Date:   Tue, 27 Apr 2004 09:04:02 +0800 
From:   "Asri Dharma" [EMAIL PROTECTED] 
Subject:   [Alimbas] SBY memang sedang top (sekali lagi isu mas) 
To:   <[EMAIL PROTECTED]> 
Reply To:   [EMAIL PROTECTED] 
----- Original Message -----
From: Tasliman <[EMAIL PROTECTED]>

Kehebatan SBY Luar Biasa Hebatnya,GD ternyata sangat jeli, lebih jeli daripada 
politikus lain yang melek.

Menengok ke Belakang
Sebetulnya sebuah majalah berita mingguan ternama sudah mengendus geliat mengusung SBY 
ke RI 1 sejak Juli 2001, tepatnya sejak SBY gagal menjadi wapres menggantikan MSP yg 
naik ke RI 1. Kegagalan yg kemudian disikapi dengan rapat-rapat intensif di berbagai 
tempat untuk sebuah tujuan besar, RI-1. Lewat Subur Budhisantoso (Kepala Pusat 
Penelitian Pranata Pembangunan UI) dan pentolan-pentolan GMKR (Gerakan Mengembalikan 
Kedaulatan Rakyat) seperti Irsan Tanjung dan Sri Soemantri (keduanya Guru Besar UI), 
serta di back up oleh jenderal-jenderal loyalis SBY, diantaranya Sudi Silalahi dan 
Ma'ruf, serta jaringan pengusaha "hitam' (contoh kecil, S.P.M Yong, Adik
Aseng, seseorang yg disebut-sebut pengelola togel KUDA LARI yg beredar luas di Jawa 
tengah setiap hari), dan juga memperoleh aliran dana dari luar negeri yang 
disebut-sebut berasal dari 2 organisasi yg sangat berpengaruh di AS yaitu AIPAC 
(American-Israeli Public affairs Comittee) dan ADL (Anti-Defamation League)., sejak 
pertengahan 2002. Mahasiswa-mahasiswa Indonesia di AS sudah mencium aliran dana 
seperti ini, karena memang di AS diumumkan, hanya saja mereka tidak peduli karena 
yakin Demokrat tidak memiliki basis massa jelas. Tersebutlah James Riyadi menjadi 
penyumbang cukup besar buat Demokrat, disamping itu JR berhasil mengumpulkan ratusan 
pengusaha di LN untuk berpartisipasi membesarkan Demokrat, yang tentu saja mereka 
pengusaha-pengusaha yang "sealiran" dengan sepak terjang JR.

Siasat Kuda Troya
Dibesarkan di lingkungan militer, beristrikan putri Sarwo Edi Wibowo, menjadi SBY 
sangat lihai bermain di dunia inteljen. Didukung oleh tim sukses bayangan yg memback 
up lewat corong media massa, SBY mulai bermain secara hati-hati untuk posisi RI 1 
dengan menjadi anak manis dihadapan MSP, yg karena keterbatasan intelektual banyak 
menggantungkan urusan negara ke pundak SBY. Tak aneh di lingkungan istana, SBY 
merupakan 'godfather' untuk semua urusan. Sehingga untuk urusan internal PDIP pun MSP 
tidak segan-segan meminta pertimbangan SBY. Lingkungan ring 1 MSP yakin bahwa 
ontran-ontran disekitar pemilihan gubenur di berbagai darah, yg berakibat friksi 
internal dan pemecatan kader sedikit banyak merupakan buah kerja SBY. Sumber di istana 
mencontohkan kasus pemilihan gubenur DKI Sutiyoso. Meskipun hasil rapat DPD PDIP 100 % 
menginginkan kader PDIP yang maju, namun karena bisikan SBY, MSP tega mengorbankan 
pendukungnya. SBY bisa mempengaruhi MSP karena sebagai Menko Polkam dia memil
 ik
i setumpuk dokumen perihal "ancaman" yang potensial terjadi di sekitar pemilu. Dengan 
lihai SBY menyakinkan MSP bahwa sosok militer-lah yang pas menjadi Gubernur untuk 
menghadapi pemilu, padahal ditentang habis-habisan oleh kelompok Roy B Janis maupun 
geng Arifin panigoro.

Tujuan SBY jelas, menggerogoti massa PDIP dengan membuat kekecewaan di akar
rumput. Keberhasilan scenario SBY di DKI, membuat SBY kembali bermain di pemilihan 
gubenur Sumatera Selatan, Jawa tengah, dan Bali. Rekomendasi MSP untuk pilgub 
berlawanan dengan kehendak arus bawah PDIP. Di Jawa tengah, bahkan sampai 
berlarut-larut, DI Sumatera Selatan sampai pada pemecatan kader. Kerja keras SBY 
ternyata berbuah manis, hasil pemilu legislative 2004 membuktikan di 4 propinsi tadi, 
yg sebelumnya basis terkuat PDIP, partai Demokrat cukup banyak mendulang suara. 
Sementara MSP sama sekali tidak tahu, padahal sebetulnya MSP bisa belajar dari Gus Dur 
betapa pada masa GD pun SBY telah "menikam" GD dengan mundur sebagai menko Polkam 
ketika situasi negara makin memanas, kesadaran baru ada ketika Cornelis Lay (seseorang 
yg disebut-sebut "king maker" di lingkungan Taufik Kiemas) mengungkapkan-nya. 
Sayangnya, TK merespon dengan membabi buta di media massa dengan tidak berani 
mengungkapkan keadaan sebenarnya soal SBY, TK malah membuat blunder dengan mencari 
'alasan' lain
  u
ntuk melampiaskan kemarahannya dengan menyebut SBY seperti anak TK.

Mendekap sekaligus memenjarakan
SBY juga terlihat bersih di mata sebagian besar umat Islam. Sebab, SBY memang 
mencitrakan dirinya tidak pernah "menyakiti" umat Islam. SBY bisa bermain cantik 
karena memiliki tim untuk itu. Disamping BIN lewat Hendropriyono, SBY juga mempunyai 
sumber di lingkungan BIA yg rajin menyuplai informasi-informasi A1. Padahal, 
disebut-sebut oleh lingkungan dalam kapolri betapa selama ini Dai Bachtiar Cuma 
menjalankan tugas atas desakan menko Polkam untuk menangkapi aktivis-aktivis muslim yg 
di duga garis keras. Penangkapan Baasyir pun atas permintaan Menko Polkam. Isunya, 
Kapolri sendiri segan menangkap Baasyir karena memang keterlibatannya masih teramat 
sumir. Namun SBY ngotot, apalagi Indonesia (SBY?) juga mendapat tekanan dari luar 
negeri untuk menangkap Baasyir. Semua "penculikan" aktivis muslim dan mengungkapan 
jaringan teroris bisa berjalan "lancar" karena Dai Bachtiar mendapat suplay informasi 
A1 dari SBY. Kini setelah SBY makin di atas angin, pihak-pihak asing makin berani me
 ne
kan SBY untuk menjalankan agendanya. Dua hari setelah pemilu 5 April, SBY pergi ke AS 
untuk menemui Ricahrd Perle, Paul Wolfowitz (SBY berhubungan "baik' sejak PW menjadi 
Dubes di Indonesia) dan Dauglas Feith, yg konon ke-3 nya merupakan pejabat yg sangat 
berpengaruh di Pentagon. Hebatnya, SBY tidak pernah tersentuh sementara Dai bachtiar 
harus rela menerima caci maki dari pendukung Baasyir. Bahkan di sebagian umat Islam 
"garis keras", Dai dicitrakan sebagai kapolri yg Cuma menurut pada pesanan 'sponsor" 
LN. SBY bisa nampak begitu 'baik' dimata umat Islam karena SBY memang pernah di Gontor 
dan yg paling mendukung karena hubungan dekatnya dengan AA Gym. Lewat AA gym pula SBY 
bisa merangkul petinggi-petinggi PKS, termasuk HNW. Sebab bagi sebagian kader PKS, AA 
Gym telah memiliki tempat tersendiri di hati mereka. Saking dekatnya, lagu kampanye 
PKS pun mengambil dari AA Gym, jagalah hati. Kedekatan AA Gym dan SBY terjalin sejak 
lama. Makanya tidaklah heran, SBY-lah yg mengajak AA
  G
ym berceramah di daerah konflik misalnya Apakah AA Gym tahu kalau namanya 
dimanfaatkan, entahlah. Hanya Tuhan dan AA Gym yg tahu.

Menebar Harapan
SBY juga dikenal senang menebar harapan kepada semua pihak. Untuk memuluskan siasatnya 
ke RI 1, tidak segan-segan SBY mengumbar harapan. Jauh sebelum masa kampanye, 
dihadapan tim sukses AR, SBY bersedia menjadi cawapres. Kemudian di hadapan Gus Dur, 
SBY mau tampil menjadi jurkam tamu di kampanye PKB. Di hadapan petinggi Golkar, SBY 
mengaku mau dijadikan cawapres. Bahkan ketika ditanya MSP pun, SBY mengaku mau 
dicawapreskan. Ternyata semua itu tidak lebih dari siasat belaka. Siasat untuk 
menyiapkan payung seandainya partai Demokrat gagal mendulang suara, di samping itu 
juga sebagai magnet untuk menegaskan bahwa SBY diterima dimana-mana dan diminati. 
Tentu saja SBY tidak bisa begitu kalau tidak didukung oleh tim media yg hebat. LSI 
disebut-sebut sebagai lembaga survei yg secara kontinyu 'mendongkrak' populritas SBY 
dengan rangkaian pengumuman hasil poolingnya. Sesuatu yg sebetulnya biasa-biasa 
menjadi 'luar biasa" karena dikemas dalam bentuk pencitraan lewat media massa.

Menggoyang Pesaing
Kelihaian SBY dan tim sukses-nya kembali terbukti ketika SBY berhasil merayu HNW untuk 
mengajak AR membentuk PPB. Ketika poros diumumkan, sontak saat itu juga tim media SBY 
menyebar berita bahwa AR tidak berubah, masih terus senang bikin poros-porosan. Di 
media massa, ditulislah kembali kenangan soal Poros-porosan dengan harapan agar 
masyarakat makin anti pati terhadap AR. Mestinya cukup aneh manuver HNW ini. Setelah 
runtang runtung dengan SBY, tanpa isyarat tertentu kok mendadak mengajak AR membentuk 
PPB. Untunglah, AR menyadari goyangan SBY. Konon karena di beritahu tim Gus Dur. 
Makanya, meski GD pernah "sakit hati" ke AR, GD tetap tampil menggandeng AR di media 
massa untuk mengkonter bahwa AR tidak sendirian. Saat itu juga diumukan bahwa PPB 
dibubarkan. Dan AR kemudian bertemu dengan sejumlah tokoh seperti Alwi Shihab, Eros J, 
Rahmawati dan lain-lain. Pesannya jelas ditujukan ke SBY. HNW pun "berakting" lagi 
dengan buru-buru menjenguk Baasyir di tahanan untuk meredam kegel
 is
ahan pada sebagain kader PKS bahwa HNW dibawah kendali SBY. SBY juga menggoyang Golkar 
dengan merayu Kalla. Walaupun sebenarnya, goyangan ke Golkar ini sudah diantisipasi 
oleh AT. Sebab Golkar dengan partai Demokrat sebetulnya sama, identik dan seide. Lewat 
Rizal Malareng (yg berhasil menelorkan hysteria konvensi partai Golkar di masyarakat), 
Tanjung dibisiki untuk melepaskan Kalla. Karena Golkar sedang melakukan diaspora 
kemana-mana. Sangatlah bodoh kalau tim sukses SBY tidak tahu akan hal ini. Namun 
banyak kalangan yakin, SBY memiliki plan B. Setelah gagal merayu Sultan HB sebagai 
wapres, pilihan ke Kalla jelas paling realistis. Apalagi SBY berhasil memasukan 
orangnya ke tim Kalla yaitu Aswar Anaz. Ada yg menarik soal goyangan SBY ini. Untuk 
meredam goyangan ke PKB, Gus Dur buru-buru menempel ketat Wiranto. Sebab data inteljen 
menyebutkan, kalau konvensi Golkar berlangsung bersih, Wiranto sangat berpeluang 
menang. Dan pihak BIA sudah membuat laporan lengkap bahwa untuk pili
 ha
n Presiden Wiranto disebut-sebut berpeluang menang. Kalau SBY dan Wiranto maju, 
militer akan terpecah dua suaranya. Dan garis komando jadi susah dijalankan. Meski 
tentara tidak memilih, garis komando terbukti efektif mendongkrak suara. Pemilu 
legislative 5 April membuktikan, di lingkungan militer dan under bow-nya, partai 
Demokrat selalu juara.

Penutup
Hadirnya SBY di pemilu presiden bukan kerja sehari dua hari. Juga sangat bertentangan 
dengan akal sehat kalau SBY bisa berkibar hanya karena didholimi TK dengan sebutan 
anak TK. Sebetulnya, ini adalah buah kerja lama yg terencanakan dengan rapi, 
sistematis dan terskenario. Akhirnya, mari disikapi dengan kritis. Percaya begitu saja 
atau serta merta menolak ini akibatnya sama, sama-sama CELAKA!
Posted by: Beni K on Apr 26, 04 | 10:57 am 




____________________________________________________________
Find what you are looking for with the Lycos Yellow Pages
http://r.lycos.com/r/yp_emailfooter/http://yellowpages.lycos.com/default.asp?SRC=lycos10
____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke