Dunsanak sadonyo sabab internet di tampek ambo , mati babarapo waktu ko, ambo ingin mang agiah komentar untuk babarapo ide/konsep nan dipalegakan di lapau ko.
nan partamu ide dari dunsanak Malin Muncak ; Kalau manuruik hipotesa nya dunsanak Alma Wardi ko bararti di Luhak Jakarta ko nagari tanah abang, Cipulir dan Manggarai , memang saraso di kampuang se rasonyo. Kalau baitu galodo lah manimpa pulo nagari awak ko, Nagari Cipulir yo nagari Manggarai adolah tampek yg terkena banjir. banyak panggaleh kain urang awak nan indak mandapek penghasilan karano pasa nyo tarandam. Mengenai ide membangkit batang terendam, menuruik ambo yg penting ialah bagaimana kita mengambil esensi dari batang tersebut, 'esensi' nyo yg ditagakkan, esensi makna yg sesuai yo jaman kini ko. Seperti uraian Kato pusako dari mak Adyan mungkin perlu diaktualkan aplikasi nya dalam jaman saat ini. tapi tetap apa yg telah ada dijadikan modal historis. Kalau menyimak hipotesa budaya mengembang , saya melihat harus ada, hal apa yg mengikat orang Minang yg terus menyebar tersebut , karena tambah menyebar tambah berkurang pula ikatannya. Saya kira untuk orang Minang Agama Islam dan ranah Minang di Sumbar adalah pengikat untuk orang Minang yg terus menyebar. Harus ada visi yg kuat dan jelas apa yg dituju apa yg dicari ? Memang kalau tidak ada ikatan yg kuat , Kulturan Minang bisa jadi redup atau malah punah suatu saat kelak. Salah satu tanda sudah terlihat pada anak anak urang awak yg lahir di Jakarta atau Bandung mereka tak mengenal lagi negerinya dan tak ada lagi rasa kebanggaan sebagai urang awak. Di milis ini pun bisa terlihat ada beberapa netter yg kelakuannya bisa dikatakan kurang beradab, terlihat dari emailnya yg kasar dan kotor, nah bisa jadi mereka itu adalah orang Minang yg berasal dari keluarga lemah atau malah tidak ada pendidikan etika / berbudaya di keluarga nya, kalau orang Minang yg masih kuat tradisinya akan sangat menjaga pendidikan akhlak untuk anak anaknya, atau bisa jadi mereka adalah China padang atau berasal dari kampung Nias di Padang , seperti pernah dikatakan oleh netter lainnya. Tapi memang beginilah jadinya lapau urang awak di jaman kini ko, yg memang jauh berbeda dari lapau di jaman saisuak. percakapan di milis ko adolah salah satu gambaran kondisi urang Minang aktual saat ini yg terus menyebar tapi meredup. Tentang ide Minan-Kiau dari mak Barijambek , cukup menarik juga idenya , tapi kita kalau saya melihat bahwa basis orang China adalah kelompok keluarga besar , seperti keluarga Liem, keluarga Wang dll. Jadi ada basis atau ikatan yg terhubung terus. Selain itu orang China pun terbagi bagi atas kelompok seperti China Kanton , China Hokian , Haka dll. Sebagai perbandingan orang Yahudi walau menyebar jauh , masih terikat oleh agama Yahudi, basis keluarga dan janji penyelamat di tanah leluhur ( Israel) di akhir Jaman. orang Yahudi punya ikatan visi yg kuat sehingga bisa membuat gerakan politis , sedangkan orang China tak punya visi yg sama, sehingga gerakan politiknya tak sehebat orang Yahudi. salain ka urang Chino, ambo kiro paralu juo awak baraja ka pangalaman urang India nan banyak menyebar ke penjuru dunia. Bisa dikecek ado 3 bangsa besar yg bisa jadi pelajaran bagi urang minang, karena sama sama berdiaspora yaitu urang Chino, India yo Yahudi. India terkenal karena kemandiriannya , kalau kita datang ke India kendaraannya jelek jelek tapi buatan mereka sendiri ( bis Tata , sepeda motor Bajaj ) Film nya buatan sendiri ( Bombay bisa mengalahkan Hollywood ) Orang orang India yg belajar ke luar negeri , misalnya ke Amerika , biasanya setelah lulus kerja dulu di Amerika misalnya di Silicon Valley , nah setelah banyak pengalaman mereka pulang ke India , buat perusahaan sendiri. Kasus aktual mungkin di bidang IT , di Silicon valley orang India banyak kerja di perusahaan IT , dan mereka memang pintar ( Lotus dan Microsoft banyak orang Indianya ) , nah setelah punya pengalaman dan relasi kuat , mereka kembali ke India dan buat perusahaan IT di Bangalore , perusahaan IT ini mengerjakan Outsouching /subkont dari pengerjaan proyek IT di Amerika , orang Amerika mau saja memberi karena sudah tahu keahliannya , karena bekas pekerjanya . Saat ini IT adalah salah satu potensi ekonomi India. Para pelajar India yg belajar di luar negeri, pada waktu libur, menyempatkan diri pulang ke India dan memberikan ilmu/penjelasan/pengajaran mengenai perkembangan ilmu yg mereka dapat kepada para mahasiswa /pelajar atau pekerja di India sendiri , sehingga para pelajar di India sendiri tidak ketinggalan. Karena hal itulah ilmu pengetahuan di India cukup maju. ( cubo liek urang awak nan sakola /bakarajo di luar negeri , lai ado nan namuah pulang ka kampung mambagikan ilmunyo ? ) Esensi yg kita dapat dari orang India ialah , kemandirian ekonomi, kesederhanaan hidup dan mau membagi ilmu. sakian tanggapan ambo atas babarapo ide / konsep dari dunsanak di lapau RN ko nan memang cukup kreatif ide idenyo. Wassalam Hendra M Jakarta RantauNet http://www.rantaunet.com Isikan data keanggotaan anda di http://www.rantaunet.com/register.php3 ==============================================Mendaftar atau berhenti menerima RantauNet Mailing List di http://www.rantaunet.com/subscribe.php3 ATAU Kirimkan email Ke/To: [EMAIL PROTECTED] Isi email/Messages, ketik pada baris/kolom pertama: -mendaftar--> subscribe rantau-net [email_anda] -berhenti----> unsubscribe rantau-net [email_anda] Keterangan: [email_anda] = isikan alamat email anda tanpa tanda kurung ==============================================