Menuju Musdhalifah dan Mina

Arofah , 31 Januari 2004  ( 9 Zulhijjad 1422 H )

Matahari baru saja tenggelam di ufuk Barat , azan sholat Maghrib telah dikumandang diseluruh Padang Arofah , dan para jamaah sudah siap siap melakukan sholat jamak takdim Maghrib dan Isya . Karena sebentar lagi seluruh jamaah akan diberangkatkan menuju Mushdalifah untuk Mabit disana . Karena Rombongan saya merupakan rombongan terakhir yang diberangkatkan ke Arofah dari Makkah , maka sebagai konpensasi , untuk menuju Mushdalifah kloter 71 Ex Surabaya menjadi rombongan pertama yang diberangkatkan pada ja 18.30 . Masing masing rombongan dimasukkan dalam suatu kerangkeng ( lokasi yang dipagari dengan besi ) dan ketua rombongan dan regu menghitung anggotanya setelah itu baru naik ke bis menuju Mushdalifah .

System transportasi yang diterapkan Arab Saudi saat ini ialah systeem " Turaddudi " yakni systeem shuttle service , bis yang membawa jamaah rombongan pertama akan mendrop jamaah di Mushdalifah kemudian menjemput lagi jamaah berikutnya , dan begitu seterusnya sampai semua jamaah terangkut semua . Karena saya rombongan pertama menuju Mushdalifah , suasana di disana masih sepi dan dengan diterangi lampu mercury yang terang benderang , saya langsung memungut batu batu kerikil sebanyak 70 buah untuk persiapan pelemparan jumroh besok harinya . Selesai memilih batu kerikil saya dan rombongan dapat istirahat dilapangan terbuka dengan menggelar tikar yang dibawa dari Arofah . Semakin lama Mushdalifah semakin rame saja , karena tidak henti hentinya bus bus besar membawa jamaah dan ada juga yang jalan kaki dan akan berhenti sementara ( mabit ) disini sampai tengah malam nanti . Akhirnya Mushdalifat padat oleh jamaah . Untuk meluruskan badan saja , hampir tidak ada tempa t kosong . Jadi kita tidur harus "bakaluak" seperti udang goreng dalam pakaian ihrom , dan tak perduli lagi dengan siapa yang tidur disebelah kita . Untung sebelumnya regu saya dari Bali sudah mengambil tempat duluan dan tidak bercerai berai. Tepat jam 24.00 atau jam 00 tanggal 1 Februari 2004 atau 10 Zulhijjah 1422 H para jamaah mulai diberangkatkan menuju Mina dan kebetulan rombongan saya termasuk yang pertama diberangkatkan . Tak sedikit para jamaah yang berjalan kaki menuju Mina . Perjalanan Mushdalifah - Mina ditempuh lebih kurang 1 jam dengan bus yang berjalan beringsut dan langsung menuju maktab 60 di bibir sebuah bukit . Ada sebagian teman teman setelah sampai dimaktab dan menarok barang barang bawaan langsung berangkat menuju Makkah untuk mengejar sholat Idul Adha di Masjidil Haram dan sekalian melakuka thowaf Ifadah , sai dan tahalul . Dan sore hari harus sudah kembali lagi ke Mina . Sedangkan saya dan Ketua Rombongan beseta teman lain lebih kurang 20 orang tetap tinggal di Mina karena kondisi yang agak lelah dan kurang tidur . Pada tengah malam lebih kurang jam 02.00 masuk pula rombongan kloter 16 Batam dan umumnya terdiri dari jamaah Sumatera Barat , dan ini dapat saya ketahui dari pembicaraan mereka yang kental logat Minangnya . dari perkenalan besok harinya , ternyata jamaah kloter 16 Batam tersebut berasal dari Duri Riau dan diantaranya jamaah dari perusahaan Caltex ( PT CPI )

Wassalm : zul amry piliang di jimbaran bali


Do you Yahoo!?
Yahoo! Search - Find what you’re looking for faster.
____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke