampung Glam.

Menyediakan sarapan pagi gratis menjadi ciri khas
dewan kota di wilayah Singapura bagian Timur laut yang
membuka kesempatan sarapan mulai pukul 05.45 hingga
pukul 07.00 dengan menu roti, telur serta kopi atau
teh.

Banyak lembaga lain memberikan layanan serupa misalnya
Thong Kheng Walfare Services Society di Bukit Merah
yang menyediakan makan siang dan malam selama enam
hari dalam sepekan, demikian juga Thye Hua Kwan Moral
Society yang mengelola tiga tempat untuk makan tanpa
membayar dengan menu masakan China yang halal.

Memberi makan gratis untuk ribuan orang setiap hari,
tentu saja membutuhkan dana yang tidak sedikit.

Dana tersebut biasa dikumpulkan dari sumbangan para
dermawan dan juga biaya pengelolaan operasional di
lembaga yang bersangkutan. Kadang-kadang bentuk
sumbangan yang masuk berupa bahan makanan kering dan
juga segar.

Kesediaan sejumlah pekerja sosial untuk menjadi juru
masak yang sama sekali tidak mendapat imbalan (uang)
merupakan aspek penting yang menunjang kegiatan ini.

Salah seorang relawan tersebut, Kumar Sinnanan (43)
lelaki keturunan India telah mengabdikan tenaganya di
pondok Budha Singapura sejak dua tahun lalu, justru
setelah ia terkena PHK dari tempat kerjanya.

Semula dia mampir untuk makan siang, tetapi akhirnya
tergerak untuk menyumbangkan tenaganya di dapur.

Pria yang tinggal di rumah flat kecil dengan istri,
anak dan saudaranya ini, setiap hari sejak pagi buta
membantu memasak di pondok Budha, kemudian pada malam
bekerja sebagai karyawan kontrak dengan upah 750 dolar
atau sekitar 3,2 juta rupiah, jumlah yang kecil untuk
ukuran biaya hidup di Singapura. (Ant/O-1)

 


__________________________________
Do you Yahoo!?
New Yahoo! Photos - easier uploading and sharing.
http://photos.yahoo.com/
_______________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/listinfo/rantau-net
_______________________________________________

Kirim email ke