Dunsanak sakampuang saparantauan nan jauah dimato.
Antah apokolah nan katajadi, alah jadi sasaran bana kampuang kito, cubo
simak isi berita nan dibawah.

Lah saatnyo kito paga rapek-rapek .... sistem apo nan kadipakai, ..... untuk
melindungi anak kamanakan kito supayo indak terpengaruh dek urang nan sadang
bagubalo.

Salam/IMRB 

-----Original Message-----
From: Syafrul Anhar [mailto:[EMAIL PROTECTED] 
Sent: Wednesday, June 23, 2004 11:11 AM
Subject: Alquran Beryesus di Ranah Minang



Rabu, 23 Juni 2004  7:55:00
Alquran Beryesus di Ranah Minang
Laporan: Khairul Jasmi


Jakarta-RoL-- Tidak seperti biasanya, pagi itu, Kamis (17/5), tidak
terdengar suara mengaji dari gedung SLTP 1 Pakan Kamis, Kecamatan
Tilatang Kamang, Kabupaten Agam, Sumatra Barat.

Padahal, sebelum memulai kegiatan belajar-mengajar selama dua tahun
belakangan ini, suara lengking dan keras para siswa mengumandangkan
firman-firman Allah dapat terdengar dari kejauhan. ''Sesuatu yang buruk
telah terjadi,'' kata sang Kepala Sekolah, Jufrialdi.

Sesuatu itu berawal dari ruang kelas I-1. Saat itu, dua siswa tampil ke
depan hendak membacakan ayat suci Alquran, namun batal. Ketika salah
seorang dari mereka dengan siku tangannya tanpa sengaja menggeser
Alquran, kitab suci itu terjatuh. Secepatnya ia menangkap, meski hanya
dapat cover-nya. Sementara, Alqurannya terjatuh.

Para siswa kaget. Bukan karena Alquran itu jatuh, tetapi lebih pada
pemandangan yang mereka lihat di pelapis dalam cover tebal. Di sana,
tertempel kertas bertuliskan huruf-huruf latin, antara lain, ''Yesus
Kristus'' yang kemudian diikuti sejumlah kalimat lain.

Pada bagian lain terbaca pula kata-kata ''Bunda Mariah, domba gembala,
gereja'' serta bait-bait lagu gereja. Karena kertas itu dilem ke cover
Alquran, sehingga ketika dibuka, kata-kata yang ada di sana ikut
tercopot sehingga tidak terbaca semuanya.

Secara spontan, para siswa pun berteriak. Irmawati, seorang guru agama,
sebelumnya mengaku tak percaya. Setelah melihat Alquran yang terjatuh
ada tulisan tersebut, barulah ia mempercayainya. ''Saya sangat kaget,''
katanya ketika berbincang dengan Republika, kemarin. Ia langsung
mengadukan itu kepada kepala sekolah.

Irmawati juga mengaku memiliki Alquran sejenis yang di belakang covernya
ada kata-kata Yesus, Budha, Wihara, dan entah apa lagi. Kasus itu pun
dibawa ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang kemudian diteruskan ke
kepolisian.

Kata-kata Yesus Kristus dengan huruf latin ini dibuat pada sampul dalam
Alquran. Persisnya di tulang tempat helai demi helai Alquran dilem dan
dijahitkan. Kalau kulit Alquran tidak dicopot, maka tulisan Yesus
Kristus dan sejumlah bait lagu-lagu gereja yang ditulis di situ tidak
akan pernah diketahui.

Kepsek Jufrialdi mengatakan pada akhir Februari 2004, ia bertemu dengan
tokoh masyarakat Tilatang Kamang, Buya Haji Usman Husen. Karena Usman
orang ternama, apalagi ia ketua Golkar Kabupaten Agam serta anggota DPRD
Sumbar, maka Jufrialdi meminta agar sekolahnya dibantu pengadaan Alquran
dan mukena.

Pada 3 Maret 2004, di saat-saat kampanye legislatif, orang suruhan
Usman, Linda, membeli 200 buah Alquran di Toko Asria di Pasar Aur
Kuning, Bukittinggi. Karena jumlahnya banyak, Kepsek Jufrialdi
berinisiatif membagikan ke sekolah-sekolah lain. Sebanyak 60 buah
Alquran tinggal di SLTP 1, sisanya, sebanyak 20 buah diberikan ke SLTP
2, 10 untuk SLTP 3, 10 untuk SLTP 4, dan 20 untuk SLTP 5, serta sisanya
untuk SMA I yang semuanya berada di Kecamatan Tilatang Kamang.

Kapolresta Bukittinggi, AKBP M Zaini, mengatakan pihaknya kini sedang
melakukan penyidikan secara khusus atas kasus tersebut. ''Saya tidak mau
gegabah, nanti malah salah kaprah,'' katanya. Sejumlah saksi telah
diperiksa, termasuk pemilik toko yang menjual Alquran itu. Sementara,
toko-toko lainnya tidak menjual Alquran sejenis.

Kakanwil Depag Sumbar Dalimi Abdullah menyatakan pihaknya telah membawa
surat dan dua Alquran itu ke Menteri Agama. Sedangkan Ketua MUI Sumbar,
Nasrun Haroen, menegaskan masih mencari informasi lebih dalam atas
masalah itu.

Salah seorang Ketua MUI Sumbar, Buya Mas'oed Abidin, menyatakan
pemerintah harus bertindak, sebab kalau diam, rakyat akan marah. ''Ini
tidak bisa dikatakan sebagai sebuah kelalaian, mungkin di dalamnya ada
unsur kesengajaan dan ini pelecehan terhadap Islam,'' tegasnya.

Tokoh masyarakat Tilatang Kamang, Usman Hoesen, yang menyumbangkan
Alquran itu menyatakan yang bermasalah dari Alquran itu adalah kulitnya
(cover-nya), bukan ayat-ayat di dalamnya. Alquran yang ''disusupi'' itu,
katanya, berkulit merah. Dari 200 buah yang dibeli, ada 141 buah yang
''disusupi'' kata-kata Yesus Kristus, sementara sisanya bersih.

Yang disusupi itu merupakan Alquran keluaran tahun 1994 yang dicetak
Percetakan Madu Jaya Makbul Surabaya. Sementara yang bersih dicetak PT
Tanjung Emas Inti Semarang. Di Mapolres saat ini ada 60 buah Alquran
yang diambil dari SLTP I, lainnya masih di kecamatan.

Sumber : http://www.republika.co.id


 This e-mail and any attachment are confidential and may be privileged
or  otherwise protected from disclosure. It is solely intended for the
 person(s) named above. If you are not the intended recipient, any
reading,  use, disclosure, copying or distribution of all or parts of
this e-mail or  associated attachments is strictly prohibited. If you
are not an intended  recipient, please notify the sender immediately by
replying to this  message or by telephone and delete this e-mail and any
attachments  permanently from your system.

____________________________________________________
Berhenti/mengganti konfigurasi keanggotaan anda, silahkan ke: 
http://groups.or.id/mailman/options/rantau-net
____________________________________________________

Kirim email ke