Assalamualaikum wr.wb
Propinsi
Sumbar didalam melakukan upaya pergantian nama Bandar Udara termasuk
kalah cepat dibandingkan propinsi lainnya di Indonesia . Ambil contoh
Bali umpamanya , masyarakat Bali sudah lama mengenal nama Bandara
didaerahnya dengan nama Ngurah Rai yang diambil dari nama tokoh pejuang
daerah setempat , guna mengantikan nama Bandara lama “Tuban” . Demikian
pula dengan daerah lainya seperti Pekanbaru ,
Jambi , Batam , Palembang , Banjarmasin , Ujung Pandang , Manado ,
Ambon , Biak , telah banyak yang mengganti nama Bandaranya dengan nama
tokoh tokoh setempat seperti Hang Nadim ,
Sulthan Mahmud Badaruddin , Sultan Thaha , Syamsuddin Noor , Hasanudin
, Walter Mongonsidi , Pattimura , Frans Kasiepo dll .
Namun
Propinsi Sumbar dari dulu sampai sekarang dan kebetulan hanya punya
Bandara satu satunya tetap saja mengunakan nama “Tabing’ ( Tebing ? ).
Apakah
tidak ada atau belum ada upaya serta usulan dari masyarakat Minang atau
DPRD serta Pemda setempat untuk pergantian nama tersebut ?
Mumpung
Bandar Udara baru di nagari “Ketaping” masih
dalam tahap pembangunan dan nantinya akan merupakan pintu gerbang utama
memasuki Sumbar melalui udara , alangkah baiknya kalau mulai sekarang
sudah ada wacana atau aspirasi dari masyarakat
Minang baik yang dikampung maupun di rantau untuk memberikan nama
Bandara baru tersebut dengan nama tokoh pejuang maupun tokoh
legendarais masyarakat Minang Sumatera Barat
misalnya :
-Bandar
Udara : Imam Bonjol
-
Bandar Udara : H . Agus Salim
-Bandar
Udara : Sutan Sjahrir
-Bandar
Udara : Moch . Yamin
-Bandar
Udara : Moch Syafe'i ( Pendiri INS Kayu Tanam )
-Bandara
Udara: Dang Tuanku
-Bandar
Udara : Minagkabau
-Bandar
Udara......................( siapa menyusul ) ?
Wacana
ini bisa kita diskusikan dipalanta ini dan nantinya akan diteruskan (
di paroweikkan istilah Mak Ban ) sebagai bahan masukan untuk DPD dan
Pemda Sumbar hasil pemilu 5 April 2004 untuk
diperjuangkan . Mohon maaf nama Bung Hatta tidak saya sebutkan karena
sudah diabadikan sebagai nama Bandar Udara di Tangerang Banten
berdampingan dengan nama tokoh proklamator Ir . Soekarno
Wassalam
: zul amry piliang ( mantan pegawai Bandara
Ngurah Rai )