*
hei!
sebentar lagi hari raya tiba!

hari terindah di masa kecil dulu kala
sepanjang malam memukul rebana
dendang takbir membahana
'allaaaaahuakbar allaaaaaaaahuakbar allaaaaahuakbar 
laaaaaaaailahailallaaaaaahuallaaaaaaahuakbar
allaaaaahuakbar walillaaaaaaaaa ilhamd (deg)'

mata tak hendak dipicing, walau sekejap saja
menunggu matahari esok membuka hari, hari raya;
lalu: 'uni jago..uda jago..adiak bangun! bangun semua!'
'hari rayo t'lah tiba!'
'ari rayooooo.....!!'

lalu berlomba membasuh raga,
baju baru, kain sarung baru, sajadah baru, kopiah juga;
melangkah gagah menuju lapangan bola,
duduk bersila menghadap ka'bah nun jauh di mekkah;
sholat ied kami bersama;
di bawah siraman hangatnya semburat sang surya;

tak sabar menunggu usainya sang khatib khotbah berbusa-busa ;
'sudahlah, buya...sudah sering kami dengar itu cerita, itu ceramah...
'...kami hendak hendak segera ber-hari raya..'
akhirnya khatib mendendangkan takbir penutup khotbah;
'allaaaaahuakbar allaaaaaaaahuakbar allaaaaahuakbar 
laaaaaaaailahailallaaaaaahuallaaaaaaahuakbar
allaaaaahuakbar walillaaaaaaaaa ilhamd (deg)'

jamaah berdiri bergesa mengulurkan tangan ke suok kida,
'minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin'

tinggalkan lapangan bola,
setengah berlari menuju rumah,
salami ibu, salami ayah, 
juga uni serta uda;
'maafkan urpas kalau nakal dan banyak kurenah'

berikutnya,
kue bolu, kue sapik, kue papan, kue semprit, kue sangko, menunggu di meja;
ada lemang tergolek memancing selera,
ah, ibu rupanya tak lupa menggulai cubadak, pakis dan daun pepaya,

and then,
ganti kain sarung dengan sarawa,
pakai sepatu lepaskan terompah,
lepongkan brisk ayah ke kepala,
sisir rambut mengkilap semua,

melenggang ke rumah nenek, makan sepuas-puasnya,
sambil menunggu panggilan itu tiba:
'hei..urpas kemari waang sabanta'
lumayan...dari uwan anas seribu rupiah;
'hei...urpas duduk di sini, di sebelah'
lumayan, dari uwan basir seribu rupiah pula;
lalu lima ratus dari uncu rajab;
seribu lagi, lima ratus, seribu, lima ratus...cukup sudah..
.....
....
...
..
.

ah, itu dulu, jack..
waktu bergulir menggelinding tak terasa
kini hari raya tak lebih sekedar penanda kala
bahwa setahun hijriah berlalu sudah
kegembiraan hari raya 
pelan-pelan tergantikan hiruk pikuk dunia dewasa
entah kerja entah wanita;

hari raya memang milik bocah-bocah;
milik urpas bocah;

o iya, satu hal,
walau kapan saja bisa terbuat khilaf dan salah 
dan maaf tak dilarang disampaikan kapan pun juga
tetap saja tak tergantikan hari raya
saat menghitung dan merenung, untuk kemudian tersentak-gugah
bahwa salah ternyata serimba raya
bahwa khilaf telah tertebar dimana-mana

karena sebentar lagi hari raya tiba
ijinkan saya menyampaikan segelinding kata:
"maaf atas segala salah
entah khilaf entah sengaja
dan, demi allah tuhan pencipta semesta,
dua tiga langkah sebelumnya,
semua salah dunsanak jikalau ada
sudah saya write off di jiwa saya,
punah sudah!"

=urpas=

***'allaaaaahuakbar allaaaaaaaahuakbar allaaaaahuakbar 
laaaaaaaailahailallaaaaaahuallaaaaaaahuakbar
allaaaaahuakbar walillaaaaaaaaa ilhamd (deg)'***



RantauNet http://www.rantaunet.com

Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3
===============================================
Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di
http://www.rantaunet.com/subscribe.php3

ATAU Kirimkan email
Ke/To: [EMAIL PROTECTED]
Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama:
-mendaftar--> subscribe rantau-net [email_anda]
-berhenti----> unsubscribe rantau-net [email_anda]
Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung
===============================================

Kirim email ke