Melawan Intervensi Amerika

oleh : Ustad Abu Bakar Basyir


Sekali lagi, pemerintah Amerika menampakkan arogansinya terhadap bangsa lain dengan memaksakan kehendaknya kepada pemerintah Indonesia. Kekecewaan pemerintah Amerika dan sekutunya terhadap putusan MA yang menolak tuduhan makar pada kasus yang saya alami adalah jelas-jelas merupakan tindakan sewenang-wenang terhadap bangsa Indonesia yang berdaulat. Kekecewaan mereka tidak berhenti sampai di sana, Amerika telah berusaha memfitnah dan berusaha melibatkan saya dengan tindakan terorisme, terutama sebagai tersangka pelaku bom Bali. Konon mereka memiliki bukti-bukti yang akan mengaitkan saya berdasarkan pengakuan Hambali yang telah mereka
penjarakan. Namun celakanya, polisi yang seharusnya menjadi pelindung rakyat justru terpengaruh dan akan memeriksa saya kembali pada kasus yang pernah dituduhkan kepada saya terdahulu, meskipun tidak dapat dibuktikan oleh lembaga pengadilan.

Untuk memaksakan kehendaknya, pemerintah Amerika juga telah membujuk dan menekan para pemimpin bangsa Indonesia, baik dari kalangan pemerintah maupun organisasi massa Islam. Seperti yang dilakukan Duta Besar AS untuk Indonesia Ralph L. Boyce terhadap Ketua Umum PP. Muhammadiyah Prof. Dr. Ahmad Syafii Maarif. Sebagaimana ditulis Pak Syafii pada sebuah koran nasional, Boyce atas perintah Gedung Putih pada 28 Maret lalu telah mendatanginya di kantor PP. Muhammadiyah dan meminta pimpinan ormas Islam
terbesar ini untuk membujuk para pejabat Indonesia seperti Ketua MA dan Kapolri agar tetap menahan saya. Namun dengan sikap ksatria dan tegas Pak Syafii menolak permintaan gila itu dengan alasan MA telah membebaskan saya setelah menjalani hukuman panjang dan sebagai WNI, beliau wajib menghormati keputusan tersebut dan pihak asing tidak patut mencampuri keputusan peradilan di negara lain.

Tindakan arogan pemerintah Amerika di bawah kepemimpinan Bush terhadap para aktivis dakwah seperti saya, tidak lain merupakan cerminan mereka yang anti pada perkembangan Islam dan umatnya. Mereka telah dijadikan alat musuh-musuh Islam dengan membunuh orang lemah, wanita dan anak-anak serta menghancurkan peradaban yang telah dibangun susah payah, khususnya di dunia Islam. Tindakan mereka di Palestina, Afghanistan, Somalia, Sudan, dan Irak adalah contoh nyata bagaimana jahatnya kebijakan Amerika terhadap kemanusiaan. Para pejuang Palestina yang mempertahankan tanah airnya dari agresor Israel justru dianggap teroris. Sementara Israel yang nyata-nyata teroris dan penjajah justru mereka bela, bahkan diberi bantuan melimpah ruah untuk membunuhi rakyat Palestina yang tak berdosa dan para pemimpinnya serta meruntuhkan rumah tinggal mereka.

Jika kita kembali melihat sejarah, maka jelaslah bahwa Amerika memang
memiliki tradisi sebagai penjajah dan teroris. Mereka telah memerangi dan membunuh dengan kejam suku-suku Indian sebagai pemilik sah benua Amerika. Maka tidak mengherankan jika sebuah bangsa yang dibangun di atas dasar penjajahan dan terorisme, kini telah menjelma menjadi bangsa bar-bar yang senantiasa ingin menjajah dan meneror bangsa lainnya. Kemajuan dan kekayaan yang mereka miliki justru dijadikan sebagai sarana untuk menekan, meneror, serta memerangi bangsa-bangsa kecil dan lemah. Dengan kekuatan yang ada padanya, kini kita menyaksikan bagaimana arogannya pemerintah Amerika yang telah menjadi seperti polisi yang mengatur dunia sesuai dengan kehendaknya. Mereka akan memerangi pemerintahan sah suatu negara
yang dianggapnya tidak sesuai dengan kehendaknya. Tindakan arogan Amerika ini jelas akan menimbulkan perlawanan dari mereka yang dizalimi, dan keadaan tersebut akan mengantarkan dunia pada benturan peradaban antarbangsa dan agama, serta memicu peperangan semesta dan kehancuran global peradaban manusia. Itulah sebabnya, kebijakan pemerintah Amerika yang arogan dan berstandar ganda harus dilawan demi kelangsungan keamanan dan kedamaian di muka bumi ini.

Tekanan pemerintah Amerika dan sekutunya terhadap pemerintah Indonesia agar tetap menahan serta mengadili kembali diri saya karena dituduh sebagai teroris internasional jelas merupakan tindakan arogan mereka yang sok kuasa. Tekanan dan tuduhan pemerintah Amerika dan antek-anteknya tersebut merupakan pelecehan terhadap kedaulatan dan kemerdekaan NKRI, merendahkan harkat dan martabat bangsa Indonesia, meremehkan pemerintah yang sah, memecah-belah persatuan dan kesatuan seluruh komponen bangsa, serta menghina dan memerangi umat Islam bangsa Indonesia. Itulah sebabnya mereka harus dilawan sesuai dengan perintah Allah swt, Rasul-Nya, dan HAM, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an: "Janganlah kamu merasa lemah dan meminta damai, padahal kamulah yang lebih mulia dan Allah senantiasa bersamamu, dan Dia sekali-kali tidak akan mengurangi balasan perbuatanmu." (QS. Muhammad:35).

Demikian pula, penolakan pemerintah Amerika dan sekutunya terhadap
keputusan MA yang merupakan lembaga pengadilan tertinggi di Indonesia terhadap diri saya, adalah jelas-jelas merupakan penghinaan atas sistem peradilan bangsa Indonesia, sehingga harus disikapi dengan tegas dan berani oleh pemerintah dan para penegak hukum lainnya sebagai manifestasi kedaulatan RI. Jika hukum dapat dipermainkan begitu saja oleh mereka yang menganggap dirinya berkuasa, maka bangsa Indonesia akan kehilangan harkat dan martabatnya di hadapan dunia internasional. Bangsa yang berdaulat
tidak akan memberikan jalan kepada bangsa lain untuk mengintervensi hukum mereka dengan alasan apapun.

Tekanan dan tuduhan tersebut merupakan kezaliman terhadap diri saya
sebagai mubaligh yang menyeru pada kebenaran dan kedamaian sejati
sebagaimana diperintahkan Allah swt dan Rasul-Nya. Oleh karenanya,  saya akan melawan dengan segala kemampuan yang ada, meskipun seorang diri. Kendatipun kemampuan saya melawan untuk membela diri hanya dengan lisan dan doa sebagai orang yang dizalimi. Karena Allah memerintahkan hamba-Nya untuk membela dirinya, sebagaimana Allah swt berfirman: "Dan orang-orang yang apabila mereka diperlakukan dengan zalim mereka membela diri." (QS. Asy-Syuro:39).

Hakikatnya, tuduhan pemerintah Amerika dan sekutunya seperti melibatkan saya pada kasus bom Bali adalah tindakan anti Islam yang mendiskreditkan dan memfitnah umat serta kebohongan besar yang didorong oleh rasa takut mereka terhadap kebangkitan Islam yang sedang marak di Indonesia. Padahal kenyataannya saya adalah salah seorang yang tidak setuju dengan peledakan bom Bali bersama para ulama dan umat Islam di Solo sehari setelah kejadian. Jadi, melibatkan saya dengan peristiwa yang tidak saya ketahui dan tidak saya setujui sama sekali adalah konspirasi jahat dan kejam yang memiliki tujuan sangat tendensius. Amerika dan sekutunya sangat mengetahui
keadaan saya yang tidak mungkin mampu merencanakan pengeboman atau memerintahkannya, apalagi untuk memiliki dan merakit bom seperti yang meledak di Legian Bali. Apalagi menurut para ahli seperti tim investigasi bom Bali MUI yang dipimpin Letjen (purn) ZA. Maulani (mantan Kepala BAKIN), ledakan bom tersebut disebabkan oleh sejenis nuklir yang hanya dimiliki oleh negara-negara tertentu seperti Amerika dan Israel yang peredarannya sangat terbatas dan ketat.

Amerika dan sekutunya berusaha melibatkan saya dengan terorisme
internasional ataupun bom Bali, tidak lain karena mereka sangat takut pada munculnya kesadaran dan kebangkitan kaum muslimin melalui kegiatan dakwah saya di masyarakat untuk menegakkan syariat Islam dan menerangkan hakikat Islam yang lurus. Dakwah saya tersebut dianggap telah menjadi penghalang besar bagi musuh-musuh Allah untuk menjalankan misi sesatnya menggembosi dan mengobok-obok ajaran dan syariat Islam di Indonesia. Juga dalam rangka membasmi semangat aktivis muslim dalam berjuang di jalan Allah dan melemahkan umat Islam Indonesia agar bangsa ini mudah dikuasai dan dijajah
kembali.

Info intelijen yang diserahkan pemerintah Amerika kepada pihak-pihak
berwenang di Indonesia merupakan berita bohong yang direkayasa untuk mendiskreditkan bangsa Indonesia dan sengaja untuk meneror umat Islam, khususnya mubaligh yang berjuang menegakkan kebenaran. Untuk itu, tidak ada jalan lain kecuali harus menolaknya, apalagi info sesat itu mau dijadikan dasar untuk menangkap dan memenjarakan orang-orang yang berjuang menegakkan syariat Islam. Nama Hambali yang disebut-sebut sebagai sumber tuduhan dan fitnah yang ditimpakan kepada saya harus didatangkan ke Indonesia untuk dicek kebenaran dan keabsahan beritanya. Kalau pemerintah Amerika tidak mau menghadirkan Hambali ke Indonesia dan diperiksa dengan prosedur yang benar, maka itu membuktikan bahwa berkas yang dikirim adalah
rekayasa yang disengaja sebagai sarana untuk meneror diri saya dan umat Islam Indonesia. Maka tidak diragukan lagi, semua rekayasa jahat Amerika dan sekutunya bertujuan untuk menghancurkan Islam dan umatnya di dunia ini. Benarlah firman Allah swt: "…mereka senantiasa memerangi kamu untuk memurtadkan kamu, bila mereka ada kemampuan…". (QS. Al-Baqarah:217).


Pemerintah di bawah presiden Bush yang paranoid dan jahat telah menjadikan isu terorisme sebagai bahan kampanyenya untuk membela diri atas kelemahan dan kegagalan pemerintahannya. Kegagalannya menangkap Usamah, walaupun sudah mengerahkan pasukan terbaik dan dana besar-besaran telah menimbulkan frustrasi yang meluas di kalangan pemerintahannya. Maka untuk mengambil hati rakyat Amerika yang menolak kepemimpinannya karena banyak merugikan bangsanya, Bush telah menciptakan kebohongan dan fitnah besar kepada umat
Islam. Mereka telah menciptakan simbol-simbol terorisme internasional
seperti yang menimpa diri saya. Padahal kenyataannya adalah untuk
mengelabui rakyat Amerika yang telah membiayai pemerintahnya, namun disalahgunakan untuk menjalankan kejahatan kemanusiaan dengan membunuh sesama manusia dan menghancurkan peradaban dunia. Musuh Allah pemerintah Amerika memang takabur. Karunia Allah yang diberikan kepada mereka berupa harta yang melimpah dan kemajuan teknologi yang tinggi bukannya disyukuri untuk berbuat kebaikan dan kemaslahatan pada umat manusia, melainkan mereka gunakan untuk menindas umat manusia terutama umat Islam dan untuk melumpuhkan serta menghancurkan Islam dengan kedok memerangi teroris. Insya Allah azab-Nya akan segera menimpa AS dan sekutunya, kecuali mereka bertobat. "Maka janganlah harta dan anak-anak
mereka menarik hati kalian. Sesungguhnya Allah menghendaki dengan memberi harta dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam kehidupan di dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam keadaan kafir." (QS. At-Taubah:55).

Janganlah pemerintah Amerika dan sekutunya mengira bahwa Allah melimpahkan harta dan teknologi tinggi itu kepada mereka berarti Allah melindungi mereka. Bahkan Allah sengaja menangguhkan, sehingga jika mereka tidak bertobat dan makin membabi-buta, maka azab Allah pasti menimpa mereka dengan tiba-tiba. "Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami-pun membukakan semua pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan itu, maka Kami siksa mereka dengan tiba-tiba, lalu mereka terdiam dan putus asa." (QS. Al-An'am:44). Jika bangsa Amerika dan sekutunya tidak segera sadar dengan tindakan jahat para pemimpin mereka yang berbuat kerusakan dengan nikmat yang Allah berikan, maka tunggulah kehancuran mereka dengan penuh penderitaan dan kehinaan. Wahai bangsa Amerika dan sekutunya, segeralah menyadari kesalahan kalian dan bertobatlah kepada Allah sebelum azab yang mahadahsyat menjumpai kalian!
Oleh karena itu, pemerintah Indonesia dan segenap aparatnya, baik TNI,Polri dan para penegak hukum lainnya jangan sampai terpedaya dengan manuver politik keji pemerintah Amerika dan fitnah yang ditujukan kepada umat Islam, khususnya terhadap diri saya, hanya karena tekanan dan terikat bantuan mereka. Kita harus bersikap ksatria dan berani, seperti sikap pemimpin kita, Pak Syafii Maarif, yang walaupun berbeda pendapat dengan saya, tapi beliau menunjukkan sikap seorang pemimpin bangsa Indonesia yang bermartabat. Cukuplah fitnahan yang telah menimpa saya, jangan terulang kembali akibat terlalu percaya kepada mereka yang memilki agenda tersembunyi menghancurkan Indonesia. Tindakan adu-domba pemerintah Amerika
terhadap sesama bangsa Indonesia akan menimbulkan perpecahan NKRI dan akan menimbulkan konflik horisontal yang akan menambah keterpurukan bangsa ini. Sebagai bangsa yang berdaulat, berharkat dan bermartabat, kita harus berani menolak dan melawan segala bentuk keinginan jahat mereka dan bersatu-padu membangun bangsa menyelesaikan segala krisis yang tengah melanda dengan berpedomankan kepada ajaran Allah dan Rasul-Nya. Kepada kaum muslimin, terutama para pemimpin umat, baik dalam organisasi
sosial maupun politik, saya menyerukan agar senantiasa meningkatkan
ketaqwaan dan ukhuwah Islamiyah, menggalang persatuan dan menjauhkan perpecahan. Marilah kita bersatu pada hal-hal yang kita sepakati dan bertoleransi pada hal-hal yang berbeda, serta membuang jauh penyakit egoisme pribadi dan kelompok. Bangsa Indonesia yang mayoritas muslim sangat membutuhkan perjuangan kita untuk mengantarkan mereka menuju keadilan, kesejahteraan, kedamaian serta kemajuan berdasarkan syariat Islam. Marilah kita bersama-sama membangun kekuatan umat menjadikan Indonesia sebagai bangsa dan negara yang diridoi Allah swt. Ya Allah, saksikanlah.

Ya Allah Tuhan kami, janganlah jadikan pemimpin kami dari mereka yang
tidak takut kepada-Mu dan tidak menyayangi kami. Ya Allah,  sesungguhnya Engkau telah memberi pemerintah Amerika dan sekutunya harta kekayaan, teknologi, kemajuan dan persenjataan yang kuat, akibatnya mereka menyesatkan manusia dari jalan-Mu yang lurus. Berilah mereka petunjuk, tetapi jika Engkau tidak berkenan karena kehendak-Mu yang adil dan bijaksana, maka azablah mereka dengan siksa-Mu yang telah Engkau janjikan, karena mereka tidak akan sadar dan beriman kepada-Mu sehingga mereka menyaksikan siksa pedih-Mu dengan mata mereka. Ya Allah Yang Maha Perkasa, kabulkanlah doa hamba-Mu yang lemah dan hina ini, sesungguhnya Engkau Maha
Mendengar dan Maha Mengetahui. Terimalah tobat kami, sesungguhnya Engkau Maha Menerima tobat dan Maha Penyayang. Amin.

Rutan Salemba, 15 April 2004

____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke