Title: RE: [EMAIL PROTECTED] Kebohongan kolektif dan hierarkis

Mak Adr,
Saya tidak heran dengan kelakuan anggota DPR yang "rusak".
Yang membuat saya miris adalah perjalanan itu dipimpin oleh Irwan Prayitno yang ketua Komisi VIII, yang pimpinan PKS, yang katanya lebih perduli dan bersih (Saya kader PKS tetapi ini sudah nggak benar menurut saya), yang urang sumando kito.

IP ngomong di radio bahwa tidak ada acara pelesiran ( bagi saya big ???????????????).
Seharusnya keputusan menjual atau tidak itu urusan Pertamina ( PT toh?), yang harus diusut oleh DPR adalah kenapa tender langsung, apakah ada korupsi disitu, apakah merugikan negara atau tidak.

Seandainya harus ke korea, kenapa tidak dua tiga orang saja trus presentasi di gedung DPR. Apakah DPR begitu gobloknya sehingga tidak satupun mampu presentasi. Bayangan saya begitu DPR ke HKG dan Korea trus dipresentasikan mengenai cetak biru dan technical spec, DPR pada bengong sambil mikirin kapan acara jalan-jalan ke Kwangju nih.

IP harusnya berani menolak pergi kalau menurut dia sudah terlalu banyak anggota DPR yang pergi. Hitungan kasar kepergian dan SPJ 16 orang itu paling tidak menghabiskan setengah milyar. Kalau 0.5 milyar itu dipakai untuak pembangunan gedung SD yang rusak alah bara gedung nan salasai, yo ndak.

Kalau ado sanak nan punyo email hotline langsuang ke DPP PKS ambo ingin kirim email ke DPP tu.
Wassalam
mh

    -----Original Message-----
    From:   Adrisman [SMTP:[EMAIL PROTECTED]
    Sent:   Wednesday, June 23, 2004 9:46 PM
    To:     Komunitas MINANGKABAU (Urang Awak) Pertama di Internet (sejak 1993)
    Subject:        [EMAIL PROTECTED] Kebohongan kolektif dan hierarkis

           http://www.mediaindo.co.id/editorial.asp?id=2004061801431606

           Jum'at, 18 Juni 2004

          EDITORIAL

    --------------------------------------------------------------------------

          Sekali Berbohong tetap Berbohong

          KELAKUAN yang memalukan kembali dipertunjukkan oleh anggota DPR.
    Lembaga yang tugasnya antara lain mengontrol pemerintah itu, terlibat dengan
    kebohongan publik. Bahkan, inilah kebohongan berlipat ganda.

          Kebohongan itu bermula dari rencana Pertamina menjual dua tanker
    raksasa miliknya. Penjualan yang kontroversial, karena menimbulkan pro dan
    kontra yang hebat. Yang pro, didukung argumentasi yang kuat, karena keuangan
    Pertamina sedang gawat. Likuiditas perusahaan minyak itu terancam defisit
    akibat membengkaknya biaya pengolahan bahan bakar minyak, karena tingginya
    harga minyak dunia. Maka, untuk menyelamatkan cash flow perusahaan, sejumlah
    proyek yang memberatkan perlu ditinjau ulang, termasuk pembuatan dua tanker
    yang sedang dibangun di Korea Selatan. Inilah pandangan direksi Pertamina
    yang sekarang.



***********************************************************************
This email is confidential and intended solely for the use of the individual to whom it is addressed. Any views or opinions presented are solely those of the author and do not necessarily represent those of the BOC Group plc or any of its affiliates. If you are not the intended recipient, be advised that you have received this email in error and that any use, dissemination, forwarding, printing, or copying of this email is strictly prohibited. If you have received this email in error please return the message to the sender by replying to it and then delete the message from your computer.

This footnote also confirms that this email message has been checked by anti-virus software for the presence of computer viruses. However, the BOC Group plc or any of its affiliates accepts no responsibility for any virus or defect that might arise from opening this e-mail or attachments.
____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke