---------- Original Message ---------------------------------- From: "Ronald P. Putra" <[EMAIL PROTECTED]> Reply-To: <[EMAIL PROTECTED]> Date: Fri, 19 Dec 2003 04:49:34 -0800
Assalaamu 'alaikum wr wb Batua bana Mamanda, memang seharusnyolah kami maniru apo yang alah mamanda lakukan itu. Karano masiang-masiang awak alah tahu baso ado tatulih di Al-Qur'an, jadi indak mungkin lai awak mancari-cari celah untuak menghindar. Barek tangguang jawabnyo. ------------- ILLUSTRASI : Perbedaan bagi yang menabung di Bank Syariah dengan Bank Konvensional : Si Fulan membuka deposito mudharabah di Bank Syariah sebesar 10.000.000 selama sebulan. Setelah sebulan Bank Syariah tsb menghitung bagi hasil dan didapatlah (misalnya) bagi hasil bruto buat si Fulan sebesar Rp 125.000, setelah dipotong pajak 17.5% dan Zakat 2.5% maka netto yang diperoleh Rp 100.000. Seandainya si Fulan membuka deposito di Bank Konvensional dengan suku bunga 20% misalnya, maka hasil setelah sebulan bruto adalah Rp 164.000 dan netto setelah dipotong pajak 20% adalah Rp 131.500 Maka lihatlah perbedaannya : Walaupun hasil yang diterima si Fulan mungkin lebih besar pada Bank Konvensional, tetapi jika dia mendepositokan uangnya di Bank Syariah, maka minimal dia telah memiliki dua hal keuntungan : yaitu : Telah dibayarkan zakatnya dan telah mengikuti ketentuan syariat agama, ujung-ujungnya ada rasa aman di bathin. Saya kira kita semua sepakat bahwa rasa aman di bathin tidak dapat ditukar dengan uang berapapun. Ini sedikit illustrasi dasar perbedaar antara Bank Syariah dengan Bank konvensional. Semoga bermanfaat... ---------- Original Message ---------------------------------- From: Muhammad Dafiq Saib <[EMAIL PROTECTED]> Reply-To: "<b>Milis Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak)</b> sejak 1993" <[EMAIL PROTECTED]> Date: Thu, 18 Dec 2003 17:41:40 -0800 (PST) >Assalamu'alaikum wr.wb., > >Kiro-kiro duo baleh tahun nan lapeh, di suatu ta'lim >(pangajian) di lingkungan tampek ambo bakarajo di >Balikpapan, kami mambahas pakaro bungo bank. Ustad nan >maagiahan pangajiantu bacarito pakaro 'riba' atau >praktek 'rente'. Banyak ayat-ayat al Quran nan >manarangkan pakaro riba tu diantarono, surah Ali Imran >ayat 130, nan aratino labiah kurang, 'Wahai >orang-orang yang beriman! Janganlah kamu memakan riba >yang berlipat ganda. Bertaqwalah kepada Allah agar >kamu menjadi orang yang menang'. >Ramilah bahasan kami katiko itu. Tamasuak ambo batanyo --------- di karek ---------------------- >_______________________________________________ > ____________________________________________________ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net ____________________________________________________