http://ranah-minang.info/content.php?article.26.1

B. Manti

Manti adalah parmato nagari (pelita atau penerang dari suatu nagari).
Contohnya seperti alim ulama dan cerdik pandai. Bila diandaikan kepada
sistem pemerintahan modern, maka Manti seperti halnya dengan Menteri yang
membantu tugas Presiden.

Fungsi Manti sendiri adalah membantu tugas Penghulu. Apabila terjadi suatu
permasalahan dalam suatu negeri, baik ataupun buruk, maka Manti bertugas
memberikan informasi atau sebagai pelaksana. Jadi, Manti bertugas
menyampaikan perintah dari penghulu kepada kaum dan juga menyampaikan segala
permasalah yang dihadapi oleh anak kemenakan dan kaum kepada penghulu.
Seperti disebutkan dalam pepatah minang:


Panghulu iyolah mangkuto nagari
Ulama manjadi suluah bendang
Manti iyolah parmato nagari
Parik paga nyato dubalang
Manti sendiri dibagi dalam 11 kategori:


Manti Katak Gegawai
yaitu Manti yang "mamutuih kato" (menyelesaikan masalah).


Manti Gagak Gegawai
yaitu Manti antara lawan dan kawan. Adakalanya menyelesaikan masalah, namun
kadang kala juga membuat masalah. Seperti dalam pepatah Minang:


Duduak antaro kawan jo lawan
Mamijakkan batuang sabalah
Namuah bapijak pada lawan
Di sinan kato putuih sudah


Manti Semarak Semawai
Yaitu Manti yang cuma mendengar saja. Kadang kala berkata sedikit, namun
lebih banyak diam saja. Manti ini takut untuk berkata dikarenakan kurangnya
ilmu yang dimiliki.


Adoh nan tahu mandanga sajo
Suko maetong buah baju
Mangaluakan pandapek indak namuah pulo
Bakato-kato manaruah ragu


Manti Buruak
Apabila suatu masalah akan diputus (diselesaikan), dia tidak mau datang,
sehingga segala perkara diputuskan oleh orang lain.


Ado kalonyo rajin dipangka
Putuih pakaro tak pai lai
Di urang putih awak lah tingga tahia ameh
Tahia ameh tak urang bari


Manti Olok
Setelah menjelek-jelekan orang yang bermasalah, Manti ini akan meminta
semacam sogokan sehingga ia akan memenangkan perkara orang yang bermasalah
tersebut.


Manti Kutuk
Manti ini akan mencari keuntungan (meminta uang sogokan) dari kedua belah
pihak yang bersengketa. Akibatnya, permasalahan menjadi terlantar dan
sengketa yang terjadi tidak terselesaikan malah akan membesar. Dalam pantun
adat Minang dikatakan:


Sarupo pakorol buluah
Suko manarimo kepeang suok
Urang bapakaro sarupo diadu
Kadua balah pihak diagieh arok


Manti Sigiriak
Manti yang kerjanya setiap hari hanya memikirkan suatu permasalahan dan
ingin menyelesaikan suatu sengketa tanpa harus bersusah payah.


Manti Samuik
Manti ini sedikit bicara, permasalahan yang diurusnya pun ada yang selesai
ada yang tidak. Kerja lambat dan lalai. Dalam pantun Minang disebut:


Manti samuik manti nan lamban
Sagalo kawajiban balalai-lalai
Asa tasabuik barusan
Namuah talatak jadi tabangkalai


Manti Ikua Kabau
Manti ini tahu dengan hukum adat dan syara'. Tapi apabila dia mendengar akan
mendapatkan banyak hadiah, maka bisa berubah pendiriannya.


Manti Sajo
Manti ini sama istilahnya seperti "Mantimun Bungkuak", yaitu manti yang
tidak masuk dalam hitungan. Apa kata orang dilihat dan diikuti saja. Manti
ini adalah Manti yang bodoh. Apabila ada yang bertanya padanya, biasanya dia
menjawab: Entahlah, aku hanya mendengar kata orang saja.
Dalam pantun Minang disebut:


Manti panuruik pulo pantangan
Namuah maikua kato urang
Dalam sidang tak masuak etongan
Binguang di awak cadiak di urang


Manti Rajo
Manti ini merasa benar sendiri dan orang lain selalu dianggap salah. Apabila
ada yang membantah atau mendebatnya, maka ia akan memusuhi orang tersebut.
Kalau ada yang memberi sogokan, ia tidak akan memperdulikan perbuatan orang
tersebut, walaupun perbuatan tersebut salah. Di dalam pepatah Minang
dikatakan:


Tasabuik pulo Manti Rajo
Suko mamarentah babana surang
Apo katonyo diikuik sajo
Salah jo bana indak ditimbang


C. MALIN / ULAMA / PANDITO

Malin berfungsi sebagai pemberi penerangan atau orang yang diminta
nasehatnya oleh masyarakat dalam nagari atau suku, yaitu orang yang
menentukan mana yang halal dan haram.

Malin atau Ulama atau Pandito merupakan orang yang menyelenggarakan segala
sesuatu dalam masyarakat yang berhubungan dengan keagamaan, seperti nikah,
talak, rujuk, kelahiran, kematian, zakat dan lain-lain. Malin juga dapat
mengadili suatu perkara jika dianggap perlu. Apabila ada pengambilan sumpah,
maka Malin yang akan melakukan pengambilan sumpah tersebut.

D. HULUBALANG

Hulubalang atau Dubalang dalam adat Minangkabau adalah pembantu penghulu
yang bertugas dalam masalah keamanan (seperti Polisi sekarang). Apabila ada
suatu kekacauan, maka hulubalang harus segera menyelesaikan permasalahan
tersebut. Selain itu, hulubalang juga bertugas dalam memelihara agar setiap
keputusan penghulu dapat terlaksana

Biasanya yang menjadi hulubalang adalah seseorang yang berani, kuat dan
merupakan seorang ahli silat.




____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke