Assalamu'alaikum ww.
Kok talambek pulo awak tantu diagiah nyo se dek urang Japang tu, namo Japang lai haha. Sabab tadanga diambo kan sistimnyo sistim kontrak, jadi kalau lah jadi mako baoperasi sadonyo dibawah komando Japang salamo 10 tahun, tantu supayo pulang modal ditambah kauntungannyo.  Nah logika ambo kau lah salasai tantu capek dioperasikan, supayo waktu kontrak hasianyo indak nol untuak urang Japang nan punyo modal tu. Batu nan tadanga di ambo.

Wassalam
Isna H

zul amri wrote:
 Assalamualaikum wr.wb

Propinsi Sumbar didalam melakukan upaya pergantian nama Bandar Udara termasuk kalah cepat dibandingkan propinsi lainnya di Indonesia . Ambil contoh Bali umpamanya , masyarakat Bali sudah lama mengenal nama Bandara didaerahnya dengan nama Ngurah Rai yang diambil dari nama tokoh pejuang daerah setempat , guna mengantikan nama Bandara lama “Tuban” . Demikian pula dengan daerah   lainya seperti Pekanbaru , Jambi , Batam , Palembang , Banjarmasin , Ujung Pandang , Manado , Ambon , Biak , telah banyak yang mengganti nama Bandaranya dengan nama tokoh  tokoh setempat seperti Hang Nadim , Sulthan Mahmud Badaruddin , Sultan Thaha , Syamsuddin Noor , Hasanudin , Walter Mongonsidi , Pattimura , Frans Kasiepo dll .

Namun Propinsi Sumbar dari dulu sampai sekarang dan kebetulan hanya punya Bandara satu satunya tetap saja mengunakan nama “Tabing’ ( Tebing ? ).

Apakah tidak ada atau belum ada upaya serta usulan dari masyarakat Minang atau DPRD serta Pemda setempat untuk pergantian nama tersebut ?

Mumpung Bandar Udara  baru di nagari “Ketaping” masih dalam tahap pembangunan dan nantinya akan merupakan pintu gerbang utama memasuki Sumbar melalui udara , alangkah baiknya kalau mulai sekarang sudah ada wacana atau  aspirasi dari masyarakat Minang baik yang dikampung maupun di rantau untuk memberikan nama Bandara baru tersebut dengan nama tokoh pejuang maupun tokoh legendarais masyarakat Minang   Sumatera Barat misalnya :

 -Bandar Udara :  Imam Bonjol

- Bandar Udara : H . Agus Salim

-Bandar Udara  : Sutan Sjahrir

-Bandar Udara : Moch . Yamin

-Bandar Udara : Moch Syafe'i ( Pendiri INS Kayu Tanam )

-Bandara Udara: Dang Tuanku

-Bandar Udara : Minagkabau

-Bandar Udara......................( siapa menyusul ) ?

Wacana ini bisa kita diskusikan dipalanta ini dan nantinya akan diteruskan ( di paroweikkan istilah Mak Ban ) sebagai bahan masukan untuk DPD dan Pemda Sumbar hasil pemilu 5 April 2004  untuk diperjuangkan . Mohon maaf nama Bung Hatta tidak saya sebutkan karena sudah diabadikan sebagai nama Bandar Udara di Tangerang Banten berdampingan dengan nama tokoh proklamator Ir . Soekarno

Wassalam : zul amry piliang   ( mantan pegawai Bandara Ngurah Rai )

Do you Yahoo!?
Yahoo! Small Business $15K Web Design Giveaway - Enter today


____________________________________________________ Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net ____________________________________________________


____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke